Corporate Social Responsibility CSR Sektor ESDM

2. Corporate Social Responsibility CSR Sektor ESDM

Dalam konteks pemberdayaan masyarakat, CSR juga merupakan salah satu kewajiban bagi organisasi khususnya perusahaan. Perusahaan memiliki suatu tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan. Secara umum, CSR dilakukan antara lain berdasarkan Undang-undang No. 402007 tentang Perseroan Terbatas, disamping UU lainnya seperti UU sektoral. Untuk sektor ESDM dasar hukum sektoral antara lain UU Migas, UU Pertambangan Mineral dan Batubara dan Peraturan Pelaksananya. Untuk Badan Usaha Milik Negara BUMN selain kewajiban CSR, terdapat kewajiban lainnya yaitu Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PKBL. Hal tersebut diatur berdasarkan Peraturan Menteri BUMN No. Per-05MBU2007 tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan. Di dalam Permen tersebut dijelaskan bahwa besarnya Program Kemitram PK yaitu max 2 dari penyisihan laba setelah pajak. Sedangkan besarnya program Bina Lingkungan BL yaitu BL max 2 dari penyisihan laba setelah pajak. Perbedaan PKBL dan CSR, yaitu: PKBL mengacu pada Permen BUMN No. 05 tahun 2001 dan CSR mengacu pada UU No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dimana besarnya tidak secara spesifik disebutkan pada UU tersebut. Terkait dengan sumber dananya, PKBL bersumber dari profit sedangkan CSR bersumber dari operational budget. Sedangkan dari sisi pelaporan, PKBL dilaporkan kepada Menteri BUMN sedangkan CSR dilaporkan ke Presiden Director dan CEO. Pengembangan Masyarakat atau Community Development Comdev dan Corporate Social Responsibility CSR Sektor ESDM yang telah dilakukan untuk mendukung kegiatan-kegiatan sangat penting di masyarakat sebagai berikut: Comdev dan CSR sektor ESDM pada tahun 2010 menggunakan dana sebesar Rp1.5 triliun yang merupakan peningkatan 12 dari dana yang dipergunakan tahun 2009 sebesar Rp. 1,3 triliun. Dana Comdev dan CSR ini selalu meningkat dari tahun ke tahun yang menunjukkan perhatian yang berkelanjutan terhadap pengembangan kehidupan masyarakat. Secara rinci, table di bawah ini memperlihatkan perbandingan penggunaan dana Comdev dan CSR pada tahun 2009 dan 2010. sedangkan perkembangan Penerimaan dan DBH Sub sector Migas sejak Tahun 2004 sampai dengan 2009, secara rinci seperti tabel di bawah ini: Tabel 5.26 . Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi KESDM Tahun 2010 120 Tabel 5.27 Penggunaan Dana Comcev dan CSR Sektor ESDM Gambar 5.11. Pengelolaan Sumur Tua Corporate Social Responsibility CSR Subsektor Minyak dan Gas Bumi Realisasi CSR subsektor Migas pada tahun 2010 adalah sebesar Rp 425 Milyar, angka ini meningkat cukup drastis dibandingkan dengan realisasi di tahun 2009 sebesar Rp 215 Milyar atau meningkat sebesar 98. Dana CSR sebesar Rp 425 Milyar ini digunakan untuk kerjasama PT Pertamina dengan KUD dalam pengelolaan sumur tua; Program Pembangunan Jaringan Gas Bumi untuk rumah tangga, transportasi dan usaha kecil; Pengembangan industri penunjang migas dalam negeri; dan Bagi hasil daerah penghasil minyak dan gas bumi.Gambar 5.11. Pengelolaan Sumur Tua Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi KESDM Tahun 2010 121 Tabel 5.28. Pembangunan Listrik Pedesaan Gambar 5.12. Kegiatan CSR Sub Sektor Ketenagalistrikan Corporate Social Responsibility CSR Sub Sektor Kelistrikan dan pengembangan Energi Baru Terbarukan EBT Penggunaan dana CSR di Sub Sektor Kelistrikan dan pengembangan EBT pada tahun 2010 adalah sebesar Rp 90,3 Milyar, dibandingkan dengan realisasi di tahun 2009 Dana CSR untuk Sub Sektor kelistrikan mengalami sedikit penurunan sebesar 4 yaitu dari Rp 94 Milyar ditahun 2009 menjadi Rp 90,3 Milyar di tahun 2010. Dana CSR ini digunakan untuk pembangunan Listrik Pedesaan PLTS, PLTB, PLTMH; Memberikan kesempatan kepada UKM untuk pembangkitan energi terbarukan dengan kapasitas 1 MW Skala kecil dan 1-10 MW Skala menengah; membangun Desa Mandiri Energi DME; dan Pengembangan Bahan Bakar Nabati; serta Pengembangan Biomassa. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi KESDM Tahun 2010 122

3. Jumlah jaringan distribusi listrikkms dan gardu distribusi listrik.