37 pertanyaan, pendapat maupun jawaban saat diskusi berlangsung. Berdasarkan
penjelasan, peneliti berpendapat bahwa teknik kancing gemerincing mampu mengefektifkan pembelajaran PKn di sekolah dasar, karena siswa dituntut untuk
selalu ikut serta dalam kegiatan diskusi tanpa memandang siswa yang pasif maupun aktif, sehingga diharapkan minat siswa terhadap pembelajaran PKn dapat
meningkat yang nantinya hasil belajar menjadi lebih baik.
2.1.10 Hakikat PKn
Menurut Winatapura 1995 dalam Ruminiati 2007: 1.25 PKn adalah pendidikan kewarganegaraan, yaitu pendidikan yang menyangkut status formal
warga negara yang pada awalnya diatur dalam Undang-Undang No. 2 Tahun 1949. Undang-undang ini berisi tentang diri kewarganegaraan, dan peraturan
tentang naturalisasi atau pemerolehan status sebagai warga Negara Indonesia. PKn merupakan sebagai mata pelajaran yang mengusung misi pendidikan nilai
dan moral. Menurut Djahiri 1999 dalam Ruminiati 2007: 1.30 nilai adalah harga, makna, isi, dan teori, sehingga bermakna secara fungsional.
Menurut Dictionary dalam Ruminiati 2007: 1.30 nilai adalah harga atau kualitas sesuatu. Sesuatu dikatakan memiliki nilai jika sesuatu tersebut dipandang
berharga. Kemudian pengertian moral menurut Suseno 1998 dalam Ruminiati 2007: 1.32 adalah ukuran baik buruknya seseorang, baik sebagai pribadi maupun
sebagai warga masyarakat, dan warga negara. Selanjutnya moral menurut Ouska dan Whellan 1997 dalam Ruminiati 2007: 1.32 adalah prinsip baik buruk yang
ada dan melekat dalam diri individu atau seseorang.
38 Berdasarkan penjelasan mengenai moral, dapat disimpulkan bahwa moral
adalah tentang baik buruk sesuatu yang melekat pada individu namun tetap terwujud dalam aturan. Aturan yang memandang sesuatu itu baik maka dikatakan
sesuatu itu memiliki moral yang baik, begitu pula sebaiknya. Pendidikan nilai dan moral sebagaimana dicakup dalam PKn dalam pandangan Lickona 1992 dalam
Ruminiati 2007: 1.33 disebut educating for character atau pendidikan watak. Menurut terorinya, Lickona mengartikan watak atau karakter sesuai dengan
perpaduan yang harmonis dari suatu kebijakan yang tertuang dalam keagamaan, sastra, pandangan kaum cerdik-pandai, dan manusia pada umumnya sepanjang
zaman. Oleh karena itu Lickona dalam Ruminiati 2007: 1.33 memandang karakter atau watak itu memilikitiga unsur yang saling berkaitan yakni moral
knowing, moral feeling, and moral behavioratau konsep moral, rasa dan sikap moral, dan perilaku moral. Selain itu, menurut Mulyasa 2007 dalam Ruminiati
2007: 1.26 tujuan PKn adalah untuk menjadikan siswa: 1 mampu berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi persoalan hidup maupun isu
kewarganegaraan di negaranya, 2 mau berpartisipasi dalam segala bidang kegiatan, secara aktif dan bertanggung jawab, serta bisa bertindak secara cerdas
dalam semua kegiatan, 3 bisa berkembang secara positif dan demokratis, sehingga mampu hidup bersama dengan bangsa lain di dunia dan mampu
berinteraksi, serta mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dengan baik. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan hakikatnya PKn
adalah mata pelajaran untuk membentuk siswa menjadi pribadi yang berkarakter, memiliki nilai dan moral berdasarkan identitas bangsa Indonesia yaitu pancasila
39 dan UUD 1945. Memiliki identitas diri yang menggambarkan warga Indonesia
bukan hanya segkedar hidup, tinggal, dan berbicara dengan bahasa Indonesia, namun lebih menunjukan karakter atau ciri khas sebagai manusia Indonesia
seutuhnya sesuai Pancasila dan UUD 1945.
2.1.11 PKn Sekolah Dasar