Prosentase peningkatan pemberdayaan kapasitas nasional Prosentase Kemampuan pasokan energi BBM dalam negeri

Tabel 5.3. Realisasi Produksi dan Konsumsi Domestik Mineral Tahun 2010 Pada tahun 2010, produksi mineral tidak direncanakan untuk kebutuhan domestik melainkan hanya sebagai komoditi ekspor saja. Namun dalam kenyataan terdapat pemanfaatan mineral untuk kebutuhan dalam negeri. Guna memudahkan proses pengukuran kinerja, maka target kebutuhan dalam negeri disamakan dengan realisasi pemanfaatan mineral dalam negeri. Secara rinci peningkatan kebutuhan domestik dapat dilihat pada table dibawah ini.

7. Prosentase peningkatan pemberdayaan kapasitas nasional

Secara keseluruhan realisasi persentase peningkatan pemberdayaan nasional adalah 97,7. Perlu diketahui, bahwa pemberdayaan kapasitas nasional sektor ESDM diukur dari 2 indikator kinerja yaitu: penggunaan kandungan lokal produk dalam negeri dan penggunaan tenaga kerja lokal. Selanjutnya realisasi penggunaan produk dalam negeri yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan sektor ESDM di tahun 2010 ini mencapai 55,5 dari target sebesar 57,5, atau capaian kinerja sebesar 96, 5. Sedangkan realisasi penggunaan tenaga kerja lokal yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan sektor ESDM adalah 434.522 orang dibandingkan target sebanyak 439.809 orang atau 99 dari target yang ditetapkan. Tabel pengukuran kinerja dari 2 indikator pendukung ini adalah: Tabel 5.4. Indikator Kinerja Pemberdayaan Kapasitas Nasional Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi KESDM Tahun 2010 82

8. Prosentase Kemampuan pasokan energi BBM dalam negeri

Pada tahun 2010 realisasi pemenuhan BBM dalam negeri mencapai 106 dari jumlah yang ditargetkan, yaitu dari 64,11 yang ditargetkan tercapai sebesar 68,22. Penghitungan realisasi pencapaian target adalah sebagai berikut: Produksi BBM dalam negeri tahun 2010 mencapai 43,5 Juta KL, sedangkan konsumsi BBM sebesar 66,6 Juta KL, kelebihan konsumsi dipenuhi dari impor sebesar 23,2 Juta KL. Perlu diketahui bahwa dasar penetapan target kinerja di atas adalah realisasi kemampuan pasokan BBM dalam negeri tahun 2009 sebesar 64,11 dari kebutuhan domestik. Tabel 5.5. PRODUKSI, KONSUMSI, IMPOR BBM Kilo Liter Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi KESDM Tahun 2010 83 Keberhasilan pencapaian sasaran ini diukur melalui pencapaian 9 indikator kinerja sasaran yang dikembangkan dari indikator kinerja programkegiatan rencana kinerja tahun 2010. Indikator kinerja sasaran beserta target, realisasi dan capaiannya diuraikan dalam tabel berikut: 5.3.Capaian Kinerja Tujuan Strategis Tujuan I:Terjaminnya Pasokan Energi Dan Bahan Baku Domestik Dalam menjamin penyediaan energi domestik, telah dilakukan optimasi produksi energi fosil yaitu minyak bumi, gas bumi dan batubara. Produksi minyak bumi, sebagai energi tidak terbarukan, cenderung menurun dari tahun ke tahun. Mulai tahun 2007, produksi minyak berada di bawah level 1 juta barel per hari. Namun, dengan adanya temuan cadangan baru seperti Blok Cepu, maka dalam jangka pendek akan terjadi kenaikan produksi minyak Indonesia yang tidak akan bertahan lama karena terjadi natural decline rate yang cukup tinggi sekitar 12per tahun. Sebagaimana diketahui, sekitar 60 produksi minyak Indonesia dipasok untuk kebutuhan dalam negeri dan sisanya sebesar 40 untuk ekspor. Selanjutnya, terkait pasokan bahan baku domestik, sektor ESDM memberikan kontribusi utamanya pada pasokan gas dan bahan mineral. Pemakaian gas domestik dimanfaatkan untuk industri pupuk, kilang petrokimia, kondensasi, LPG, PGN, PLN, Krakatau steel, industri lainnya. Selanjutnya pasca diterbitkan UU Migas Nomor 22 tahun 2001, alokasi gas bumi domestik mencapai 63,5, sedangkan alokasi gas bumi ekspor sebesar 36,5. Hal ini menunjukkan bahwa pada tataran Sasaran 1. Meningkatnya kemampuan pasokan energi untuk domestik Tabel 5.6. Indikator Kinerja Sasaran 1 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi KESDM Tahun 2010 84 Pada tahun 2010 ini, produksi energi fosil yang terdiri dari minyak bumi, gas bumi dan batubara secara total mencapai 5.698 ribu BOEPD Barrel Oil Equivalent Per Day dibanding target 5,573 ribu BOEPD atau 102. Demikian juga jika dibandingkan dengan dengan realisasi tahun 2009 yaitu 5.313 ribu BOEPD terdapat kenaikan sebesar 7,25. Secara rinci capaian kinerja sasaran ini dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 5.7. PRODUKSI ENERGI FOSIL Penjelasan atas capaian kinerja produksi energi fosil adalah sebagai berikut:

1. Produksi Minyak Bumi