27 peserta didik 81,8, kategori rendah sebanyak 2 peserta didik 6,1. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kecenderungan skor pre-test
keterampilan membaca bahasa Jerman peserta didik kelas eksperimen berada pada kategori sedang 81,7.
b. Data Pre-test Kelas Kontrol
Kelas kontrol merupakan kelas yang diajar dengan menggunakan teknik konvensional. Seperti halnya kelas eksperimen, terlebih dahulu diberikan pre-test.
Jumlah soal yang diberikan pada saat pre-test sebanyak 42 butir soal. Subjek pada kelas eksperimen sebanyak 32 peserta didik.
Berdasarkan hasil analisis statistik menggunakan program SPSS 13 for windows
diperoleh data skor tertinggi 37,00, skor terendah 28,00, mean 30,50, median
30,00, modus 29,00 dan standar devisasi 2,32. Pembuatan tabel distribusi frekuensi dilakukan dengan menentukan
jumlah kelas interval, menghitung rentang data, dan menentukan panjang kelas. Penentuan jumlah dan interval kelas dapat dilakukan dengan menggunakan rumus
H.A Sturges Sugiyono, 2002: 27.
Jumlah kelas interval = 1 + 3,3 log n Panjang kelas
= RangeJumlah kelas Menentukan rentang data dapat dilakukan dengan rumus sebagai berikut.
Rentang data range = Xmax – Xmin
Adapun distribusi frekuensi skor pre-test keterampilan membaca bahasa Jerman peserta didik kelas eksperimen dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 7: Distribusi Frekuensi Skor Pre-test Keterampilan Membaca Bahasa Jerman Kelas Kontrol
Kelas Interval
F absolut F komulatif
F relatif
1 28,0
– 29,5
13 32
40,6
2 29,6
– 31,1
12 20
37,5
3 31,2
– 32,7
2 18
6,3
4 32,8
– 34,3
2 16
6,3
5 34,5
– 35,9
1 15
3,1
6 36,0
– 37,5
2 13
6,3
Jumlah
32 114
100,0
Hasil perhitungan dengan menggunakan rumus H.A Sturges Sugiyono, 2002: 27 menunjukkan bahwa distribusi frekuensi skor pre-test keterampilan membaca
bahasa Jerman peserta didik kelas control diperoleh jumlah kelas interval sebanyak 6 dengan panjang kelas 1,5. Berikut ini merupakan gambar diagram dari
distribusi frekuensi skor keterampilan membaca bahasa Jerman kelas kontrol pada saat pre-test.
Gambar 3 : Histogram Distribusi Frekuensi Pre-test Keterampilan Membaca Bahasa Jerman Kelas Kontrol
Berdasarkan tabel dan gambar di atas, dapat dinyatakan bahwa peserta didik yang mempunyai skor keterampilan membaca bahasa Jerman terbanyak
berada pada taraf interval 28-29,5 dengan frekuensi sebanyak 13 peserta didik atau sebesar 40,6, sedangkan peserta didik yang mempunyai skor keterampilan
membacabahasa Jerman paling sedikit berada pada taraf interval 34,4-35,9 dengan frekuensi sebanyak1 peserta didik atau sebesar 3,1.
Pengkategorian berdasarkan pada nilai rata-rata Mean dan standar deviasi Azwar, 2011: 109 menggunakan rumus sebagai berikut.
Tinggi : X
≥ M + SD Sedang
: M – SD ≤ X M + SD
Rendah : X M
– SD Keterangan:
M : mean
SD : standar deviasi
Dari hasil perhitungan, Mean M sebesar 30,5000 dan Standar Deviasi
SD sebesar 2,328. Hasil tersebut dapat dikategorikan dalam tiga kelas sebagai berikut.
Tabel 8: Kategori Skor Pre-test Keterampilan Membaca Bahasa Jerman Kelas Kontrol
No. Skor
Frekuensi Persentase
Kategori
1 ≥32,83
5 15,6
Tinggi 2
28,17 – 32,83
22 68,8
Sedang 3
28,17 5
15,6 Rendah
32 100
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat diketahui bahwa skor pre-test keterampilan membaca bahasa Jerman peserta didik kelas kontrol yang berada
pada kategori tinggi sebanyak 5 peserta didik 15,6, kategori sedang sebanyak 22 peserta didik 68,8, kategori rendah sebanyak 5 peserta didik 15,6.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa skor pre-test keterampilan membaca
bahasa Jerman peserta didik kelas kontrol dikategorikan dalam kategori sedang 68,8.
c. Data Post-test Kelas Eksperimen
Setelah kelas eksperimen diberi perlakuan dengan menggunakan strategi SQP2RS
kemudian dilakukan post-test. Post-test sebagai tolak ukur kemampuan keterampilan membaca bahasa Jerman peserta didik setelah diberi perlakuan.
Jumlah butir soal yang diujikan sebanyak 42 butir soal. Jumlah subjek pada kelas eksperimen sebanyak 33 peserta didik.
Berdasarkan hasil analisis statistik menggunakan program SPSS 13 for windows
diperoleh data skor tertinggi 41,00, skor terendah 32,00, mean 36,66, median
37,00, modus 39,00 dan standar deviasi 2,52. Pembuatan tabel distribusi frekuensi dilakukan dengan menentukan
jumlah kelas interval, menghitung rentang data, dan menentukan panjang kelas. Penentuan jumlah dan interval kelas dapat dilakukan dengan menggunakan rumus
H.A Sturges Sugiyono, 2002: 27 sebagai berikut.
Jumlah kelas interval = 1 + 3,3 log n
Panjang kelas = RangeJumlah kelas
Menentukan rentang data dapat dilakukan dengan rumus sebagai berikut. Rentang data range
= Xmax – Xmin
Adapun distribusi frekuensi skor post-test keterampilan membaca bahasa Jerman peserta didik kelas eksperimen dapt dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 9: Distribusi Frekuensi Skor Post-test Keterampilan Membaca Bahasa Jerman Kelas Eksperimen
Kelas Interval
F absolute F komulatif
F relative
6 32,0
– 33,5
4 33
12,1