bacaan, Respond menanggapi dengan cara menjawab pertanyaan dari tahap question and Summarize
meringkas isi bacaan. Pembelajaran membaca dengan menggunakan strategi SQP2RS dapat menimbulkan antusias peserta didik dalam
membaca, karena strategi ini terdapat langkah Predict memprediksi akan membuat peserta didik terpacu untuk bisa memprediksi isi bacaan dengan tepat
dan Respond menanggapi membuat peserta didik aktif menanggapi bacaanteks yang dibaca, selain itu Respond dapat menghambat kepasifan peserta didik,
karena pada langkah ini peserta didik memiliki kesempatan yang sama untuk mengemukakan pendapat dan pandangannya kepada umum.
Pendidik berperan sangat penting dalam proses pembelajaran, dimulai dari pembentukan kelompok, memastikan peserta didik mengerjakan sesuai tahapan
secara urut, kemudian memandu peserta didik dalam membaca teks, membantu peserta didik dalam mengartikan kosa kata yang belum dimengerti, dan
memberikan apresiasi kepada peserta didik yang sudah mempresentasikan hasil pekerjaan kelompoknya. Dengan demikian, pendidik dan peserta didik bekerja
sama dalam membuat kelas menjadi aktif. Kesulitan mempelajari keterampilan membaca bahasa Jerman diprediksi
dapat teratasi dengan strategi membaca SQP2RS. Strategi ini melibatkan seluruh anggota di kelas dan dapat menumbuhkan motivasi belajar. Pendidik dapat
mengubah kelas yang pada awalnya pasif menjadi lebih aktif. Dengan penggunaan strategi ini diasumsikan bahwa penggunaan strategi SQP2RS lebih efektif
digunakan dalam pembelajaran keterampilan membaca bahasa Jerman daripada metode konvensional yang digunakan selama ini.
D. Pengajuan Hipotesis Penelitian
Berdasarkan deskripsi teori dan kerangka pikir di atas, dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut.
Penggunaan strategi SQP2RS dalam pembelajaran keterampilan membaca bahasa Jerman SMA Negeri 7 Yogyakarta lebih efektif daripada pembelajaran
dengan menggunakan metode konvensional.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment atau eksperimen semu dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Setiyadi 2006: 135-136
menyatakan bahwa eksperimen semu merupakan jenis penilitian yang berusaha memenuhi kriteria penelitian yang mempunyai validitas tinggi dan membagi dua
kelompok, yaitu kelas kontrol dan eksperimen. Quasi experiment bertujuan untuk mengetahui hubungan sebab akibat antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan
dalam penelitian dengan menggunakan desain Pre-test Post-test Control Group. Dengan demikian ada perlakuan terhadap subjek penelitian.
Adapun desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre-, post-test control group design
dengan dua kelompok subjek, yaitu kelompok yang menggunakan strategi SQP2RS sebagai kelas eksperimen dan kelompok yang
menggunakan cara tradisional sebagai kelas kontrol. Dalam desain ini sebelum memulai perlakuan, kedua kelompok diberi tes awal atau pre-test. Selanjutnya,
pada kelompok eksperimen diberi perlakuan X dan pada kelompok pembading kontrol tidak diberi. Setelah diberi perlakuan pada kelompok eksperimen, kedua
kelompok diberi tes lagi sebagai post-test. Berikut adalah tabel desain penelitian.
Tabel 1: Pre- and Post-test Control Group Design
Group Pre-test
Treatment Post-test
Experiment Group T
1
X T
2
Control Group T
1
- T
2
34
Keterangan: Experiment Group
: kelompok eksperimen Control Group
: kelompok kontrol X
: treatment perlakuan T
1 :
pre-test T
2 :
post-test
B. Variabel Penelitian
Variabel menurut Sugiyono 2010: 38 adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variansi tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu satu variabel bebas independent
variable dan variabel terikat dependent variable. Variabel bebas X yaitu
penggunaan strategi SQP2RS dan variabel terikat Y yaitu keterampilan membaca bahasa jerman peserta didik SMA Negeri 7 Yogyakarta.
Gambar hubungan antara kedua variabel dapat dilihat di bawah ini.
Gambar 1: Hubungan antar variabel
Keterangan: X: Variabel bebas penggunaan strategi SQP2RS
Y: variabel terikat keterampilan membaca bahasa jerman
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Sukardi 2003: 53, populasi adalah semua anggota kelompok manusia, binatang, peristiwa, atau benda yang tinggal bersama dalam satu tempat
X Y
dan secara terencana menjadi target kesimpulan dari hasil akhir suatu penelitian. Menurut Arikunto 2006: 130 sebagai keseluruhan objek penelitian. Jadi dapat
dikatakan bahwa populasi adalah subjek yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dalam suatu penelitian dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi
pada penelitian ini adalah peserta didik kelas X SMA Negeri 7 Yogyakarta. Kelas X terdiri dari 8 kelas yang berjumlah 253 peserta didik.
Tabel 2: Populasi Penelitian
2. Sampel
Sugiyono 2010: 81 menyatakan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Menurut Sukardi 2003: 54
Sampel adalah sebagian dari jumlah populasi yang dipilih untuk sumber data. Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa sampel adalah sebagian dari populasi
yang digunakan dalam penelitian. Sampel dalam penelitian ini diambil secara
No Kelas
Jumlah Peserta Didik
1. X 1
30 2.
X 2 31
3. X3
32 4.
X4 31
5. X5
32 6.
X6 33
7. X 7
32 8.
X 8 32
Jumlah 253