40
masyarakat yang lebih luas. Selain itu, komunikasi dan koordinasi antara pemerintah daerah dan swasta daerah
menjadi suatu hal yang penting. Salah satunya adalah dengan penyelenggaraan Forum Dialog AEC antara pemerintah dan swasta daerah yang perlu
dilakukan secara rutin, agar pemerintah dapat segera mengantisipasi pemberian fasilitas yang diperlukan untuk dunia usaha memanfaatkan peluang AEC dan pihak dunia usaha pun
dapat segera memperoleh informasi dari pemerintah daerah terkait dengan perkembangan kebijakan terkini.
b. Perbaikaniklim investasi dan iklim usaha daerah
. Pemerintah Daerah dan pemangku kepentingan daerah lainnya secara bersama-sama perlu meningkatkan iklim investasi dan
iklim usaha agar daerahnya dapat menjadi tempat berinvestasi yang lebih menarik dan sebagai tempat pengembangan usaha yang kondusif. Hal ini sangat penting karena peningkatan
investasi akan mendorong penciptaan kesempatan kerja yang lebih besar, sehingga dapat mencegah terjadinya kekosongan
hollow out tenaga kerja terampil di masing-masing daerah. Untuk itu, upaya strategis yang perlu segera dilakukan adalah: i mempermudah pelayanan
perijinan usaha, ii meningkatkan transparansi proses dan biaya perijinan, serta iii menghapuskan berbagai regulasiperaturan daerah yang tumpang tindih dan yang terlalu
membatasi dunia usaha untuk berkembang.
c. Peningkatan infrastruktur daerah
. Salah satu faktor yang meningkatkan daya tarik investasi di daerah adalah ketersediaan infrastruktur yang sangat penting untuk meningkatkan
konektivitas antar wilayah, sehingga tingkat kesenjangan antar daerah dapat berkurang. Untuk itu, Pemerintah Daerah bersama-sama dengan Pemerintah Pusat agar dapat memfokuskan
pembangunan daerahnya pada upaya peningkatan infrastruktur, terutama: infrastruktur jalan, energi, pelabuhan, dan telekomunikasi. Ketersediaan infrastruktur yang lebih baik secara
otomatis akan mengurangi biaya produksi dan biaya transportasi.
d. Peningkatan daya saing produk ekspor unggulan daerah.
Masing-masing daerah memiliki produk unggulan ekspor yang berbeda satu dengan lainnya. Dengan pasar ASEAN yang
lebih terbuka, masing-masing daerah memiliki kesempatan yang lebih besar untuk memasarkan produk unggulan ekspornya di kawasan ASEAN. Untuk itu, beberapa hal yang
perlu dilakukan dalam rangka meningkatkan daya saing produk ekspor daerahnya adalah: i pemberian fasilitasi pengembangan industri berorientasi ekspor di daerah, terutama usaha
kecil dan menengah, ii pendirian pusat layanan informasi pasar ASEAN agar para pengusaha dapat memperoleh informasi peluang pasar ASEAN secara cepat dan akurat, iii peningkatan
kualitas dan standar produk; serta iv perluasan akses UKM daerah terhadap modal dan teknologi.
e. Peningkatan kualitas SDM daerah
. Aliran bebas tenaga kerja terampil saat pelaksanaan AEC 2015 akan menyebabkan pasar tenaga kerja menjadi lebih kompetitif. Oleh sebab itu,
Pemerintah Daerah perlu merumuskan kebijakan dan upaya strategis untuk meningkatkan kualitas SDM di daerahnya. Beberapa hal perlu dilakukan antara lain adalah: i
Penyelenggaraan pelatihan dan pendidikan tenaga kerja untuk menghasilkan kualitas tenaga kerja sesuai dengan standar kompetensi tenaga kerja tingkat ASEAN; ii peningkatan
kerjasama dengan negara ASEAN lainnya terutama dengan negara ASEAN yang lebih maju untuk memberikan pelatihan kepada tenaga kerja terampil sesuai dengan standar dan
kualifikasi ASEAN; iii peningkatan kerjasama Pemerintah Daerah dan Dunia Usaha untuk meningkatkan
link and match antara pendidikan dan pasar tenaga kerja, sehingga lulusannya dapat mudah terserap di pasar tenaga kerja
f. Penciptaan iklim ketenagakerjaan daerah yang lebih kondusif.
Kekakuan pasar tenaga kerja
labour market rigidity dapat mengakibatkan industri padat karya tidak berkembang, dan bahkan dapat mendorong industri padat karya bertransformasi menjadi industri padat
modal. Akhirnya, kondisi ini dapat mengakibatnya berkurangnya kesempatan kerja dan penurunan daya beli masyarakat. Dilain pihak, fleksibilitaspasar tenaga kerja yang meningkat