Hipotesis Statistik METODE PENELITIAN
Berdasarkan tabel dan gambar di atas, dapat dinyatakan bahwa peserta didik yang mempunyai skor keterampilan membaca bahasa Jerman terbanyak
berada pada taraf interval 28-29,1 dengan frekuensi sebanyak 13 peserta didik atau sebesar 39,4, sedangkan peserta didik yang mempunyai skor keterampilan
membaca bahasa Jerman paling sedikit berada pada taraf interval 34-35,1 dengan frekuensi sebanyak1 peserta didik atau sebesar 3,0.
Pengkategorian berdasarkan pada nilai rata-rata Mean dan standar deviasi Azwar, 2011: 109 menggunakan rumus sebagai berikut.
Tinggi : X
≥ M + SD Sedang
: M – SD ≤ X M + SD
Rendah : X M
– SD Keterangan :
M : mean
SD : standar deviasi
Dari hasil perhitungan, Mean M sebesar 30,424 dan Standar Deviasi SD sebesar 1,678. Hasil tersebut dapat dikategorikan dalam tiga kelas sebagai
berikut.
Tabel 6: Kategori Skor Pre-test Keterampilan Membaca Bahasa Jerman Kelas Eksperimen
No. Skor
Frekuensi Persentase
Kategori
1 ≥32,10
4 12,1
Tinggi 2
28,75 – 32,10
27 81,8
Sedang 3
28,75 2
6,1 Rendah
jumlah 33
100 Berdasarkan tabel di atas, maka dapat diketahui bahwa skor pre-test
keterampilan membaca bahasa Jerman peserta didik kelas eksperimen yang berada pada kategori tinggi sebanyak 4 peserta didik 12,1, kategori sedangsebanyak
27 peserta didik 81,8, kategori rendah sebanyak 2 peserta didik 6,1. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kecenderungan skor pre-test
keterampilan membaca bahasa Jerman peserta didik kelas eksperimen berada pada kategori sedang 81,7.