Validitas Isi Uji Validitas Instrumen

P : proporsi subjek yang menjawab betul pada suatu butir soal proporsi subjek yang mendapat skor 1 p : banyaknya banyaknya subjek yang mendapat nilai 1 dibagi n q : proporsi subjek yang dapat skor 0 q = 1 – p k : banyaknya butir soal Vt : varians total Selanjutnya angka penghitungan dikonsultasikan dengan tabel r pada taraf signifikansi α = 0,05 sebesar 0,6. Apabila koefisien reliabilitas hitung lebih besar dari pada reliabilitas tabel, maka soal dinyatakan reliabel dan layak digunakan untuk mengambil data penelitian. Berdasarkan hasil analisa data, diketahui bahwa nilai reliabilitas 0,958 lebih besar dari 0,6. Maka koefisien reliabilitas pada penelitian ini reliabel.

I. Teknik Analisis Data

1. Analisis Deskriptif

Analisis Deskriptif meliputi mean, median, modus, tabel distribusi frekuensi, diagram batang dan tabel kategori kecenderungan masing-masing variabel.

a. Mean, Median, Modus

Mean merupakan rata-rata hitung dari suatu data. Mean dihitung dari jumlah seluruh nilai pada data dibagi banyaknya data. Median merupakan nilai tengah data. Sedangkan modus merupakan nilai-nilai yang paling sering muncul atau nilai dengan data frekuensi terbesar. Penentuan mean, median, modus dilakukan dengan bantuan SPSS 13..

b. Tabel Distribusi Frekuensi

1 Menentukan Kelas Interval Untuk menentukan kelas interval digunakan rumus sturges yaitu: K = 1=3,3 log n Keterangan: K : jumlah kelas interval n : jumlah data observasi log : logaritma 2 Menghitung Rentang Data Untuk menghitung rentang data digunakan rumus beriku: Rentang = skor tertinggi – skor terendah. 3 Menentukan Panjang Kelas Untuk menentukan panjang kelas digunakan rumus sebagai berikut. Panjang kelas = rentang jumlah kelas. 4 Histogram Diagram batang dibuat berdasarkan data frekuensi yang telah ditampilkan dalam tabel distribusi frekuensi. 5 Tabel Kecenderungan Variabel Deskripsi selanjutnya dalah melakukan pengkatagorian skor yang diperoleh dari masing-masing variable, sedangkan untuk deskripsi variabel dalam penelitian ini dinyatkan dalam tiga kategori, yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Menggunakan rumus perhitungan kategorisasi yang dikemukakan oleh Azwar 2011: 109 seperti berikut.

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN TEXTPUZZLE DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 3 BANTUL.

2 4 241

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN FOTO DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 1 SEDAYU BANTUL.

1 2 316

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 1 SEDAYU BANTUL.

1 10 292

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA VIDEO ANIMASI DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENYIMAK BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS X MIA SMA NEGERI 1 SEDAYU BANTUL.

1 2 243

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 1 MUNTILAN MAGELANG.

3 8 216

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN METODE TIME TOKEN DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 1 SEDAYU BANTUL.

1 4 224

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA TEXTPUZZLE DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 1 MUNTILAN.

3 6 253

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN TEKNIK THINK PAIR SQUARE DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 2 BANGUNTAPAN BANTUL.

0 2 226

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN TEKNIK NUMBERED HEADS TOGETHER DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS X SMAN 1 PENGASIH KULON PROGO.

1 1 252

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA PERMAINAN KARTU KATA DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 1 IMOGIRI BANTUL.

3 4 194