27
Konferensi Int ernasional Kesusast raan XXII UNY-HISKI, 2012
SENI  TARSUL SASTRA, KULTUR YANG HI DUP DAN BERKEMBANG DI  KALI MANTAN TI MUR
Akhmad Murtadlo
Staf Pengajar FKI P Unmul Samarinda
Abstrak
Sebagai bagian dari sastra, kultur, dan subkultur yang ada di Kalimantan Timur seni tarsul selalu hidup dan berkembang sesuai dengan situasi kondisi di mana tarsul itu disajikan
Seni tarsul adalah suatu bentuk kesenian tradisional rumpun bangsa seni budaya pedalaman di daerah Kutai, Provinsi Kalimantan Timur. Dalam seni tarsul disuguhkan  lebih   mengarah
kemampuan berolah syair. Dengan kata lain seni tarsul adalah suatu seni pertunjukkan dalam melantunkan kemampuan berolah syair music vocal dengan irama tertentu tanpa diringi alat
musik.
Sebagai aspek budaya seni tarsul yang ada di Kutai tersebut memiliki berbagai  ragam tema dan subtema. Adapun tema-tema tersebut antara lain tema perkawinan yang berisi
nasihat, perkenalan, saling memuji,  saling menyindir, saling merendahkan diri, dan masih banyak lagi tema-tema yang lain. Kemudian tema pembangunan biasanya berisi protes, saran
dan usul tentang pendidikan, moral, agama, social, teknologi. Serta tema-tema yang lain seperti perayaan khatam  Al-Quran, khitanan, pindah rumah baru, sehabis panen, serta tema
menyambut tamu khusus misalnya tamu pejabat-pejabat penting daerah tersebut.
Seni tarsul itu sendiri merupakan suatu kebudayaan yang harus dipertahankan agar jangan sampai pudar, ia harus hidup dan berkembang sehingga masa mendatang sebagai
warisan seni budaya yang luhur untuk menjawab tantangan seni budaya asing yang senantiasa terdesak seni budaya kita. Oleh karena itu, kita sebagai generasi muda generasi penerus dan
pewaris budaya bangsa berusaha memelihara, membina, melestarikan  bahkan juga mengembangkan kebudayaan tersebut serta menggali kembali tanpa meninggalkan nilai-nilai
budaya yang ada sekarang ini seperti puisi, novel dan drama.
Kata Kunci :
seni tarsul, sastra, kultur, hidup dan berkembang
A. Latar Belakang
Dalam  khazanah  kesusasteraan  Melayu    atau  sastra  Nusantara  dikenal  satu  genre sastra  yang  disebut  syair.  Genre  sastra  yang  dinamai  syair  dalam  khazanah  sastra
Nusantara  berasal  dari  akar  sastra  Arab  yang  hadir  di  Indonesia  bersamaan  dengan pengaruh  masuknya  agama  I slam    yang  mulai  berkembang,  khususnya  pada  masyarakat
Melayu. Kata syair itu sendiri berasal dari bahasa Arab, yaitu dari kata sya’ara yang berarti berkembang    kemudian  menurunkan  istilah  syu’ur  yang  berarti  perasaan.  Surana,  1980:
61    mengemukakan  bahwa  syair  timbul  setelah  agama  I slam  dan  kesusasteraannya tersebar di I ndonesia. Selanjutnya
Surana
juga mengemukakan bahwa kata syair berasal dari bahasa Arab syu’ur  yang berarti perasaan , sedangkan dalam bahasa Arab kata syair
berarti penyair atau pengubahnya.
28
Konferensi Int ernasional Kesusast raan XXII UNY-HISKI, 2012
Dalam  khazanah  sastra  Kutai,  terdapat  jenis  puisi  rakyat  yang  sama  dengan khazanah sastra Nusantara  di  atas.  Puisi  rakyat  tersebut  di  daerah Kutai  terkenal  dengan
istilah  Tingkilan  dan  Tarsul.  Puisi  rakyat  berbentuk  Tingkilan  dominan  berbenuk  pantun, sedangkan  Tarsul  dominan  berbentuk  syair.  Dominan  berbentuk  syair  yang  dimaksud  di
sini  adalah  bahwa  sebagian  besar  Tarsul  berbentuk  syair,  tetapi  Tarsul  ada  juga  yang berbentuk pantun.
Sebagaimana  telah  disinggung  sebelumnya  bahwa  Tarsul  merupakan  salah  satu sastra rakyat Kutai khususnya puisi rakyat. Tarsul sebagai puisi rakyat sudah lama kurang
dikenal  oleh  masyarakat  Kutai.  Artinya  Tarsul  sekarang  hanya  berkembang  di  kalangan masyarakat  tertentu  dan  hanya  dipagelarkan  pada  acara  masyarakat  tertentu,  misalnya
upacara perkawinan, upacara khitanan, dan upacara khatam Al-Quran betamat.
Melihat dari kurang diminatinya seni Tarsul oleh kalangan masyarakat secara umum, di  sini  penulis  ingin  mengungkap  bagaimana  seni  Tarsul    sebagai  sastra,  di  mana  sastra
tersebut merupakan bagian dari kebudayaan kultur yang masih ada di daerah Kutai, dan sering  diperdengarkan dalam acara-acara selain tersebut di atas. Maka dalam makalah ini
akan  diungkap  tentang  “seni  tarsul  sebagai  sastra  kultur  dan  bagaimana  pengembangan dan pelestariannya.
B.  Pengertian I stilah Tarsul dan Sejarah Lahirnya Tarsul 1.  Pengertian I stilah Tarsul