dan secara terencana menjadi target kesimpulan dari hasil akhir suatu penelitian. Menurut Arikunto 2006: 130 sebagai keseluruhan objek penelitian. Jadi dapat
dikatakan bahwa populasi adalah subjek yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dalam suatu penelitian dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi
pada penelitian ini adalah peserta didik kelas X SMA Negeri 7 Yogyakarta. Kelas X terdiri dari 8 kelas yang berjumlah 253 peserta didik.
Tabel 2: Populasi Penelitian
2. Sampel
Sugiyono 2010: 81 menyatakan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Menurut Sukardi 2003: 54
Sampel adalah sebagian dari jumlah populasi yang dipilih untuk sumber data. Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa sampel adalah sebagian dari populasi
yang digunakan dalam penelitian. Sampel dalam penelitian ini diambil secara
No Kelas
Jumlah Peserta Didik
1. X 1
30 2.
X 2 31
3. X3
32 4.
X4 31
5. X5
32 6.
X6 33
7. X 7
32 8.
X 8 32
Jumlah 253
random sampling , yaitu proses pemilihan sampel yang seluruh anggota populasi
mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih. Dalam pemilihan sampel dilakukan dengan cara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi
tersebut. Pengambilan sampel dengan sistem tersebut bertujuan untuk menentukan kelas mana yang akan menjadi kelas eksperimen maupun kelas kontrol.
Pengambilan sampel dilakukan dengan cara pengundian. Dalam kertas undian akan ditulisi kelas yang menjadi sampel penelitian yaitu kelas X 4, X 5, X 6, dan
X 7. Dari hasil undian diperoleh kelas X 6 sebagai kelas eksperimen dan X 7
sebagai kelas kontrol.
D. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes. Menurut Sudijono 2006: 66 tes adalah alat prosedur yang dipergunakan
dalam rangka pengukuran dan penilaian. Menurut Arikunto 2009: 53, tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur
sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan. Tes dilakukan untuk mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu.
Tes yang digunakan adalah tes keterampilan membaca bahasa Jerman. Tes dilakukan sebanyak dua kali yaitu pre-test dan post-test. Pre-test
dilakukan sebelum pemberian perlakuan dengan tujuan untuk mengetahui keterampilan awal membaca bahasa Jerman peserta didik kelas X SMA Negeri 7
Yogyakarta. Setelah diterapakan perlakuan, maka dilakukan post-test guna mengetahui hasil akhir belajar peserta didik dalam keterampilan membaca bahasa