222
Konferensi Int ernasional Kesusast raan XXII UNY-HISKI, 2012
utama. Oleh karena itu, cerpen yang diambil menjadi objek penelitian adalah cerpen- cerpen yang mengandung nilai-nilai kesetaraan gender, yaitu sebagai berikut.
No. Judul Cerpen
Pengarang
1. Makhluk Berpedang Perak
Kemala P 2.
Kalung Biru dan Kalung Merah Uci Anwar
3. Ketakutan I na
Made Suardhini 4.
Ketika Ami Sakit Kurnia
5. Maaf, Mbok
Lena D 6.
Mubi Kurnia
7. Pelajaran Manis Buat Eko
Etlin Candra
B. Upaya Peningkatan Pemahaman Gender melalui Cerpen Anak
Upaya peningkatan pemahaman gender dapat dilakukan melalui penggunaan cerpen anak sebagai bahan pembelajaran. Berbagai upaya tersebut dapat diketahui
melalui analisis tokoh dan karakter tokoh, dan nilai-nilai kesetaraan gender dalam kumpulan cerpen tersebut. Berikut ini adalah hasil analisis tersebut.
1. Tokoh Perempuan sebagai I bu Rumah Tangga
Pada kumpulan cerpen Makhluk Berpedang Perak terdapat cerpen yang sangat jelas membedakan peran laki-laki dan perempuan dalam rumah tangga, yaitu pada
cerpen “Ketika Ami Sakit”. Pada cerpen tersebut, tokoh I bu digambarkan sebagai tokoh ibu rumah tangga yang berada di wilayah domestik dan tokoh Bapak digambarkan
sebagai tokoh pekerja yang berada di wilayah publik. Berikut ini contoh kutipan dari cerpen ”Ketika Ami Sakit”.
Kepala Ami pening, muka terasa tebal dan mata pegal. Ia ingin menangis ketika Papa hendak ke kantor. …Setelah Papa pergi, Kak Momo sekolah, dan Mama sibuk memasak di dapur, Ami merasa
amat kesepian. … hlm. 30
Pada kutipan tersebut terlihat jelas perbedaan peran antara tokoh Mama ibu dan tokoh Papa ayah. Akan tetapi, pada cerpen tersebut lebih lanjut pengarang
mengupayakan pemahaman gender kepada pembacanya. Pengarang menggambarkan bahwa tokoh ibu sebagai ibu rumah tangga menjadi tokoh pahlawan yang melakukan
perannya sebagai ibu yang baik dan memberi kedamaian pada keluarga. Pada cerpen “Ketika Ami Sakit”, tokoh ibu Mama digambarkan sebagai sosok orang tua yang mampu
memberikan kehangatan ketika Ami sakit. Berikut ini kutipannya:
“I ni Mama buatkan bubur,” kata Mama. “Makan dulu, Mi.” “Kalau Ami mau lekas sembuh, Ami harus makan, lalu minum obat. Ayo, sayang”
Mama menyuapi Ami. …. Setelah lima suap Ami sudah merasa kenyang sekali. Akhirnya Mama pun meletakkan mangkuk
bubur dan meminumkan obat. “Nah, Ami, Mama mau masak dulu. Buat kue yang paling lezat buat Ami. Ami tiduran dulu, ya.”
hlm.32
Pada kutipan di atas, pengarang terlihat menggambarkan tokoh Mama sebagai sosok ibu yang menjalankan perannya dengan baik. I bu memiliki peran sebagai pahlawan
223
Konferensi Int ernasional Kesusast raan XXII UNY-HISKI, 2012
bagi anaknya. I a memberikan kehangatan, memberikan motivasi, dan memberikan kasih sayang kepada Ami sehingga Ami kuat dan sabar ketika sakit. Dengan demikian, peran
perempuan sebagai ibu rumah tangga tidak dianggap sebelah mata. Justru I bulah yang menjadi pahlawan dalam keluarga. Pada cerpen tersebut terdapat upaya penghapusan
anggapan bahwa ibu rumah tangga adalah profesi marginal dalam keluarga. Melalui tokoh Mama, pengarang mengajak pembacanya anak-anak untuk menghargai dan
menyayangi sosok ibu karena ibu berperan penting dalam mengurusi keluarga. Oposisi biner laki-laki di luar rumah dan perempuan di dalam rumah tidak
ditunjukkan sebagai suatu hubungan negatif, tetapi positif sebagai bentuk pembagian kerja dalam keluarga. Jadi, tidak ada peran yang dimarginalkan, baik laki-laki maupun
perempuan dalam keluarga, masing-masing memiliki peran penting. Peran sebagai ibu rumah tangga memiliki nilai tersendiri dalam kehidupan berkeluarga. Dengan demikian,
melalui cerpen ini pembaca dalam hal ini anak-anak, diharapkan semakin menghargai peran ibu sebagai ibu rumah tangga yang mengurusi keluarga di wilayah dalam.
2. Tokoh Perempuan sebagai Pembantu Rumah Tangga dan Guru