Daya Pembeda Butir Soal

83 Indeks kesukaran diklasifikasikan sebagai berikut: Soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar. Soal dengan P 0,31 sampai 0,70 adalah soal sedang. Soal dengan P 0,71 sampai 1,00 adalah soal mudah. Arikunto 2013: 223-5 Berdasarkan hasil analisis secara manual yang dilakukan oleh peneliti, diperoleh data yang valid dengan tingkat kesukaran „mudah‟ terdapat pada nomor 18, 28, 29, 31, dan 40; kemudian tingkat kesukaran „sedang‟ terdapat pada nomor 1, 2, 3, 4, 7, 14, 24, 20, 27, 30, 33 dan 39; serta yang terakhir tingkat kesukaran „sukar‟ terdapat pada nomor 10, 11, 19, 26, 34, dan 38. Untuk melihat data selengkapnya mengenai tingkat kesukaran butir soal dapat dilihat pada lampiran 25.

3.6.2.4 Daya Pembeda Butir Soal

Daya pembeda soal adalah kemampuan soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah Arikunto 2013: 226. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi. Untuk menentukan indeks diskriminasi digunakan rumus: Keterangan: J = jumlah peserta tes J A = banyaknya peserta kelompok atas J B = banyaknya peserta kelompok bawah B A = peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar 84 B B = peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar P A = = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar P B = = proporsi kelompok bawah yang menjawab benar Untuk menafsirkan hasilnya, dapat digunakan klasifikasi berikut: D = 0,00 – 0,20 = jelek poor D = 0,21 – 0,40 = cukup satisfactory D = 0,41 – 0,70 = baik good D = 0,71 – 1,00 = baik sekali excellent D = negatif, semuanya tidak baik Arikunto, 2013: 228 Berdasarkan perhitungan secara manual untuk mencari daya beda soal, didapat 3 soal berdaya beda jelek, 11 soal berdaya beda cukup, 7 soal berdaya beda baik, dan 2 soal berdaya beda baik sekali. Berdasarkan uji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda soal maka diperoleh instrumen soal yang layak. Soal yang digunakan dalam penelitian berjumlah 20, yaitu butir 1, 2, 3, 4, 7, 10, 18, 19, 20, 24, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 34, 38, 39, dan 40. Berikut kisi-kisi instrumen soal yang memenuhi indikator. Tabel 3.8 Kisi-Kisi Instrumen Soal Kompetensi Dasar Indikator Nomor Soal 3.1 Mengenal lembaga- lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat, seperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK, BPK, dan lain-lainnya. 3.2.1 Menjelaskan penyelenggaraan pemerintahan Negara Indonesia 1, 2, 3, 4, 24, dan 26 3.2.2 Menjelaskan lembaga- lembaga perwakilan rakyat dan pembentukan lembaga perwakilan tersebut. 7, 10, 27, 28, 29, dan 31 85 Kompetensi Dasar Indikator Nomor Soal 3.2.3 Mencermati dan menjelaskan struktur organisasi pemerintahan tingkat pusat. 18, 19, 20, 30, 34, 38, 39, dan 40 Sumber: Lampiran 28

3.7 Metode Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini meliputi dua tahap, yaitu analisis tahap awal dan analisis tahap akhir. Analisis tahap awal dilakukan sebelum penelitian dilaksanakan. Tujuannya yaitu untuk mengetahui kemampuan awal antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, apakah kedua kelompok memiliki kesamaan varians atau tidak, dan apakah kedua kelompok memiliki perbedaan rata-rata yang signifikan atau tidak. Analisis tahap akhir dilakukan setelah penelitian dilaksanakan dengan tujuan untuk menguji hipotesis. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi deskripsi data, uji prasyarat analisis, dan hipotesis.

3.7.1 Analisis Deskriptif Data

Penelitian yang dilaksanakan merupakan penelitian eksperimen untuk menguji apakah model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dapat mengefektifkan minat dan hasil belajar siswa ataukah tidak.

3.7.1.1 Analisis Deskriptif Data Variabel Model Pembelajaran Kooperatif

Teknik Kancing Gemerincing Proses pembelajaran dalam penelitian ini menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing. Dalam prosesnya, peneliti yang berperan sebagai guru harus menguasai komponen-komponen model

Dokumen yang terkait

Penerapan Metode Pembelajaran Kancing Gemerincing Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VIII-3 MTs Negeri Tangerang II Pamulang

0 4 263

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF KANCING GEMERINCING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 BANDAR LAMPUNG

2 10 41

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF KANCING GEMERINCING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 BANDAR LAMPUNG

0 4 10

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING TERHADAP AKTIVITAS SISWA DAN PENGUASAAN MATERI POKOK SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA

0 7 57

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS IV SDN PEKAUMAN 2 KOTA TEGAL

3 41 309

KEEFEKTIFAN PENERAPAN MODEL TEBAK KATA TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR PKn MATERI KOMPONEN PEMERINTAHAN PUSAT DI INDONESIA KELAS IV SD NEGERI DEBONG TENGAH 1, 2 DAN 3 KOTA TEGAL

0 13 230

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK TEKANAN KELAS VIII SMP NEGERI 1 DOLOK BATU NANGGART.P 2011/2012.

0 1 18

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE KANCING GEMERINCING Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPS Dengan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing Pada Siswa Kelas IV SDN 3 Kahuman Tahun Pelajaran 2011

0 0 17

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE KANCING GEMERINCING DALAM Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing Dalam Pembelajaran Ipa Kelas

0 0 17

PENGGUNAAN MEDIA PERMAINAN ULAR TANGGA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAGAMAN BUDAYA DAERAH JAWA BARAT DI KELAS IV SDN SUKAMANAH KECAMATAN SUMEDANG SELATAN KABUPATEN SUM

0 1 44