d. Di beberapa daerah yang dikunjungi rasio elektrifikasi masih sangat rendah, penyambungan listrik baru masih dibatasi, dan penggunaan minyak tanah untuk rumah tangga masih tinggi penggunaan elpiji masih
terbatas. e. Di beberapa daerah ditemukan pembangunan tenaga listrik yang terkendala karena masalah pembebasan
tanah. Penyebabnya antara lain karena terjadinya tumpang tindih dengan daerah konservasi hutan dan tanah ulayat.
f. Terdapat masalah sinkronisasi perencanaan pembangunan ketenagalistrikan antara Pemerintah Daerah dan PLN.
g. Konsep Program Desa Mandiri Energi DME dinilai cukup baik untuk menyelesaikan permasalahan energi di daerah pedesaan. Tetapi di lapangan ditemukan beberapa DME tidak dapat berjalan dengan baik tidak
sustainable. Dari hasil koordinasi tersebut dan koordinasi dengan stakeholders bidang energi telah dihasilkan Rancangan
Rumusan Kondisi Krisis dan Darurat Energi Tenaga listrik, BBM, dan LPG. Rancangan ini belum selesai dan akan dilanjutkan pada kegiatan tahun 2011.
5. Rekomendasi Lokasi Dan Besaran Volume Cadangan Penyangga Energi
Salah satu misi utama Kementerian ESDM adanya menjamin adanya ketersediaan pasokan energi untuk kebutuhan dalam negeri. Salah satu aktivitas penting terkait dengan misi adalah adanya lokasi dan besaran
Cadangan Penyangga Energi CPE. Sesuai dengan target kinerja yang ditetapkan, realisasi capaian dalam tahun 2010 adalah 100. Berbagai langkah kebijakan yang ditempuh untuk mendukung aktivitas ini adalah:
1 Pemilihan lokasi penempatan cadangan penyangga BBM didasarkan pada beberapa faktor, yaitu: Kapasitas Penyimpanan Energi
Ketahanan Penyimpanan Energi Coverage Day Waktu distribusi energi dan sumber RTD
Kapasitas Pelabuhan DWT Konsumsi Energi per hari DOT
Laju Pertumbuhan Konsumsi Energi per tahun LPK 2 Berdasarkan hasil analisa, maka wilayah Indonesia dibagi menjadi 5 region, yaitu:
Region Sumatera, meliputi semua wilayah di Sumatera Region Jawa bagian Barat dan Tengah, meliputi Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan D.I.
Yogyakarta. Region Jawa bagian Timur, Bali dan Nusa Tenggara, meliputi wilayah jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat,
dan Nusa Tenggara Timur. Region Kalimantan, meliputi semua wilayah di Kalimantan.
3 Perhitungan Penetapan Cadangan Penyangga Energi di Indonesia, meliputi: Perhitungan Cadangan Penyangga BBM di Indonesia;
Perhitungan Cadangan Penyangga LPG di Indonesia; Perhitungan Cadangan Penyangga Batubara di Indonesia
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi KESDM Tahun 2010
158
.Sasaran 4 : Perwujudan tata kelola pemerintahan yang baik.
Keberhasilan pencapaian sasaran ini diukur melalui pencapaian 10 indikator kinerja sasaran yang dikembangkan dari indikator kinerja programkegiatan rencana kinerja tahun 2010. Indikator kinerja
sasaran beserta target, realisasi dan capaiannya diuraikan dalam tabel berikut:
Tabel 5.52. Indikator Kinerja Sasaran 4 Penunjang
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi KESDM Tahun 2010
159
1. Jumlah dokumen perencanaan yang sinergis
Terciptanya sinergi dalam dokumen perencanaan merupakan tugas manajemen yang tidak mudah untuk dilaksanakan, apalagi jika mencakup sumber-sumber daya yang banyak dan beragam. Namun
demikian dokumen perencanaan strategis yang telah berhasil disusun pada tahun 2010 ini oleh Kementerian ESDM berjumlah 3 dokumen, yaitu : Renstra KESDM 2010-2014; Dokumen Rencana
Kerja Kementerian ESDM dan Dokumen Rencana Kerja dan Anggaran KESDM. Ketiga dokumen tersebut merupakan merupakan rangkaian dokumen perencanaan yang saling terkait satu dengan
lainnya serta selaras, dan merupakan acuan untuk pelaksanaan kegiatan seluruh unit kerja dalam lingkungan organisasi KESDM. Sesuai dengan hasil pengkuran kinerja, keseluruhan target kinerja
tersebut dapat dicapai atau dengan nilai capaian sebesar 100.
2. Persentase dokumen kesepakatan kerja sama yang dilaksanakan untuk mendukung prioritas rencana strategis
Pada tahun 2010 ini ditargetkan sebesar 60 dokumen kesepakatan kerja sama dapat diselesaikan dan diimplemantasikan. Namun yang berhasil direalisasikan sebesar 83,3, yaitu dari 6 dokumen
MOU yang ditargetkan, sebanyak 5 MOU yang dapat ditandatangani dan diimplementasikan. Secara lengkap rincian dokumen MOU yang telah disepakati dapat dilihat dalam lampiran LAKIP ini.
3. Pencapaian kinerja KESDM sesuai target