Opini BPK terhadap Laporan Keuangan Jumlah rancangan peraturan perUUan sektor ESDM yang diselesaikan

Penjelasan tentang faktor penyebab dan langkah-langkah ke depan dari capaian kinerja di atas telah diuraikan pada tujuan dan sasaran yang terkait dengan masing-masing indikator kinerja.

4. Persentase penggunaan anggaran KESDM yang menunjang Prioritas nasional

Anggaran KESDM yang dituangkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran KementerianLembaga RKA- KL dimaksudkan untuk pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program nasional yang tercantum dalam RKP. Pada tahun 2010 ditargetkan bahwa 52 dari total anggaran yang ada digunakan untuk kegiatan sesuai prioritas nasional, namun yang berhasil dicapai tahun 2010 ini adalah sebesar 47,84, sehingga capaian kinerja mencapai 92 dari yang ditargetkan. Hasil capaian kinerja ini memberikan implikasi bahwa lebih dari 50 anggaran KESDM digunakan untuk berbagai kegiatan yang bukan sebagai kegiatan prioritas dalam RKP Tahun 2010. Sebagaio konsekuensi dari kondisi ini, maka perlu dilakukan penajaman fokus programkegiatan dalam tahun tahun mendatang yang mengacu pada prioritas nasional dalam RKP.

5. Persentase Penyajian LK tepat waktu e.g hari,minggu,dll

Pertanggungjawaban APBN melalui proses akuntansi untuk menghasilkan laporan keuangan. Laporan keuangan harus memenuhi syarat kualitatif ukuran kualitas supaya bisa memberi manfaat yang optimal dalam pembuatan keputusan oleh para penggunanya. Sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan SAP, ukuran kualitas utama dari laporan keuangan adalah relevan dan ketersajian dengan itikad baik faithful representation. Salah satu faktor penunjang dari ukuran kualitas utama tersebut adalah ketepatan waktu timeliness. Terkait dengan ketepatan waktu, dalam tahun 2010, persentase realisasi penyajian laporan keuangan 105 dibandingkan yang direncanakan yaitu sebesar 95 dari batas waktu yang ditetapkan. Hal ini menunjukkan adanya capaian kinerja sebesar 110 atau dengan kata lain, bahwa laporan keuangan dapat disediakan lebih cepat dari batas waktu yang ditentukan. Meskipun capaian kinerja telah melampauai target, namun di tahun-tahun mendatang target pencapaian ini akan ditingkatkan untuk lebih memacu pencapaian sasaran di tahun 2011.

6. Opini BPK terhadap Laporan Keuangan

Salah satu komitmen utama pemerintah yang dituangkan dalam RPJM 2004-2009 adalah perwujudan pemerintahan yang baik Good Governance. Keberhasilan hal ini dapat digambarkan melalui berbagai indikator antara lain dalam pengelolaan keuangan negara. Sejalan dengan hal ini salah satu sasaran stratejik yang ingin dicapai oleh KESDM adalah terwujudnya laporan keuangan yang kredibel, yang diukur melalui opini hasil audit laporan keuangan oleh auditor external BPK. Tahun 2010 ini, Kementerian ESDM berhasil mewujudkan target capaian kinerja yaitu hasil opini BPK terhadap pengelolaan keuangan dengan predikat Wajar Tanpa Pengecualian WTP. Hasil ini tidak terlepas dari kerja keras unit pengelolaan keuangan di KESDM. Perlu dijelaskan bahwa capaian kinerja ini merupakan jawaban atau penyelesaian atas berbagai permasalahan pengelolaan keuangan selama ini, diantaranya: 1 Pencatatan dan pelaporan Penerimaan Negara Bukan Pajak PNBP Sumber Daya Alam Pertambangan Umum sudah tertangani dengan baik; 2 Seluruh pengelolmpokan jenis belanja pada saat penganggaran telah sesuai dengan kegiatan yang dilakukan; dan 3 Pencatatan dan pelaporan aset tetap juga telah memadai. Diharapkan di masa mendatang ukuran kredibilitas laporan keuangan yang telah tercapai ini dapat terus dipertahankan. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi KESDM Tahun 2010 163 Secara keseluruhan persentase penyerapan anggaran KESDM dalam tahun 2010 adalah sebesar 69 dari target sebesar 76. Hal ini berarti bahwa dari segi penyerapan anggaran capaian kinerja ESDM adalah 90. Rendahnya penyerapan anggaran disebabkan oleh berbagai faktor. Dua faktor yang dominan dan membutuhkan perhatian di masa mendatang adalah masih adanya blokir anggaran oleh Kementerian Keuangan dan adanya sejumlah pekerjaan yang gagal lelang karena peserta lelang tidak ada yang memenuhi kualifikasi yang ditetapkan.

8. Jumlah rancangan peraturan perUUan sektor ESDM yang diselesaikan

Pada tahun 2010 ini, jumlah rancangan peraturan per-UU-an sektor ESDM yang dapat diselesaikan sebanyak 28 buah. Hal ini melebih target yang ditetapkan pada awal tahun sebanyak 25 buah. Dengan demikian capaian kinerja untuk mencapai sasaran ini sebesar 112. Rancangan peraturan perUndang-Undangan yang dapat diselesaikan di tahun 2010 ini sebanyak 28 buah, dengan rekapitulasi sebagai berikut: Tabel 5.54. Rancangan Peraturan PerUndang-Undangan Secara lengkap rincian Rancangan Peraturan Perundang-Undangan yang dapat diselesaikan dapat dilihat dalam lampiran.

9. Jumlah bantuan hukum dan kasus yang dimenangkan dan diselesaikan