Prinsip- prinsip dan kriteria seorang pemimpin.

48 Konferensi Int ernasional Kesusast raan XXII UNY-HISKI, 2012 pengetahuan, 6 dalam bertindak harus menggunakan akal dan pikiran, dan 7 pengendalian hawa nafsu. Berikut ini akan dipaparkan ketujuh nilai-nilai pendidikan yang terdapat di dalam Syair Nasihat Karya Raja Ali Haji tersebut.

1. Prinsip- prinsip dan kriteria seorang pemimpin.

Pemimpin merupakan tema yang cukup menarik. Masalah ini dihadirkan untuk mencari seseorang yang dapat memimpin, mempengaruhi suatu lembaga, kantor, sampai masalah kenegaraan. Di setiap lapisan masyarakat, baik masyarakat modern ataupun masyarakat tradisional semestinya diperlukan seorang pemimpin yang dapat mengajak anggotanya untuk meneruskan keberadaan kelompok, perusahaan, atau negaranya. Dalam Kamus Besar Bahasa I ndonesia, pemimpin diartikan dengan orang yang memimpin Depdiknas, 2002: 874. Sementara itu, menurut Mumford dalam Mar’at 1982: 8 kepemimpinan adalah keunggulan seseorang atau beberapa individu dalam kelompok, dalam proses mengontrol gejala-gejala sosial. Jadi, kepemimpinan dapat timbul kapan dan di manapun, apabila ada unsur-unsur sebagai berikut : 1. Ada orang yang dipengaruhi atau anggota, bawahan, pengikut, kelompok yang mau diperintah, atau dikomandoi; 2. Ada orang yang mempengaruhi atau pemimpin, yang memberi komando, pembimbing; 3. Ada pengarahan kepada suatu tujuan oleh orang yang mempengaruhi atau pe mimpin Mar’at, 1982: 37 Seorang pemimpin tidak akan terlepas dari bawahannya. Kesediaan bawahan menerima pengarahan akan membuat proses kepemimpinannya berjalan dengan baik. Seorang pemimpin yang baik akan memberikan pengarahan dengan benar dan lemah lembut. Pemimpin yang baik juga tidak hanya memerintah tetapi ia harus dapat memberi contoh dan mendorong bawahannya untuk bekerja dengan baik. Seperti yang disebutkan dalam Syair Nasihat, bait ke-70 disebutkan : Jika memerintah lemah dan lembut, kepada tempat barang yang patut orang pun banyak suka mengikut Apa kehendak tidak tersangkut. Seorang pemimpin harus mengenal sifat-sifat individu dan mengenal kualitas pengikutnya masing-masing. Kunci sukses pelaksanaan kepemimpinan adalah keberhasilan dalam menyuruh orang lain untuk melakukan suatu pekerjaan sesuai dengan rencana yang telah dibuat, dengan pembagian tugas kerja yang sesuai dengan kemampuan individu. Wewenang dan tanggung jawab di antara anggota-anggota, baik sebagai atasan maupun bawahan menjadi prioritas utama. Dalam bait keempat disebutkan: Ayuhai anakanda muda remaja jika anakanda menjadi raja hati yang betul hendaklah disahaja, serta rajin pada bekerja. 49 Konferensi Int ernasional Kesusast raan XXII UNY-HISKI, 2012 Seorang pemimpin yang baik harus memiliki rasa kemanusiaan dan tenggang rasa yang tinggi. Mendengarkan aspirasi bawahan merupakan sarana utama untuk mendapatkan masukan yang membangun kinerjanya. Sebagai pemimpin, ia harus pandai mengambil hati bawahannya. Jangan sampai menyakiti hati mereka. Hubungan antara pimpinan dan karyawan atau atasan dan bawahan harus terjalin dengan harmonis dan seimbang. Sebagai seorang yang berkuasa, janganlah memerintah dengan kekejaman dan kediktatoran, karena bawahan kita akan melaksanakannya dengan terpaksa. Dengan tindakan seperti itu, mereka akan membenci dan timbul niat jahat untuk merongrong jabatan kita, seperti disebutkan dalam syair pada bait keduapuluh berikut: Jika anakanda menjadi besar tutur dan kata janganlah kasar jangan seperti orang yang sasar banyaklah orang menaruh gusar. Pemimpin yang bijak akan memerintah rakyatnya dengan adil. Pemimpin yang bijaksana akan disukai oleh rakyatnya. Rakyat yang telah terikat hatinya karena kebijakan seorang pemimpin akan selelu mendukung kepemimpinannya. Sebagaimana yang disebutkan pada bait keduapuluh dua: Kesukaan orang anakanda jagakan nama supaya hatinya tiada lari masyhurlah anakanda di dalam negeri sebab kelakuan bijak bistari.

2. Akhlak Seorang Muslim