Nilai sosial Nilai Budaya Dalam Sastra Banjar .1 Nilai Moral

74 Konferensi Int ernasional Kesusast raan XXII UNY-HISKI, 2012 ‘Batang bambu tegak di tengah air, tandanya ada orang mati tenggelam’ Masyarakat Kalimantan tidak lepas dengan air sungai atau banjir.Biasanya bila air melimpah deras apa saja benda bisa larut. Bantang bambu sering dijumpai di sekitar aliran air. Patahan batang bambu ini sering pula timbul tenggelam mengikuti aliran air yang membawanya. Apabila batang bambu tersebut terlihat tegak di tengah derasnya air, tandanya ada yang mati tenggelam. Masyarakat Banjar sebagiannya mempercayai tatangar ini. Benar atau tidaknya mesti kita ambil pelajarannya. Sebagai bagian dari masyarakat yang dominan berada di lingkungan air, henaknya hati-hati dan waspada menjaga harta, diri dan keluarga, serta tidak lupa meminta perlindungan pada Allah.Tatangar ini mengandung nilai moral kehati-hatian. Ungkapan batis kada bamata ‘kaki tidak bermata’ Ungkapan ini berisi anjuran agar kita hati-hati dalam melangkah dalam kehidupan. Nilai moral kehati-hatian dan nasihat terdapat dalam ungkapan ini.

2.2.2 Nilai sosial

Nilai sosial itu terkait hubungan manusia dengan manusia yang lain dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam melakukan hubungan tersebut, manusia perlu memahami norma-norma yang berlaku agar hubungannya dapat berjalan lancar atau tidak terjadi kesalahpahaman. Manusia pun seharusnya mampu membedakan antara perbuatan yang baik dan yang buruk dalam melakukan hubungan dengan manusia lain. Nilai sosial yang terdapat dalam empat sastra lisan Banjar ini berkaitan dengan peduli terhadap orang lain. Kepedulian merupakan hal yang sungguh patut terus dipupuk oleh setiap orang agar selalu terjalin rasa kebersamaan yang positif. Dari empat sastra lisan ini, nilai budaya yang dimaksud dapat dilihat dari berbagai aspek, seperti fungsinya maupun maknanya. Nilai sosial yang dimaksud dapat dilihat pada contoh berikut. Mantra pelasik pulasit Atma saupi Atma saupi Aku tahu asal ikam Aku tahu asalmu Karak naraka jahanam Kerak neraka jahanam Nuna, nuni Nuna, nuni Aku tahu asal ikam Aku tahu asalmu 75 Konferensi Int ernasional Kesusast raan XXII UNY-HISKI, 2012 Kerak kuriping api naraka Kerak dasar api neraka Balari ikam ka sisi alam Menyingkinr kamu ke sisi alam Kalu kada lari kusumpahi Kalau tidak menyingkir, akan kusumpah Ah Balunta Ah Balunta Mantra ini biasanya dibaca oleh orang ‘pintar” khusus penyembuh penyakit pulasit dengan harapan si penderita segera terbebas dari deritanya. Mantra pelasik digunakan oleh ahli pengobatan yang dengan sigap akan menangani derita orang yang terkena pulasit ini. Pamali Pamali mahirup gangan di wancuh, calungap sandukan ‘Jangan menyeruput kuah sayur di sendok nasi, suka menyela pembicaraan orang’ Pamali ini menyatakan larangan menyeruput kuah sayur dengan menggunakan sendok nasi sebab hal ini bisa menyebabkan pelakunya menjadi orang yang suka menyela pembicaraan orang. Pamali ini ditujukan kepada semua orang, baik laki-laki maupun perempuan. Pada masyarakat Banjar, sayur yang akan disantap bersama biasanya diletakkan dalam satu wadah beserta sendok nasi. Jika ada seseorang yang menyeruput kuah sayur tersebut dengan menggunakan sendok nasi itu, artinya sayur yang di dalam wadah tersebut bekas mulutnya. Kuatnya pengaruh pamali ini pada masyarakat penuturnya menyebabkan mereka tidak berani melanggar larangan ini. Mereka khawatir jika larangan ini dilanggar, mereka akan menjadi orang yang suka menyela pembicaraan orang. Orang yang suka menyela pembicaraan orang lain biasanya akan dijauhi dari pergaulan.Perbuatan menyela merupakan sesuatu hal yang merugikan diri sendiri maupun orang lain. Rasa tidak menghargai orang lain tergambar di sini jika kita suka menyela pembicaraan. Larangan ini sekaligus mengandung nasihat agar peduli akan kebersihan makanan. Makanan yang sudah kotor akibat mulut kita sangat tidak baik bagi orang lain yang menggunakan sendok yang sama saat menganbil sayur tersebut. Tatangar Bila bamimpi batamu urang nang sudah mati kalihatan marista atawa maririgat tapi kada bapander, tandanya aruwahnya minta dikirimi pahala. 76 Konferensi Int ernasional Kesusast raan XXII UNY-HISKI, 2012 ‘Bila bermimpi bertemu orang yang sudah meninggal, terlihat memberi kasihan atau kotor, tetapi tidak berbicara, pertanda arwahnya minta dikirimi doa atau pahala’ Jika orang yang sudah meninggal dunia datang ke mimpi seseorang tanpa berbicara, diyakini bahwa sebenarnya roh orang tersebutlah yang datang. Jika rohnya tersebut tampak sedih atau kotor, maka para penutur wahana atau tatangar ini yakin bahwa roh tersebut tengah tersiksa di akhirat sehingga perlu didoakan agar arwahnya menjadi tenang. Dengan adanya sugesti yang kuat terhadap wahana atau tatangar ini, diharapkan para penuturnya dapat lebih mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Dengan mendoakan arwah tersebut, berarti dia juga telah mendekatkan diri kepada Sang Pencipta, misalnya dengan membaca doa dari ayat-ayat Al Quran. Dengan demikian, anjuran ini mengandung nasihat agar peduli kepada orang sekitar yang sudah meninggal. Cara pedulinya dengan mendoakan orang tersebut. Ungkapan Ringan hati’ringan hati’ atau ringanan tangan Ungkapan ini mengandung makna orang yang suka menolong orang lain. Rasa peduli akan kesulitan orang lain diungkapkan dengan ungkapan ini. Hati yangs selalu senang memberi pertolongan mengambarkan rasa kepedulian yang tinggi terhadap pihak lain.

2.2.3 Nilai religi