4. Jumlah wilayah keprospekan, potensi, dan status sumber daya geologi panas bumi, batubara, CBM, Gambut, Bitumen padat, dan mineral
Pada tahun 2010 ini jumlah pengungkapan potensi sumber daya geologi adalah sebanyak 23 wilayah keprospekan potensi panas bumi, 23 wilayah keprospekan potensi energi fosil batubara, gambut,
CBM dan bitumen padat dan 17 wilayah keprospekan potensi mineral serta 10 wilayah keprospekan optimasi nilai tambah dan pemanfatan potensi sumber daya mineral.
5. Jumlah kegiatan mitigasi di kawasan Bencana G. Merapi
Kegiatan mitigasi di kawasan Gunung Merapi pada tahun 2010 ini realisasi capaian kinerjanya melebihi target atau mencapai 147 karena pada bulan Oktober dan November 2010 terjadi krisis Gunung
Merapi atau erupsi Gunung Merapi sehingga kegiatan pemantauan, mitigasi dan wajib latih di sekitar Gunung Merapi 4 Kabupaten lebih diintensifkan.
Kegiatan tersebut antara lain Survei laharan dan pemasangan peringatan dini lahar dingin Gunung Merapi 2 kali, Pemasangan alat Optimalisasi Pemantauan Gunung Merapi 2 kali, Survei Kubah Lava
2 kali, Survei EDM dan Deformasi 6 kali, Survei Geofisika dan Seismik 3 lokasi, Survei Geokimia 3 lokasi, kegiatan tanggap darurat letusan Gunung Merapi dan wajib latih bahaya Gunung Merapi 4
kali. Sistem peringatan dini lahar merapi melalui AFM Acoustic Flow Monitoring dapat dilihat pada Gambar dibawah ini.
Gambar 5.22. Dampak Letusan Gunung Merapi tanggal 26 Oktober 2010 kiri dan 3 November 2010 kanan.
6. Jumlah lokasi yang telah dilakukan pemetaan geologi lingkungan kawasan pertambangan untuk tata ruang pada skala 1:100.000
Pada tahun 2010 ini KESDM telah melaksanakan pemetaan geologi lingkungan kawasan pertambangan untuk tata ruang sebanyak 7 lokasi, yaitu pada daerah: Kabupaten Bungo, Provinsi
Jambi; Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera Utara; Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tengah; Kabupaten Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat; Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara
Timur; Jabodetabekpunjur; dan Kabupaten Sumbawa, Propinsi Nusa Tenggara Barat.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi KESDM Tahun 2010
155
7. Jumlah gunung api yang dipantau untuk kegiatan gunungapi aktif tipe A dari Pos Pengamatan Gunungapi
Pemantauan kegiatan gunung api aktif tipe A pada tahun ini mencapai 100 , Seluruh gunungapi tipe A 68 gunung api dipantau secara intensif dari Pos Pengamatan Gunung Api, 37 diantaranya selain dipantau
melalui Pos Pengamatan Gunung Api juga dipantau melalui Regional Center 10 Regional Center. Seluruh data kegempaan tersebut dtransmisikan ke Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung
melalui VSAT, khusus untuk Gunung Api Anak Krakatau data kegempaan ditransfer melalui VSAT tanpa melalui Regional Center. Transmisi data deformasi tilt dan GPS dari beberapa gunung api ke PVMBG
melalui sistem SMS dan VSAT. Data tilt yang terpantau melalui sistem SMS meliputi Gunung Api Talang, Gunung Api Merapi, Gunung Api Kelud, Gunung Api Batur, dan Gunung Api Anak Krakatau. Sedangkan
data GPS Gunung Api Lokon terkirim melalui sistem VSAT. Transmisi data gas dari Gunung Api Dieng dan Gunung Api Merapi dilakukan melalui sistem SMS.
Keberhasilan pencapaian sasaran ini diukur melalui pencapaian 5 indikator kinerja sasaran yang dikembangkan dari indikator kinerja programkegiatan rencana kinerja tahun 2010. Indikator kinerja
sasaran beserta target, realisasi dan capaiannya diuraikan dalam tabel berikut:
Tabel 5.51. Indikator Kinerja Sasaran 3 Penunjang
1. Rancangan Kebijakan Di Bidang Energi Yang Terselesaikan