Input-Output Provinsi Jambi Tahun 2010 Struktur Permintaan dan Penawaran
248
Pada tahun 2010 sektor pertambangan migas masih menjadi sektor terbesar seperti pada tahun 2000 menurut peringkat outputnya dengannilai Rp 10,904 triliun atau mempunyai peranan sebesar
10,55 dari total output. Sektor industri CPO berada di peringkat ke-5 dengan nilai Rp 4,745 triliun atau mempunyai peranan sebesar 4,59 dari total output.
Struktur Input a.
Struktur Input Antara Total input antara adalah sebesar Rp 28,040triliun, yang terdiri dari komponen domestik Rp
20,589 triliun atau mempunyai peranan sebesar 73,42 dan yang berasal dari luar daerah adalah sebesar Rp 7,451triliunatau mempunyai peranan sebesar 26,58 dan sektor karet
mempunyai nilai input antara paling besar yaitu Rp 2,113 triliun. Sektor kelapa sawit mempunyai nilai input antara sebesar Rp 0,931 triliun, dan sektor industri CPO sebesar Rp
1,779 triliun.
b. Struktur Input Primer
Sektor pertambangan migas masih memberikan kontribusi terbesar dalam pembentukan NTB dengan nilai Rp 10,875triliunatau 14,44 dari total NTB. Sedangkan sektor industri
CPO mengalami peningkatan peringkat yang semula menempati peringkat ke-7 pada tahun 2000 naik menjadi peringkat ke-6 pada tahun 2010 dengan nilai Rp 0,551triliun atau
mempunyai peranan sebesar 3,81 dari total NTB.
Tabel 8. Sepuluh Sektor Terbesar Menurut Peringkat Nilai Tambah Bruto di Provinsi Jambi Tahun 2010
Sektor kelapa sawit mengalami peningkatan signifikan dari peringkat ke-22 pada tahun 2000 menjadi peringkat ke-13 pada tahun 2010 dengan nilai Rp 1,058 triliun atau mempunyai peranan
sebesar 2,00 dari total NTB.
Ekspor dan Impor Ekspor barang dagangan dan jasa yang dilakukan, nilai yang terbesar adalah sektor pertambangan
migas dengan nilai sebesar Rp 10.239.910 juta atau 28,77 dari nilai keseluruhan ekspor. Industri CPO mengalami peningkatan yang semula peringkat ke-4 pada tahun 2000 menjadi peringkat
ke-3 pada tahun 2010 dengan nilai sebesar Rp 3.270.181 juta atau 9,19, sedangkan sektor kelapa sawit mengalami penurunan dari yang semula peringkat ke-7 pada tahun 2000 menjadi
peringkat ke-8 dengan nilai sebesar Rp 1.919.432 juta atau 5,39 dari nilai keseluruhan ekspor.Nilai impor pada tahun 2010 yaitu sebesar Rp 23,737 triliun.
Nama Sektor Nilai
Juta Rp Peranan
Peringkat Kode
I-O
1 2
3 4
5 6
7 8
9
10 30
52 67
53 43
35 11
62 31
56 Pertambangan Migas
Bangunan Pemerintahan Umum dan Pertahanan
Perdagangan Industri Barang dari Karet Plastik
Industri
Crude Palm Oil Karet
Bank Pertambangan Non Migas
Angkutan Jalan Raya 10.875.792
8.472.010 4.362.615
3.795.628 3.173.143
2.869.075 2.684.935
2.623.322 2.385.191
2.075.703 14,44
11,25 5,79
5,04 4,21
3,81 3,56
3,48 3,17
2,76
Jumlah 1 sd 10 Sektor lainnya
Total 70 sektor 43.317.413
32.003.806 75.321.220
57,51 42,49
100
Sumber : Tabel I-O Provinsi Jambi Tahun 2010
Tabel 9. Sepuluh SektorTerbesar Menurut Peringkat Ekspor di Provinsi Jambi Tahun 2010
Nama Sektor Nilai
Juta Rp Peranan
Peringkat Kode
I-O
1 2
30 43
Pertambangan Migas Industri dan Barang dari Karet dan Barang
10.239.910 3.838.858
28,77 10,78
249
Nilai impor terdiri dari nilai permintaan antara Rp 7,451 triliun atau 31,39 dari total input antara adalah berasal dari luar daerah atau impor. Sisanya sebesar Rp 16.285.876 juta atau 68,61 dari
total permintaan akhir adalah berasal dari luar daerah atau impor.
Analisis Keterkaitan Dampak langsung ke belakang sektor kelapa sawit 13 berada pada peringkat ke-15 dengan
nilai 0,342284 atau mempunyai peranan sebesar 2,40 terhadap total output. Sektor industri CPO 35 berada pada peringkat ke-7 dengan nilai DLKB sebesar 0,379214 atau mempunyai
peranan sebesar 2,66 terhadap total output.
3 4
5 6
7 8
9
10 35
11 53
31 41
13 15
56 Plastik
Industri Crude Palm Oil
Karet Perdagangan
Pertambangan Non Migas Industri Kayu Lapis dan Sejenisnya
Kelapa Sawit Kayu Manis
Angkutan Jalan Raya 3.270.181
2.797.980 2.592.381
2.520.596 2.144.088
1.919.432 1.297.790
925.037 9,19
7,86 7,28
7,08 6,02
5,39 3,65
2,60
Jumlah 1 sd 10 Sektor lainnya
Total 70 sektor 31.546.254
4.052.227 35.598.481
88,61686 11,38314
100
Sumber : Tabel I-O Provinsi Jambi Tahun 2010
Tabel 10. Sepuluh Sektor Terbesar Menurut Dampak Langsung Ke Belakang DLKB dan Dampak Langsung Ke Depan DLKD
Peringkat Kode
I-O DLKB
Total Output
Dampak Langsung ke Belakang Dampak Langsung ke Depan
Kode I-O
DLKD Total
Output
1 2
3 4
5 6
7 8
9
10 11
23 65
33 40
49 35
64 42
36 0,399336
0,396353 0,395636
0,394072 0,393075
0,388568 0,379214
0,377163 0,366370
0,359103 2,80
2,78 2,78
2,76 2,76
2,73 2,66
2,65 2,57
2,52 62
37 53
52 50
56 11
48 24
1 1,550041
1,021599 0,840022
0,667130 0,563189
0,529440 0,501758
0,486388 0,406198
0,398034 10,87
7,17 5,89
4,68 3,95
3,71 3,52
3,41 2,85
2,79
Total 70 sektor
14,253344 14,253344
100 100
Sumber : Diolah dari Tabel I-O Provinsi Jambi Tahun 2010
Nilai KLTB untuk sektor kelapa sawit di peringkat ke-15 sebesar 1,430125 atau mempunyai peranan sebesar 1,62 terhadap total output multiplier. Sektor industri CPO di peringkat ke-2 mempunyai
nilai KLTB sebesar 1,551559 atau mempunyai peranan sebesar 1,76 terhadap total output multiplier.
Sektor kelapa sawit berada di peringkat ke-21 dengan nilai KLTD sebesar 1,274685 atau mempunyai peranan sebesar 1,46 terhadap total output multiplier. Sektor industri CPO berada
di peringkat ke-19 dengan nilai KLTD sebesar 1,298097 atau mempunyai peranan sebesar 1,47 terhadap total output multiplier, artinya jika terjadi kenaikan permintaan akhir pada sektor industri
CPO sebanyak Rp. 1 juta akan meningkatkan pasokan input antara secara menyeluruh dalam perekonomian Provinsi Jambi sebesar Rp. 1,298097 juta yang terdistribusi pada sektor industri
CPO itu sendiri sebesar Rp 1,211292 juta, sisanya terdistribusi pada sektor lainnya sebesar Rp 0,086805 juta.
250
Angka Pengganda Multiplier a.
Multiplier Output Nilai multiplier output sektor-sektor perekonomian di Jambi berkisar antara 1,0026sd 1,6066
untuk Tipe I, selang antara 1,0027 sd 1,8172 untuk Tipe II. Nilai multiplier output Tipe I untuk sektor kelapa sawit sebesar 1,4301 dan sektor industri CPO 35 sebesar 1,5516. Sedangkan
nilai multiplier output Tipe II untuk sektor kelapa sawit sebesar 1,6153 dan sektor industri CPO sebesar 1,6187.
b. Multiplier Pendapatan
Nilai multiplier pendapatan untuk tahun 2010 didapatkan bahwa nilai multiplier pendapatan sektor-sektor perekonomian di Jambi berkisar antara 1,0264sd 3,9141 untuk Tipe I dan
selang antara 1,1631 sd 4,4355 untuk Tipe II. Nilai multiplier pendapatan Tipe I untuk sektor kelapa sawit sebesar 1,2465dan sektor industri CPO sebesar 2,9141. Sedangkan nilai
multiplier tenaga kerja Tipe II untuksectorkelapa sawit sebesar 1,4125 dan sektor Industri CPO sebesar 3,2499.
c. Multiplier Tenaga Kerja
Nilai multiplier tenaga kerja untuk tahun 2010 didapatkan bahwa nilai multiplier tenaga kerja sektor-sektor perekonomian di Jambi berkisar antara 1,0021sd 24,2843 untuk Tipe I dan
selang antara 1,0033 sd 29,7603 untuk Tipe II. Nilai multiplier tenaga kerja Tipe I untuk sektor kelapa sawit sebesar 1,0277 dan sektor industri CPO sebesar 3,6977. Nilai multiplier
tenaga kerja Tipe II untuk sektor kelapa sawit sebesar 1,1443, dan sektor industri CPO sebesar 4,3149.