Hormat dan Patuh kepada Guru

50 Konferensi Int ernasional Kesusast raan XXII UNY-HISKI, 2012 roman muka, sikap anggota badan, dan lain-lain dalam pergaulan, baik dalam masyarakat kecil atau keluarga maupun dalam masyarakat luas. Perangai halus atau lembut merupakan gambaran hati yang tulus serta cinta kasih terhadap sesama. Orang yang bersikap halus biasanya lebih peduli terhadap penderitaan orang lain. Sikap lembut merupakan perwujudan dari sifat-sifat ramah, sopan, dan sederhana dalam pergaulan. Perangai yang lembut juga dimiliki oleh orang yang bersikap rendah hati. Orang yang memiliki sikap rendah hati biasanya tutur katanya halus dan sopan tingkah lakunya. I a tidak sombong dan tidak membedakan pangkat dan derajat dalam pergaulan sehari-hari. Sebaliknya, akhlak yang tercela harus dihindari oleh seorang muslim. Orang yang memiliki sifat tercela akan dijauhi oleh orang lain. Salah satu sifat yang tercela adalah sombong. Orang yang sombong adalah orang yang merasa dirinya paling benar sehingga ia akan meremehkan orang lain. Tentang akhlak tercela ini tergambar dalam syair ini yaitu pada bait ke-66. I tulah orang akalnya kurang, menyangka diri pandai seorang, takabur tidak membilang orang, ke sana ke mari pergi menggarang. Orang yang berbuat tercela akan dibenci oleh Tuhannya. Oleh karena itu, sifat- sifat yang tercela ini harus dijauhkan dalam diri kita. Kebencian Tuhan terhadap hambanya merupakan alamat kesengsaraan manusia karena manusia hidup di dunia ini adalah untuk mencari kesalamatan di hari akhir nanti. Hal ini digambarkan Raja Ali Haji dalam syairnya yang tertulis pada bait keenampuluh sembilan, yaitu : Anakanda jauhkan kelakuan ini sebab kebencian Tuhan Rahmani jiwa dibawa ke sana sini, tidak laku suatu dewani.

3. Hormat dan Patuh kepada Guru

Orang tua selalu mengharapkan anaknya agar menjadi anak yang pandai, memiliki sopan santun, menghargai orang lain, dan sebagainya. Harapan ini akan terwujud jika sejak kecil anak diberikan pengajaran dan pendidikan. Kepandaian anak tergantung pada pendidikan yang pernah mereka ikuti. Demikian pula dengan pendidikan norma-norma kemasyarakatan yang diterima anak dari orang tua atau masyarakat. Dalam kegiatan pengajaran, seorang guru sering dihadapkan kepada berbagai macam masalah, baik yang menyangkut dasar-dasar profesi yang harus dikuasai maupun masalah perseorangan ketika mengajar. Guru harus dapat menciptakan lingkungan yang baik untuk anak didiknya. I a harus bisa memilih metode yang tepat dalam mengajar. Lingkungan dan perkembangan anak menjadi acuan untuk memilih teknik evaluasi yang baik. Guru yang baik harus memusatkan perhatian pada perkembangan anak didiknya agar anak didik terhindar dari melakukan sesuatu yang kurang baik. Seorang guru mempunyai tugas ganda yang sangat mulia yang tidak dimiliki oleh orang lain. Di samping guru mengajarkan kepada muridnya tentang pengetahuan secara teoritis, guru juga harus mendidik anak didiknya supaya menjadi anak yang jujur, 51 Konferensi Int ernasional Kesusast raan XXII UNY-HISKI, 2012 disiplin, bertanggung jawab dan berkepribadian luhur. Seorang guru yang memahami tugasnya akan merasa prihatin jika melihat anak didiknya berbuat hal-hal yang tidak terpuji dan tidak baik. Guru akan merasa tidak berhasil dalam mendidik siswanya. Di samping itu, guru berkewajiban untuk membantu mewujudkan hal-hal yang menjadi keinginan atau cita-cita anak didiknya. Mengingat betapa beratnya tugas seorang guru, melalui syair ini Raja Ali Haji mencoba menasehati pembaca agar menghormati dan patuh kepada guru, seperti pada petikan syair pada bait keenampuluh empat berikut: Setengah orang fikir keliru tidak mengikut pengajaran guru tutur dan kata haru bitu kelakuan seperti hantu pemburu. Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan masyarakat, semakin banyak pendidikan di luar sekolah yang bermunculan . Seorang guru harus menyadari bahwa dalam pendidikan luar sekolah tersebut terdapat sumber informasi lain. Dengan demikian, guru mendapatkan tantangan dari kemajuan teknologi dan berbagai variasi pendidikan di luar sekolah yang banyak. Oleh karena itu, guru harus rajin membaca buku dan mengikuti perkembangan ilmu dan pengetahuan.

4. Pandai Menempatkan Diri