Jenis dan Sumber Data

244

2.3. Analisis Data Analisis Input-Output

Struktur Tabel Input-Output I-O memungkinkan untuk digunakan sebagai alat analisis keterkaitan sektor ekonomi.Struktur tabel Input-Output sederhana dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1. Struktur Tabel Input-Output I-O Dua Sektor Ekonomi 1 Z 11 Z 12 C 1 I 1 G 1 E 1 X 1 2 Z 21 Z 22 C 2 I 2 G 2 E 2 X 2 Nilai L 1 L 1 L C L I L G L E L tambah N 1 N 1 N C N I N G N E N W M 1 M 1 M C M I M G M E M X 1 X 2 C I G E X Sektor 1 2 Permintaan akhir Total output Sektor Upahgaji Total input Beberapa Angka Pengganda dalam Analisis Input-Output a. Output multiplier, yaitu dampak meningkatnya permintaan akhir suatu sektor terhadap total output seluruh sektor di daerah penelitian. b. Income multiplier, yaitu dampak meningkatnya permintaan akhir suatu sektor terhadap peningkatan pendapatan rumah tangga di daerah penelitian secara keseluruhan. c. Employment multiplier, dampak meningkatnya permintaan akhir suatu sektor terhadap peningkatan kesempatan kerja.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Input-Output Provinsi Jambi Tahun 2000

Struktur Permintaan dan Penawaran Permintaan dan penawaran barang dan jasa di Provinsi Jambi menurut tabel Input-Output tahun 2000 berdasarkan transaksi domestik atas dasar harga produsen mencapai Rp21,311triliun.Jumlah permintaan tersebut merupakan permintaan yang dilakukan oleh sektor-sektor produksi permintaan antara Rp 5,295triliun atau sekitar 24,84. Rp 10.600triliun atau 49,74 untuk permintaan oleh konsumen akhir domestik,Rp 5,416triliun atau 25,42 untuk permintaan ekspor dan daerah lainnya. Struktur Output Tabel Input-Output Provinsi Jambi tahun 2000 menunjukkan keseimbangan antara input dengan output sebesar Rp 18,088 triliun. Sumber :Miller dan Blair 2009 Sumber :Tabel I-O Provinsi Jambi Tahun 2000 Tabel 2. Sepuluh Sektor Terbesar Menurut Peringkat Output di Provinsi Jambi Tahun 2000 Nama Sektor Nilai Juta Rp Peranan Peringkat Kode I-O 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 30 53 41 52 43 35 67 11 56 36 Pertambangan Migas Perdagangan Industri Kayu Lapis dan sejenisnya Bangunan Industri Barang dari Karet Plastik Industri Crude Palm Oil CPO Pemerintahan dan Pertahanan Perkebunan Karet Angkutan Jalan Raya Industri Penggilingan Padi 1.540.604 1.217.221 1.008.622 846.272 825.637 816.122 769.831 741.863 706.696 567.379 8,52 6,73 5,58 4,68 4,56 4,51 4,26 4,10 3,91 3,14 Jumlah 1 sd 10 Sektor lainnya Total 70 sektor 9.040.246 9.047.420 18.087.666 49,98 50,02 100 245 Sektor pertambangan migas merupakan sektor terbesar menurut peringkat outputnya dengan nilai Rp 1,541 triliun atau mempunyai peranan sebesar 8,52 dari total output. Sektor industri CPO di peringkat ke-6 dengan nilai Rp 0,816 triliun atau 4,51 dari total output, sedangkan sektor kelapa sawit di peringkat ke-16 dengan nilai Rp 0,375 triliun atau mempunyai peranan sebesar 2,07 dari total ouput. Struktur Input a. Struktur Input Antara Total input antara adalah sebesar Rp 5,295 triliun, yang terdiri dari komponen domestik Rp 4,159triliun atau mempunyai peranan sebesar 78,56 dan yang berasal dari luar daerah adalah sebesar Rp 1,135triliun atau mempunyai peranan sebesar 21,44. Dengan demikian dapat diketahui bahwa input antara yang digunakan dalam proses produksi di Provinsi Jambi sebagian besar adalah berasal dari lokal. b. Struktur Input Primer Input primer sering juga disebut dengan nilai tambah bruto NTB, sektor pertambangan migas merupakan sektor terbesar menurut NTB dengan nilai Rp 1,537 triliun atau mempunyai peranan sebesar 12,01 dari total NTB. Tabel 3. Sepuluh Sektor Terbesar Menurut Peringkat Nilai Tambah Bruto di Provinsi Jambi Tahun 2000 Sumber : Tabel I-O Provinsi Jambi Tahun 2000 Sektor Industri CPO di peringkat ke-7 dengan nilai Rp 0,493 triliun atau mempunyai peranan sebesar 3,86 dari total NTB. Sedangkan sektor kelapa sawit di peringkat ke-22 dengan nilai Rp 0,211 triliun atau mempunyai peranan sebesar 1,65 dari total NTB. Ekspor dan Impor Ekspor terbesar adalah sektor pertambangan migas dengan nilai sebesar Rp 1,495triliun atau mempunyai peranan sebesar 28,04 dari nilai keseluruhan ekspor. Industri CPO menempati peringkat ke-4 dengan nilai sebesar Rp 0,548triliun atau mempunyai peranan sebesar 10,28 dari nilai keseluruhan ekspor.Sedangkan sektor kelapa sawit menempati peringkat ke-7 dengan nilai sebesar Rp 0,259 triliun atau mempunyai peranan sebesar 4,86 dari nilai keseluruhan ekspor.Sementara nilai impor pada tahun 2000 yaitu sebesar Rp 3,223 triliun. Nama Sektor Nilai Juta Rp Peranan Peringkat Kode I-O 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 30 53 67 52 43 41 35 56 48 47 Pertambangan Migas Perdagangan Pemerintahan Umum dan Pertahanan Bangunan Industri Barang dari Karet Plastik Industri Kayu Lapis dan Sejenisnya Industri Crude Palm Oil Angkutan Jalan Raya Industri Barang dari Logam, Mesin dan Perlatannya Industri Barang Mineral Bukan Logam 1.536.545 776.266 764.317 718.383 598.722 551.429 493.371 454.418 388.400 386.023 12,01 6,07 5,97 5,62 4,68 4,31 3,86 3,55 3,04 3,02 Jumlah 1 sd 10 Sektor lainnya 6.667.875 6.125.260 52,12 47,88 Tabel 4. Sepuluh Sektor Terbesar Menurut Peringkat Ekspor di Provinsi Jambi Tahun 2000 Nama Sektor Nilai Juta Rp Peranan Peringkat Kode I-O 1 2 3 4 5 30 41 43 35 53 Pertambangan Migas Industri Kayu Lapis dan Sejenisnya Industri dan Barang dari Karet dan Barang Plastik Industri Crude Palm Oil Perdagangan 1.495.417 711.668 687.048 548.355 412.795 28,04 13,34 12,88 10,28 7,74