Pada Tabel 32 dapat dilihat bahwa RC atas total biaya kedua peternak lebih besar dari nol.
Hal
ini menunjukkan bahwa usaha ternak ayam broiler yang mereka jalankan sudah menguntungkan. Setiap satu rupiah biaya total yang
dikeluarkan oleh peternak mitra akan memberikan tambahan penerimaan sebesar Rp. 1,066, sedangkan peternak mandiri memperoleh tambahan lebih besar yaitu
Rp. 1,079.
6.4.8. Analisis Perbedaan Tingkat Pendapatan
Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh kemitraan terhadap pendapatan peternak, maka dilakukan uji t dengan dua sample bebas. Peranan
kemitraan tersebut dapat dilihat dari perbedaan nyata antara pendapatan peternak mitra dengan mandiri.
Bila uji t dilakukan terhadap total pendapatan bersih Lampiran 7 yang diperoleh dari 25 orang peternak mitra dan 25 orang peternak mandiri maka
diperoleh kesimpulan terima Ho Lampiran 8. Kesimpulan ini didukung oleh nilai probabilitas yang lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05 dan nilai mutlak t-
hitung lebih kecil dari t-tabel 1,96 dengan
α α
=
2 0,025 dan v = 48 jumlah sample dikurangi 2.
Oleh karena hasil uji t menunjukkan bahwa hipotesis Ho diterima, maka dapat disimpulkan bahwa antara pendapatan peternak mitra dan peternak
mandiri tidak memiliki perbedaan secara nyata tidak signifikan. Dan dapat diambil kesimpulan akhir bahwa ternyata dari hasil uji t, kemitraan tidak
berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan peternak. Walaupun demikian, peternak memperoleh banyak manfaat dari keikutsertaannya di dalam kemitraan
seperti bantuan modal, bimbingan dan penyuluhan serta pemasaran hasil .
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1. Kesimpulan
1. Karakteristik peternak mitra dan mandiri tidak terlalu berbeda. Sebagian besar telah memiliki pengalaman beternak ayam broiler yang cukup lama.
Hal yang berbeda hanyalah alasan untuk mengikuti atau tidak mengikuti kemitraan. Para peternak mengikuti kemitraan karena kesulitan modal untuk
menjalankan usaha secara komersial dan selama beternak sedangkan peternak mandiri tidak mengikuti kemitraan karena memiliki modal dan
mampu memasarkan.
2. Kemitraan PT Sierad Produce digolongkan ke dalam pola Kerjasama Operasional Agribisnis KOA. Konsep tersebut tercantum dalam perjanjian
kerjasama antara PT Sierad Produce Produce dengan peternak, dimana kedua belah pihak adalah mitra usaha yang mempunyai peranan yang sama,
saling ketergantungan dan saling menguntungkan.
3. Dari dua belas aspek yang tercantum dalam kesepakatan hak dan kewajiban ada tiga aspek yang pelaksanaannya tidak sesuai. Aspek-aspek tersebut
adalah pengambilan hasil, penentuan jadwal panen dan pembayaran hasil.
4. Jumlah pendapatan peternak mitra lebih rendah dari pada peternak mandiri karena peternak mitra menanggung biaya yang lebih besar dari peternak
mandiri.
5. Dari hasil uji t terhadap pendapatan total ternyata kemitraan tidak berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan peternak. Walaupun
demikian, peternak memperoleh banyak manfaat dari keikutsertaannya di