Pandai Menempatkan Diri I lmu Pengetahuan

51 Konferensi Int ernasional Kesusast raan XXII UNY-HISKI, 2012 disiplin, bertanggung jawab dan berkepribadian luhur. Seorang guru yang memahami tugasnya akan merasa prihatin jika melihat anak didiknya berbuat hal-hal yang tidak terpuji dan tidak baik. Guru akan merasa tidak berhasil dalam mendidik siswanya. Di samping itu, guru berkewajiban untuk membantu mewujudkan hal-hal yang menjadi keinginan atau cita-cita anak didiknya. Mengingat betapa beratnya tugas seorang guru, melalui syair ini Raja Ali Haji mencoba menasehati pembaca agar menghormati dan patuh kepada guru, seperti pada petikan syair pada bait keenampuluh empat berikut: Setengah orang fikir keliru tidak mengikut pengajaran guru tutur dan kata haru bitu kelakuan seperti hantu pemburu. Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan masyarakat, semakin banyak pendidikan di luar sekolah yang bermunculan . Seorang guru harus menyadari bahwa dalam pendidikan luar sekolah tersebut terdapat sumber informasi lain. Dengan demikian, guru mendapatkan tantangan dari kemajuan teknologi dan berbagai variasi pendidikan di luar sekolah yang banyak. Oleh karena itu, guru harus rajin membaca buku dan mengikuti perkembangan ilmu dan pengetahuan.

4. Pandai Menempatkan Diri

Manusia tidak bisa hidup sendiri dan selalu membutuhkan pertolongan orang lain. Orang lain dapat membantu kita dalam kesusahan. Beban yang dirasakan akan menjadi ringan manakala dibicarakan dengan orang lain daripada dipendam dalam hati. Apalagi jika orang tersebut dapat membantu mengatasinya, baik dengan pikiran, tenaga atau uang. I slam mengajarkan agar umatnya hidup bermasyarakat dan saling menolong antara satu dengan yang lain. Bergaul dengan sesama merupakan suatu hal yang tidak bisa dihindari karena manusia adalah makhluk sosial. Dengan bergaul, kita saling memberi dan menerima dalam berbagai hal. Akan tetapi, dalam pergaulan dengan sesama manusia, kita harus dapat membedakan pergaulan yang baik dan yang buruk. kita harus pandai menempatkan diri dan membawa diri agar tidak terombang ambing dalam kehidupan ini, seperti tertuang dalam syair ini pada bait keenampuluh tiga. Nasehat ayahanda anakanda fikirkan khianat syaitan anakanda jagakan orang berakal anakanda hampirkan orang yang jahat anakanda jauhkan. Oleh karena itu, manusia harus pandai menempatkan dirinya dalam pergaulan yang baik. Sebaliknya, pergaulan yang jahat akan menimbulkan ketidakharmonisan dan ketidakserasian sehingga akan merugikan orang yang ada di sekitarnya. Akibatnya, orang yang memiliki pergaulan kurang baik akan dijauhi orang lain. Hal ini juga dipertegas oleh Raja Ali Haji dalam petikan syairnya pada bait keduapuluh dua: 52 Konferensi Int ernasional Kesusast raan XXII UNY-HISKI, 2012 Kesukaan orang anakanda cari supaya hatinya tiada lari masyhurlah anakanda di dalam negeri sebab kelakuan bijak bestari.

5. I lmu Pengetahuan

Manusia tidak dapat lepas dari ilmu pengetahuan. I lmu pengetahuan membuka cakrawala berpikir manusia. Manusia yang memiliki ilmu pengetahuan akan terhindar dari kebodohan. Dengan memiliki ilmu pengetahuan, manusia akan tahu mana yang benar dan yang salah. Lewat syair ini, Raja Ali Haji mengajak pembaca untuk selalu menuntut ilmu terutama ilmu tentang kebajikan. Hal tersebut tertuang dalam bait yang keenam, yaitu : Menuntut ilmu janganlah segan I lmu yang benar jangan yang bukan I aitu ilmu yang kebajikan di kitab ini sudah disebutkan. I lmu pengetahuan dapat diperoleh di mana saja. Sebagaimana kata peribahasa ”tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina”, peribahasa ini mengajarkan kepada kita untuk menuntut ilmu setinggi-tingginya walaupun tempatnya jauh. Manfaat yang diperoleh ketika menuntut ilmu lebih besar daripada kesusahan sesaat waktu mencari ilmu tersebut. Seperti kutipan syair berikut pada bait yang keenampuluh satu yaitu : Tiliklah edaran dunianya Zaman dahulu bagaimana kabarnya Zaman sekarang apa rupanya Berlain-lain ilmu kepandaiannya. Dalam Al-Quran, Allah berfirman yang artinya, “....Allah akan meninggikan derajat orang-orang yang beriman di antara kamu, dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan” Al-Mujadalah : 11. Jadi, Allah menjanjikan akan mengangkat derajat orang-orang yang berilmu pengetahuan. Tentu saja ilmu pengetahuan yang mendatangkan kebaikan bagi umat manusia atau bermanfaat bagi kehidupan dan kesejahteraan manusia. Raja Ali Haji dalam syairnya menegaskan tentang pentingnya ilmu pengetahuan. Pada bait keenampuluh enam dari syairnya ia menyebutkan: I tulah orang akalnya kurang menyangka dirinya pandai seorang takabur tidak membilang orang, ke sana ke mari pergi menggarang. Dari petikan syair di atas, kita dapat melihat gambaran seseorang yang kurang ilmu pengetahuannya. I a menyangka bahwa dirinyalah yang paling pandai. Akhirnya, yang muncul adalah rasa sombong karena dirinyalah yang paling berilmu.

6. Dalam Bertindak Harus Menggunakan Akal dan Pikiran