d. Data Post-test Kelas Kontrol
Seperti halnya kelas eksperimen, pada kelas kontrol juga dilakukan post- test
untuk mengetahui kemampuan membaca bahasa Jerman peserta didik yang diajar menggunakan dengan metode konvensional. Subjek pada kelas kontrol
sebanyak 32 peserta didik. Berdasarkan hasil analisis statistik menggunakan program SPSS 13 for
windows diperoleh data skor tertinggi 39,00, skor terendah 31,00, mean 33,90,
median 33,00, modus 33,00, dan standar deviasi 2,21.
Pembuatan tabel distribusi frekuensi dilakukan dengan menentukan jumlah kelas interval, menghitung rentang data, dan menentukan panjang kelas.
Penentuan jumlah dan interval kelas dapat dilakukan dengan menggunakan rumus H.A Sturges
Sugiyono, 2002: 27 sebagai berikut. Jumlah kelas interval
= 1 + 3,3 log n Panjang kelas
= RangeJumlah kelas Menentukan rentang data dapat dilakukan dengan rumus sebagai berikut.
Rentang data range = Xmax
– Xmin Adapun distribusi frekuensi skor post-test keterampilan membaca bahasa
Jerman peserta didik kelas kontrol dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 11: Distribusi Frekuensi Skor Post-test Keterampilan Membaca Bahasa Jerman Kelas Kontrol
Kelas Interval
F absolute F komulatif
F relative
1 31,0
– 32,3
9 32
28,1
2 32,4
– 33,7
8 24
25,0
3 33,8
– 35,1
9 15
28,1
4 35,2
– 36,5
2 13
6,3
5 36,6
– 37,9
13 0,0
6 38,0
– 39,3
4 9
12,5
Jumlah
32 106
100,0
Hasil perhitungan dengan menggunakan rumus H.A Sturges Sugiyono, 2002: 27 menunjukkan bahwa distribusi frekuensi skor post-test keterampilan
membaca bahasa Jerman peserta didik kelas kontrol diperoleh jumlah kelas interval sebanyak 6 dengan panjang kelas 1,3. Berikut ini merupakan gambar
diagram dari distribusi frekuensi skor keterampilan membaca bahasa Jerman kelas kontrol pada saat post-test.
Gambar 5: Histogram Distribusi Frekuensi Skor Post-test Keterampilan Membaca Bahasa Jerman Kelas Kontrol
Berdasarkan tabel dan gambar di atas, dapat dinyatakan bahwa peserta didik yang mempunyai skor keterampilan membaca bahasa Jerman terbanyak
berada pada taraf interval 31-32,3 dan 33,8-35,1 dengan frekuensi sebanyak 9 peserta didik atau sebesar 28,1, sedangkan peserta didik yang mempunyai skor
keterampilan membaca bahasa Jerman paling sedikit berada pada taraf interval 35,2-36,5 dengan frekuensi sebanyak 2 peserta didik atau sebesar 6,3.
Pengkategorian berdasarkan pada nilai rata-rata Mean dan standar deviasi Azwar, 2011: 109 menggunakan rumus sebagai berikut.
Tinggi : X
≥ M + SD Sedang
: M – SD ≤ X M + SD
Rendah : X M
– SD Keterangan :
M : mean
SD : standar deviasi
Dari hasil perhitungan, Mean M sebesar 33,906 dan Standar Deviasi
SD sebesar 2,220. Hasil tersebut dapat dikategorikan dalam tiga kelas sebagai berikut.
Tabel 12: Kategori Skor Post-test Keterampilan Membaca Bahasa Jerman Kelas Kontrol
No. Skor
Frekuensi Persentase
Kategori 1
≥36,13 4
12,5 Tinggi
2 31,69-36,13
25 78,1
Sedang 3
31,69 3
9,4 Rendah
jumlah 32
100 Berdasarkan tabel di atas, maka dapat diketahui bahwa skor post-test
keterampilan membaca bahasa Jerman peserta didik kelas kontrol yang berada pada kategori tinggi sebanyak 4 peserta didik12,5, kategori sedang sebanyak
19 peserta didik78,1, kategori rendah sebanyak 3 peserta didik9,4. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa skor post-test keterampilan membaca bahasa
Jerman peserta didik kelas kontrol berada pada kategori sedang 78,1.
2. Uji Persyaratan Analisis
Sebelum dilakukan analisis data, terlebih dahulu dilakukan uji prasyaratan analisis. Persyaratan yang harus dipenuhi adalah uji normalitas sebaran data dan
uji homogenitas variansi. Berikut ini adalah hasil dari uji normalitas sebaran data dan uji homogenitas variansi.
a. Uji Normalitas Sebaran
Uji normalitas sebaran digunakan untuk mengetahui apakah data dari masing-masing variabel berdistribusi normal atau tidak. Data pada uji normalitas
sebaran ini diperoleh dari hasil pre-test dan post-test, baik di kelas eksperimen maupun di kelas kontrol. Uji normalitas sebaran diujikan pada masing-masing
variabel penelitian yaitu pre-test dan post-test kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Uji normalitas sebaran dilakukan menggunakan bantuan komputer
program SPSS for windows 13.0 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Data dikatakan berdistribusi normal apabila nilai taraf signifikansi hitung lebih besar
dari nilai taraf signifikansi α = 0,05. Berikut hasil uji normalitas untuk masing- masing variabel penelitian.
Tabel 13: Hasil Uji Normalitas Sebaran Variabel
P sig. Α
Kolmogoro v-Smirnov
z
hitung
z
tabel
Ket
Pre-test eksperimen
0,158 0,05
1,126 1,98
Normal Post-test
eksperimen 0,398
0,05 0,896
1,98 Normal
Pre-test kontrol
0,119 0,05
1,188 1,98
Normal Post-test
kontrol 0,200
0,05 0,119
1,98 Normal