Jumlah bantuan hukum dan kasus yang dimenangkan dan diselesaikan Prosentase efisiensi dan efektifitas pengelolaan keuangan KESDM Rasio berita negatif, netral dan positif

Secara keseluruhan persentase penyerapan anggaran KESDM dalam tahun 2010 adalah sebesar 69 dari target sebesar 76. Hal ini berarti bahwa dari segi penyerapan anggaran capaian kinerja ESDM adalah 90. Rendahnya penyerapan anggaran disebabkan oleh berbagai faktor. Dua faktor yang dominan dan membutuhkan perhatian di masa mendatang adalah masih adanya blokir anggaran oleh Kementerian Keuangan dan adanya sejumlah pekerjaan yang gagal lelang karena peserta lelang tidak ada yang memenuhi kualifikasi yang ditetapkan.

8. Jumlah rancangan peraturan perUUan sektor ESDM yang diselesaikan

Pada tahun 2010 ini, jumlah rancangan peraturan per-UU-an sektor ESDM yang dapat diselesaikan sebanyak 28 buah. Hal ini melebih target yang ditetapkan pada awal tahun sebanyak 25 buah. Dengan demikian capaian kinerja untuk mencapai sasaran ini sebesar 112. Rancangan peraturan perUndang-Undangan yang dapat diselesaikan di tahun 2010 ini sebanyak 28 buah, dengan rekapitulasi sebagai berikut: Tabel 5.54. Rancangan Peraturan PerUndang-Undangan Secara lengkap rincian Rancangan Peraturan Perundang-Undangan yang dapat diselesaikan dapat dilihat dalam lampiran.

9. Jumlah bantuan hukum dan kasus yang dimenangkan dan diselesaikan

Pada tahun 2010 ini, Sekretariat Jenderal KESDM melalui Biro Hukum dan Humas, telah berhasil menyelesaikan 3 perkarakasus hukum yang terkait dengan sektor ESDM. Hal ini sesuai dengan target yang ditetapkan atau dengan capaian kinerja sebesar 100.

7. Prosentase efisiensi dan efektifitas pengelolaan keuangan KESDM

Salah satu ukuran keberhasilan dalam pengelolaan keuangan negara adalah tersiptanya efisiensi dan efektivitas anggaran. Efisiensi merupakan ukuran perbandingan antara output dengan input, dengan asumsi bahwa kuantitas dan kualitas output yang sama dapat diperoleh dengan penggunaan anggaran yang lebih kecil. Sedangkan efektivitas merupakan ukuran perbandingan antara output dengan outcome atau dengan kata lain output yang ada dapat menciptakan outcome sebagaimana yang ditargetkan. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi KESDM Tahun 2010 164 Secara lengkap rincian perkarakasus hukum yang dapat diselesaikan yang dapat diselesaikan dan dimenangkan dapat dilihat dalam lampiran.

10. Rasio berita negatif, netral dan positif

Salah satu ukuran keberhasilan suatu organisasi tergambar melalui citra image organisasi tersebut pada masyarakat. Salah satu sarana untuk mendapatkan citra tersebut melalui berbagai pemberitaan oleh media massa. Secara garis besar pemberitaan ini dikelompokkan menjadi 3 kategori, yaitu: negatif, netral dan positif. Secara keseluruhan capaian kinerja rasio berita negatif, netral dan positif Kementeriena ESDM pada tahun 2010 mencapai 88,24, dengan komposisi: Tabel 5.55. Rasio Berita Positif, Negatif dan Netral Pemberitaan negatif di tahun 2010, yang fenomenal diantaranya adalah: 1. Banyaknya terjadi ledakan tabung gas elpiji 3 kilogram. 2. Kenaikan tariff dasar listrik TDL sebesar 10 yang diberlakukan pada bulan Juli tahun 2010. 3. Kerusakan fuel pump yang dikaitkan dengan penggunaan bahan bakar premium. 4. Pesimisme beberapa kalangan terhadap efektifnya rencana pengaturan penggunaan BBM bersubsidi yang rencananya akan diterapkan pada bulan April tahun 2011. Sedangkan pemberitaan positif 2010 diantaranya adalah: 1. Meningkatnya peran swasta dalam proyek pembangunan sektor kelistrikan 10.000 MW Tahap II. Tiga perkarakasus hukum yang dapat diselesaikan terkait dengan sektor ESDM adalah sebagai berikut: Perlawanan Pihak Ketiga Pembatalan Putusan Arbitrase Pemerintah RI vs PT Newmont Nusa Tenggara tanggal 31 Maret 2009, dengan Tergugat I: Menteri ESDM dan Tergugat II: PT Newmont Nusa Tenggara Citizen Law Suit atas pemadaman bergilir Presiden RI, Tergugat I MESDM, Tergugat II PT PLN, Tergugat III Uji Materiil UU No. 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi KESDM Tahun 2010 165 Keberhasilan pencapaian sasaran ini diukur melalui pencapaian 6 indikator kinerja sasaran yang dikembangkan dari indikator kinerja programkegiatan rencana kinerja tahun 2010. Indikator kinerja sasaran beserta target, realisasi dan capaiannya diuraikan dalam tabel berikut: Tabel 5.54. Indikator Kinerja Sasaran 5 Penunjang 2. Deklarasi “Indonesia Bebas Pemadaman Bergilir 2010” Oleh Presiden SBY di Mataram, Nusa Tenggara Barat. 3. Semakin tegasnya kewajiban mementingkan kebutuhan batubara domestik atau disebut juga dengan Domestic Market Obligation DMO setelah terbitnya UU Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara. 4. Pemerintah menyiapkan sekitar 3,82 juta paket elpiji ukuran tabung 3 kilogram kg yang akan didistribusikan pada 2011, guna memenuhi kebutuhan masyarakat di beberapa wilayah yang belum mendapatkan program konversi minyak tanah ke elpiji pada tahun 2010. Sasaran 5:Perwujudan KESDM Yang Bersih, Akuntabel Dan Transparan. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi KESDM Tahun 2010 166 Salah satu langkah strategis untuk mendukung terciptanya institusi yang bersih, transparan, dan akuntable adalah melalui mekanisme pengawasan. Pada Tahun Anggaran 2010 pemeriksaan kinerja oleh Inspektorat Jenderal KESDM dilaksanakan terhadap 163 obrik atau 101,90 dari Program Kerja Pengawasan Tahunan PKPT sebanyak 160 obrik. Realisasi di atas target ini terjadi karena ada pemekaran organisasi pemecahan obrik. Jumlah temuan pada Tahun Anggaran 2010 apabila dibandingkan dengan Tahun Anggaran 2009 terdapat peningkatan temuan per obrik yaitu dari 4,93 temuan per obrik pada Tahun Anggaran 2009 menjadi 5,88 temuan per obrik pada Tahun Anggaran 2010. Rinciannya adalah 809 temuan dari 164 obrik pada Tahun Anggaran 2009 menjadi 788 temuan dari 134 obrik dari 163 obrik yang telah diperiksa pada Tahun Anggaran 2010. Demikian juga nilai kewajiban penyetoran kepada kas negara pada Tahun Anggaran 2010 mengalami penurunan sebesar Rp.37.725.757.459,- sedang untuk nilai US mengalami peningkatan senilai US.6,481,693.67 bila dibandingkan dengan realiasasi di tahun 2009 yaitu Rp.41.792.960.479,- dan US.768,306.33 menjadi Rp.4.067.203.020,- dan US.7,250,000.00 di tahun 2010. Temuan hasil pemeriksaan Tahun Anggaran 2010 yang menonjol adalah Kelemahan Administrasi 266 temuan33,75 dan Pelanggaran terhadap Prosedur dan Tata Kerja yang Telah Ditetapkan 168 temuan21,32. Sedangkan penyebab yang menonjol adalah Kelemahan dalam Pembinaan Personil 336 penyebab50,15 dan Kelemahan dalam Rencana 388 penyebab39,59. Selanjutnya guna meningkatkan peran pengawasan intern maka fokus sasaran dan kegiatan di masa mendatang adalah terselenggaranya sistem pengawasan dan sistem informasi pengawasan yang Keberhasilan pencapaian sasaran ini diukur melalui pencapaian 5 indikator kinerja sasaran yang dikembangkan dari indikator kinerja programkegiatan rencana kinerja tahun 2010. Indikator kinerja sasaran beserta target, realisasi dan capaiannya diuraikan dalam tabel berikut: Sasaran 6: Perwujudan Kualitas Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Sektor Energi Dan Sumber Daya Mineral Tabel 5.57. Indikator Kinerja Sasaran 6 Penunjang Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi KESDM Tahun 2010 167

1. Jumlah usulan paten dan hak cipta