bahasa Jerman peserta didik kelas kontrol dikategorikan dalam kategori sedang 68,8.
c. Data Post-test Kelas Eksperimen
Setelah kelas eksperimen diberi perlakuan dengan menggunakan strategi SQP2RS
kemudian dilakukan post-test. Post-test sebagai tolak ukur kemampuan keterampilan membaca bahasa Jerman peserta didik setelah diberi perlakuan.
Jumlah butir soal yang diujikan sebanyak 42 butir soal. Jumlah subjek pada kelas eksperimen sebanyak 33 peserta didik.
Berdasarkan hasil analisis statistik menggunakan program SPSS 13 for windows
diperoleh data skor tertinggi 41,00, skor terendah 32,00, mean 36,66, median
37,00, modus 39,00 dan standar deviasi 2,52. Pembuatan tabel distribusi frekuensi dilakukan dengan menentukan
jumlah kelas interval, menghitung rentang data, dan menentukan panjang kelas. Penentuan jumlah dan interval kelas dapat dilakukan dengan menggunakan rumus
H.A Sturges Sugiyono, 2002: 27 sebagai berikut.
Jumlah kelas interval = 1 + 3,3 log n
Panjang kelas = RangeJumlah kelas
Menentukan rentang data dapat dilakukan dengan rumus sebagai berikut. Rentang data range
= Xmax – Xmin
Adapun distribusi frekuensi skor post-test keterampilan membaca bahasa Jerman peserta didik kelas eksperimen dapt dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 9: Distribusi Frekuensi Skor Post-test Keterampilan Membaca Bahasa Jerman Kelas Eksperimen
Kelas Interval
F absolute F komulatif
F relative
6 32,0
– 33,5
4 33
12,1
5 33,6
– 35,1
9 24
27,3
4 35,2
– 36,7
3 21
9,1
3 36,8
– 38,3
6 15
18,2
2 38,4
– 39,9
7 8
21,2
1 40,0
– 41,5
4 4
12,1
Jumlah
33 105
100,0
Hasil perhitungan dengan menggunakan rumus H.A Sturges Sugiyono, 2002: 27 menunjukkan bahwa distribusi frekuensi skor post-test keterampilan
membaca bahasa Jerman peserta didik kelas eksperimen diperoleh jumlah kelas interval sebanyak 6 dengan panjang kelas 1,1. Berikut ini merupakan gambar
diagram dari distribusi frekuensi skor keterampilan membaca bahasa Jerman kelas eksperimen pada saat post-test.
Gambar 4 : Histogram DistribusiFrekuensi Skor Post-test Keterampilan Membaca Bahasa Jerman Kelas Eksperimen
Berdasarkan tabel dan gambar di atas, dapat dinyatakan bahwa peserta didik yang mempunyai skor keterampilan membaca bahasa Jerman terbanyak
berada pada taraf interval 33,6-35,1 dengan frekuensi sebanyak 9 peserta didik atau sebesar 27,3, sedangkan peserta didik yang mempunyai skor keterampilan
membaca bahasa Jerman paling sedikit berada pada taraf interval 35,2-36,7 dengan frekuensi sebanyak 3 peserta didik atau sebesar 9,1.
Pengkategorian berdasarkan pada nilai rata-rata Mean dan standar deviasi Azwar, 2011: 109 menggunakan rumus sebagai berikut.
Tinggi : X
≥ M + SD Sedang
: M – SD ≤ X M + SD
Rendah : X M
– SD Keterangan:
M : mean
SD : standar deviasi
Dari hasil perhitungan, Mean M sebesar 36,6667 dan Standar Deviasi
SD sebesar 2,521. Hasil tersebut dapat dikategorikan dalam tiga kelas sebagai berikut.
Tabel 10: Kategori Skor Post-test Keterampilan MembacaBahasa Jerman Kelas Eksperimen
No. Skor
Frekuensi Persentase
Kategori
1 ≥39,19
4 12,1
Tinggi 2
34,15-39,19 22
66,7 Sedang
3 34,15
7 21,2
Rendah Jumlah
33 100
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat diketahui bahwa skor post-test keterampilan membaca bahasa Jerman peserta didik kelas eksperimen yang berada
pada kategori tinggi sebanyak 4 peserta didik 12,1, kategori sedang sebanyak 22 peserta didik 66,7, kategori rendah sebanyak 7 peserta didik 21,2.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa skor post-test keterampilan membaca bahasa Jerman peserta didik kelas eksperimen berada pada kategori sedang
66,7.
d. Data Post-test Kelas Kontrol
Seperti halnya kelas eksperimen, pada kelas kontrol juga dilakukan post- test
untuk mengetahui kemampuan membaca bahasa Jerman peserta didik yang diajar menggunakan dengan metode konvensional. Subjek pada kelas kontrol
sebanyak 32 peserta didik. Berdasarkan hasil analisis statistik menggunakan program SPSS 13 for
windows diperoleh data skor tertinggi 39,00, skor terendah 31,00, mean 33,90,
median 33,00, modus 33,00, dan standar deviasi 2,21.
Pembuatan tabel distribusi frekuensi dilakukan dengan menentukan jumlah kelas interval, menghitung rentang data, dan menentukan panjang kelas.
Penentuan jumlah dan interval kelas dapat dilakukan dengan menggunakan rumus H.A Sturges
Sugiyono, 2002: 27 sebagai berikut. Jumlah kelas interval
= 1 + 3,3 log n Panjang kelas
= RangeJumlah kelas Menentukan rentang data dapat dilakukan dengan rumus sebagai berikut.
Rentang data range = Xmax
– Xmin Adapun distribusi frekuensi skor post-test keterampilan membaca bahasa
Jerman peserta didik kelas kontrol dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 11: Distribusi Frekuensi Skor Post-test Keterampilan Membaca Bahasa Jerman Kelas Kontrol
Kelas Interval
F absolute F komulatif
F relative
1 31,0
– 32,3
9 32
28,1
2 32,4
– 33,7
8 24
25,0
3 33,8
– 35,1
9 15
28,1
4 35,2
– 36,5
2 13
6,3
5 36,6
– 37,9
13 0,0
6 38,0
– 39,3
4 9
12,5
Jumlah
32 106
100,0