Gambar 4.1. Kebijkaan Energi dan Sumber Daya Mineral
4.2. Kebijakan dan Strategi Tahun 2010 - Sektor ESDM
Seperti halnya Rencana Kerja Pemerintah yang pada tahun 2010 ini adalah merupakan tahun pertama dari rencana pembangunan jangka menengah, begitu pula rencana kerja Kementerian
ESDM juga merupakan tahun pertama pelaksanaan Rencana Strategis KESDM Tahun 2010- 2014.
Gambar 4.1. Kebiajkan Energi dan Sumber Daya MineralKebijakan Pengelolaan Energi dan sumber daya mineral nasional mempunyai landasan konstitusional yaitu UUD 1945 pasal 33
ayat 2, ayat 3 dan ayat 5. Landasan kebijakan nasional yaitu UU nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Bab III dan Bab IV, landasan
operasional UU Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi pasal 4 ayat 3, UU nomor 22 tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi, Undang Undang Nomor 27 Tahun 2003 tentang Panas Bumi,
Undang Undang nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara dan Undang Undang Nomor 30 tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan. Landasan operasional
dalam pengelolaan energi lainnya adalah peraturan perundangan dibawah Undang undang antara lain peraturan pemerintah , Peraturan Presiden dan Peraturan Menteri sepanjang
diamanatkan oleh peraturan yang lebih tinggi dan atau dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi penyelenggaraan negara hak atribusi.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi KESDM Tahun 2010
59
Kebijakan di sektor energi dan sumber daya mineral berdasarkan UU No. 30 tahun 2007 tentang Energi dan UU No. 4 tahun 2009 tentang Mineral dan Batubara diarahkan untuk mewujudkan ketahanan energi
dan mineral di Indonesia. Kebijakan utama Sektor ESDM adalah sebagai berikut :
a. Menjamin keamanan pasokan energi
Untuk menjamin pasokan energi, maka upaya eksplorasi dan optimasi produksi energi nasional terus di tingkatkan sehingga mampu mengimbangi perkembangan permintaan energi di dalam negeri. Hal ini
dilakukan mengingat masih sangat besarnya potensi energi yang terkandung di bumi Indonesia ini. Dalam rangka meningkatkan produksi, telah dilakukan maka eksplorasi telah dilakukan di 107 wilayah
kerja migas.
Dari jumlah tersebut dilaporkan 19 lokasi temuan yang sedang dievaluasi potensi cadangan migasnya. Diharapkan dalam waktu dekat akan ada tambahan temuan lagi.
Gambar 4.2. Cekungan Migas Indonesia
Gambar 4.3. Cekungan Batubara dan CBM Indonesia
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi KESDM Tahun 2010
60
Produksi dari lapangan baru juga dimaksudkan untuk mengkompensasi penurunan alamiah produksi lapangan existing.
Upaya lainnya yang dilakukan adalah dengan melaksanakan konservasi atau optimalisasi produksi. Hal ini dilakukan mengingat masa keemasan minyak bumi yang sudah akan berlalu.
b. Melakukan pengaturan harga energi