Tahap-tahap Strategi SQP2RS

yang dimiliki juga dapat membantu pembaca dalam memahami isi bacaan. Selain itu, langkah-langkah yang ditempuh dalam metode ini tampaknya sudah menggambarkan prosedur ilmiah, sehingga diharapkan setiap informasi yang dipelajari dapat tersimpan dengan baik dalam sistem memori jangka panjang seseorang. Selain itu, dengan mensurvei bahan bacaan terlebih dahulu, kita akan mengenal organisasi pemahaman terhadap bahan bacaan tersebut, pertanyaan- pertanyaan yang telah disusun tentang apa yang dibaca akan membangkitkan keingintauan untuk membaca dengan tujuan mencari jawaban-jawaban yang penting, peserta didik juga dapat melakukan kegiatan membaca secara lebih cepat, karena dipandu oleh langkah-langkah sebelumnya, yaitu mensurvei bahan bacaan dan menyusun pertanyaan tentang bacaan tersebut. Catatan-catatan tentang bahan bacaan yang dibaca juga dapat membantu peserta didik memahami isi bacaan secara cepat dan membantu ingatan. Melalui review atau mengulang peserta didik akan memperoleh penguasaan bulat, menyeluruh atas bahan yang dibaca. Selain kelebihan-kelebihan di atas, Huda 2011: 245 juga menuliskan bahwa strategi ini juga memiliki kelemahan. Kelemahan-kelemahan dari metode ini adalah apabila dalam penggunaan SQ4R peserta didik tidak teliti, peserta didik akan mengalami kesulitan dalam mengikuti materi berikutnya dan apabila peserta didik tidak aktif di dalam proses belajar maka peserta didik tidak akan mendapatkan hasil yang baik dalam proses belajar. Cara untuk mengatasi kekurangan dari strategi SQ4R ditekankan peran pendidik ketika menggunakan strategi ini. Pendidik dapat menjadi 1 organisator; yaitu pendidik menjaga kedisiplinan agar tercipta suasana pembelajaran yang efektif dan membuat peserta didik lebih aktif dalam aktivitas kelas, seperti pendidik meminta peserta didik untuk mengerjakan tahap-tahap SQP2RS dengan teliti, 2 pendidik sebagai motivator; pendidik memberikan pujian dan dorongan agar peserta didik melakukan usaha-usaha yang positif. Contohnya, ketika peserta didik selesai mempresentasikan hasil diskusi, peserta didik memberikan pujian dan tepuk tangan.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Eka Yulianti Ningsih dengan judul penelitian “Keefektifan Metode Membaca SQ3R pada Pemahaman Teks Bahasa Jerman Peserta Didik Kelas X di SMA N 1 Minggir ”. Penelitiannya menggunakan desain penelitian quasi-eksperimen dengan control group pre-test dan post-testDesign yang terdiri atas variabel bebas Metode SQ3R dan variabel terikat keterampilan membaca. Populasi penelitian ini adalah peserta didik kelas XI SMA Negeri 1 Minggir Sleman, yang terdiri dari 3 kelas berjumlah 105 peserta didik. Sampel yang digunakan adalah kelas X 3 sebagai kelas eksperimen dan kelas X 2 sebagai kelas kontrol. Dari hasil uji-t menunjukkan bahwa t hitung 5,469 lebih besar dari t tabel 2,000 dengan taraf signifikansi  = 0,05. Bobot keefektifannya adalah 15,75. Dari penelitian tersebut diketahui bahwa, 1terdapat perbedaan yang signifikan pada keterampilan membaca antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dan 2 penggunaan metode membaca SQ3R lebih efektif dibandingkan menggunakan metode konvensional. Strategi SQP2RS merupupakan strategi membaca yang didasarkan pada SQ3R Survey, Question, Read, Recite , Review oleh karena itu prosedur dan analisis data yang digunakan sama yaitu menerapkan tahap demi tahap pembelajaran sesuai metode yang dipakai. Kedua strategi ini sama-sama mengikutsertakan peserta didik sebelum dan sesudah membaca, terutama pada bagian menyurvai dan memprediksi. Strategi SQP2RS dianggap relevan dengan strategi SQ3R karena menggunakan pendekatan yang sama yaitu pembelajaran membaca secara intensif dan rasional.

C. Kerangka Pikir

Penggunaan strategi SQP2RS dalam pembelajaran keterampilan membaca bahasa Jerman peserta didik kelas X SMA Negeri 7 Yogyakarta lebih efektif disbandingkan peserta didik yang hanya diajar menggunakan metode konvensional. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, peserta didik kelas X SMA Negeri 7 Yogyakarta masih mempunyai kendala dalam pembelajaran keterampilan membaca bahasa Jerman, padahal membaca adalah kemampuan yang penting dalam penguasaan berbahasa. Banyak faktor yang menyebabkan kendala tersebut, seperti minat membaca peserta didik yang masih

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN TEXTPUZZLE DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 3 BANTUL.

2 4 241

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN FOTO DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 1 SEDAYU BANTUL.

1 2 316

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 1 SEDAYU BANTUL.

1 10 292

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA VIDEO ANIMASI DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENYIMAK BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS X MIA SMA NEGERI 1 SEDAYU BANTUL.

1 2 243

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 1 MUNTILAN MAGELANG.

3 8 216

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN METODE TIME TOKEN DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 1 SEDAYU BANTUL.

1 4 224

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA TEXTPUZZLE DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 1 MUNTILAN.

3 6 253

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN TEKNIK THINK PAIR SQUARE DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 2 BANGUNTAPAN BANTUL.

0 2 226

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN TEKNIK NUMBERED HEADS TOGETHER DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS X SMAN 1 PENGASIH KULON PROGO.

1 1 252

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA PERMAINAN KARTU KATA DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 1 IMOGIRI BANTUL.

3 4 194