52 dan hasil belajar. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai keefektifan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap siswa kelas IV SDN 1 Sangkanayu Kabupaten Purbalingga pada
pelajaran PKn materi pemerintahan pusat. Selain hal tersebut, penelitian mengenai model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing belum pernah
dilakukan di SDN 1 Sangkanayu Kabupaten Purbalingga.
2.3 Kerangka Berpikir
Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib ada dijenjang pendidikan SD. Sebagai mata pelajaran yang wajib ada, isi
dari materi pelajaran PKn harus tersampaikan dengan baik, terlebih PKn merupakan pendidikan pembentukan watak bangsa. Namun jika melihat realita
yang ada, proses penyampaian materi PKn dalam pembelajaran terkesan belum efektif. Dilihat dari kurangnya minat siswa dan hasil belajar siswa yang masih
rendah mengindikasikan perlu adanya perbaikan pada proses pembelajaran. Proses pembelajaran yang melibatkan siswa untuk ikut memberikan pendapatnya dapat
memberi perubahan pada saat pembelajaran tersebut berlangsung. Minat dan hasil belajar merupakan dua hal yang saling berkaitan. Siswa belum mencapai hasil
belajar yang optimal mungkin salah satunya diakibatkan kurangnya minat terhadap pembelajaran PKn.
Model konvensional yang sering guru gunakan dalam proses pembelajaran PKn dianggap kurang efektif karena pada kenyataanya siswa kurang berminat
mengikuti pembelajaran PKn. Namun tidak berarti bahwa pada proses
53 pembelajaran guru tidak membutuhkan model konvensional, akan tetapi jika guru
hanya menggunakan model konvensional, pembelajaran yang berlangung akan bersifat monoton. Berdasarkan penjelasan tersebut, pemilihan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing dapat menjadi alternatif untuk mengatasi masalah minat dan hasil belajar siswa. Berikut bagan kerangka berpikir
penggunaan model pembelajaran teknik kancing gemerincing:
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir
2.4 Hipotesis
Berdasarkan kerangka berpikir di atas, peneliti mengajukan beber hipotesis sebagai berikut:
Siswa
Kelompok Kontrol
Kelompok Eksperimen
Model konvensional Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
Minat dan Hasil Belajar Siswa
Minat dan Hasil Belajar Siswa
Dibandingkan
Perbedaan antara minat dan hasil belajar siswa yang menerapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincingdengan pembelajaran yang
menerapkan model konvensional.
54 H
o1
Tidak terdapat perbedaan minat belajar siswa kelas IV pada materi Pemerintahan Pusat yang proses belajarnya menerapkan model
pembelajaran kooperatifteknik kancing gemerincing dengan siswa kelas IV yang menerapkan model konvensional.
H
o
: µ
1
= µ
2
H
a1
Terdapat perbedaan minat belajar siswa kelas IV pada materi Pemerintahan Pusat yang proses belajarnya menerapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dengan siswa kelas IV yang menerapkan model konvensional.
H
a
: µ
1
≠ µ
2
H
o2
Tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa kelas IV pada materi Pemerintahan Pusat yang proses belajarnya menerapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dengan siswa kelas IV yang menerapkan model konvensional.
H
o
: µ
1
= µ
2
H
a2
Terdapat perbedaan hasil belajar siswa kelas IV pada materi Pemerintahan Pusat yang proses belajarnya menerapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dengan siswa kelas IV yang menerapkan model konvensional.
H
a
: µ
1
≠ µ
2
55 H
o3
Penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing tidak efektif terhadap minat belajar siswa pada pembelajaran PKn materi
Pemerintahan Pusat. H
o
: µ
1
≤ µ
2
H
a3
Penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing efektif terhadap minat belajar siswa pada pembelajaran PKn materi
Pemerintahan Pusat. H
a
: µ
1
µ
2
H
o4
Penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing tidak efektif terhadap hasil belajar siswa pada pembelajaran PKn materi
Pemerintahan Pusat. H
o
: µ
1
≤ µ
2
H
a4
Penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing efektif terhadap hasil belajar siswa pada pembelajaran PKn materi
Pemerintahan Pusat. H
a
: µ
1
µ
2
56
BAB 3 METODE PENELITIAN
Bagian pada bab ini akan memaparkan tentang metode yang akan digunakan dalam penelitian ini. Beberapa hal yang akan dibahas dalam bab ini
lebih rincinya bisa dilihat pada penjelasan di bawah ini.
3.1 Metode Penelitian
Metode dalam penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Menurut Riduwan 2013: 50 penelitian dengan pendekatan eksperimen merupakan suatu
penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat. Kemudian menurut
Sugiyono 2014: 109 metode penelitian eksperimen adalah, metode penelitian kuantitatif. Berikut akan dijelaskan menganai metode yang akan digunakan dalam
penelitian ini, desain penelitian, populasi dan sampel penelitian, variabel penelitian dan definifisi operasional variabel, teknik pengumpulan data,
instrument penelitian, dan metode analisis data.
3.1.1 Desain Penelitian
Desain dari penelitian ini yaitu quasi experimental design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk
mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen Sugiyono 2014: 116. Bentuk quasi experimental design yang diguanakan yaitu
nonequivalent control group design dengan paradigma sebagai berikut: