Kegiatan Produksi Ayam Broiler
luar brooder. Hal ini dilakukan untuk menjaga lantai kandang agar tetap bersih dari kotoran. Setelah itu dilakukan penyemprotan disinfektan dan
pemasangan koran sebagai pelapis sekam. Pemasangan koran dilakukan dengan tujuan agar anak ayam tidak memakan sekam.
Langkah selanjutnya adalah memasang kembali instalasi listrik dan pemanas. Pemanas yang digunakan sebagian besar peternak adalah
semawar. Semawar adalah alat pemanas dalam kandang yang berbahan bakar minyak tanah. Langkah terakhir dari persiapan kandang adalah
penyemprotan disinfektan atau fumigasi tiga hari sebelum DOC masuk ke kandang.
2. Membersihkan Peralatan Kandang Semua peralatan kandang dikumpulkan dan dikeluarkan dari kandang
untuk proses pencucian. Pencucian dilakukan dengan menggunakan desinfektan. Semua peralatan yang sudah dicuci dan dikeringkan, disusun
dan disimpan di dalam gudang. 3. Membersihkan Lingkungan Kandang
Kegiatan terakhir dari persiapan kandang adalah membersihkan lingkungan di sekitar kandang. Lingkungan di sekitar kandang harus
dibersihkan dari rumput atau tumbuhan liar. Pembersihan dapat dilakukan secara manual atau dengan menggunakan herbisida. Selain dibersihkan dari
rumput, lingkungan juga harus dibersihkan dari sampah dan sisa kotoran. Pembersihan ini dilakukan agar tidak ada hama penyakit yang bersarang di
sekitar kandang. Langkah terakhir adalah menyemprot lingkungan disekitar kandang dengan disinfektan.
Setelah persiapan kandang selama 24 hari, maka dilakukan tahap selanjutnya yaitu brooding manajemen. Tujuannya adalah mengkondisikan
secara teknis brooding yang sesuai dengan kebutuhan ayam. Dengan adanya brooding manajemen ini diharapkan target perusahaan dalam pemeliharaan
ayam broiler dapat tercapai. Target yang ingin dicapai adalah meningkatkan daya hidup livability, pertumbuhan berat badan dan efisiensi pakan yang lebih
baik. Tahapan dalam brooding manajemen adalah : 1. Persiapan
Masa Brooding
Tujuan persiapan masa brooding adalah untuk menyiapkan lingkungan sesuai dengan kebutuhan hidup DOC. Yang perlu diperhatikan dalam masa
persiapan adalah : a. Brooder
Brooder digunakan untuk pembatas kandang agar ruang yang ada cukup untuk sirkulasi udara dan distribusi makan serta minum bagi anak ayam.
Lakukan pengamatan tiap hari, untuk melihat penyesuaian pertumbuhan ayam dengan luas brooder. Diameter lingkaran untuk brooder adalah 3,5
m untuk 800 ekor DOC dan 2,5 meter untuk 500 ekor DOC. Pelebaran lingkaran brooder dilakukan secara bertahap sesuai dengan
pertumbuhan berat badan ayam. Saat berumur 8 hari ayam membutuhkan ruang gerak 13 dari luas kandang. Setelah berumur 14
hari membutuhkan ruang 23 dari luas kandang. Dan saat berumur di atas 18 hari dibutuhkan seluruh ruang kandang.
b. Sekam litter
Sekam digunakan untuk penghangat, penyerap kotoran dan menghindari kerusakan terhadap kaki dan dada ayam. Ketebalan sekam kurang lebih
7 cm. Sekam ditabur di dalam dan di luar brooder untuk menjaga suhu kandang tetap stabil. Bahan yang biasanya digunakan dapat dilihat pada
Tabel 20.
Tabel 9. Karakteristik dari Material Litter No Material
Karakteristik
1. Serutan Kayu
- Penyerapan dan penguraian baik - Kontaminan dengan insektisida tidak ada
2. Jerami Cincang
- Resiko terkena bahan kimia - Penguraian yang lambat
3. Irisan Kertas
- Sulit untuk mengontrol kelembaban - Kertas yang licin tidak cocok
4. Sekam
- Tidak terlalu menyerap - Ayam cenderung untuk memakannya
5. Serbuk Gergaji
- Tidak cocok - Berdebu dan cenderung dimakan ayam
c. Pemanas Pemanas harus dijaga supaya suhu brooder sesuai yang diinginkan
ayam. Pemanas dinyalakan pada hari kedatangan DOC. Tinggi pemanas antara 90-120 cm. Suhu yang ideal adalah 32-33
C untuk ayam umur 0-7 hari, 31-32
C untuk ayam berumur 7-14 hari dan suhu 26-28 C untuk
ayam berumur 15-21 hari. Indikasi lingkungan dapat dijadikan pedoman dalam mengatur suhu
dalam kandang. Apabila ayam menepi maka suhu di dalam kandang terlalu panas, sebaliknya bila anak ayam mengumpul maka
mengindikasikan suhu terlalu dingin. Kondisi suhu ideal dapat dilihat dari penyebaran anak ayam yang merata. Setelah ayam berumur 2 minggu
maka pemanas dapat dilepas atau tetap digunakan hingga umur 21 hari sesuai dengan lokasi dan kondisi cuacamusim.
Pemanas yang digunakan ada dua macam yaitu gasolek dan semawar. Gasolek adalah pemanas berbahan bakar gas, sedangkan semawar
berbahan bakar minyak tanah. Satu buah gasolek digunakan untuk pemanas 800 ekor ayam sedangkan satu buah semawar digunakan untuk
600 ekor ayam.
d. Penerangan Diusahakan setiap brooder memperoleh penerangan yang sama
intensitasnya untuk membantu ayam melihat diwaktu makan dan minum. Penerangan diberikan terus menerus selama pertumbuhan broiler. Untuk
populasi 6000 ekor, mulai dari umur 0 hingga waktu panen 36 hari diperlukan listrik 2890,5 Kwh. Intensitas lampu dan panjang hari untuk
penerangan dapat dilihat pada Tabel 21.
Tabel 10. Daftar Intensitas Lampu dan Panjang Hari Umur Hari
Intensitas Lux Panjang Hari Jam
0-7 40 24
7-21 10
23 terang, 1 gelap 21-Panen
10 23 terang, 1 gelap
Ket: 10 lux = 5 Watt 2. Pemeliharaan Masa Brooding
Pemeliharaan masa brooding bertujuan untuk memperoleh ayam yang sehat dan tumbuh sesuai berat badan standar. Pemeliharaan masa brooding
terdiri dari : a. Pemberian
pakan Sebelum pemberian pakan, feeder tray dan hanging feed harus
dibersihkan dari kotoran dan sekam. Hal ini bertujuan agar ayam terhindar dari penyakit. Pada umur 1-7 hari digunakan feeder tray,umur 8-
14 hari digunakan kombinasi feeder tray dan hanging feed, sedangkan umur 21 hari hingga panen digunakan hanging feed.
b. Pemberian minum
Air minum harus tersedia secara terus menerus dalam keadaan bersih dan terbebas dari bibit penyakit. Tempat minum dicuci tiga kali sehari
dengan mengunakan air yang dicampur desinfektan. Pemberian minum diberikan sesuai umur ayam. Pada umur 7 hari dikonsumsi 105,5 liter per
1000 ekor per hari pada suhu 28 C. Kebutuhan terus meningkat hingga
masa panen. Penambahan jumlah air 60 liter perminggu. Penambahan tersebut berkurang 5 liter setiap minggu. Contohnya umur 14 hari
bertambah 60 liter, umur 21 hari bertambah 55 liter dan seterusnya hingga masa panen. Apabila suhu tinggi, konsumsi air meningkat dua kali
lipat. c. Mengeluarkan alas koran
Untuk menghindari DOC makan sekam maka dipasang alas koran sebanyak empat lapis. Pada hari kedua kedatangan DOC, alas koran
dikeluarkan selapis sehari. Koran hanya digunakan sampai ayam berumur empat hari. Koran bekas alas DOC dibakar agar tidak menjadi
sumber penyakit. d. Kontrol berat badan
Kontrol berat badan bertujuan untuk mengetahui rata-rata berat badan per minggu. Kontrol berat badan dilakukan dengan mengambil sampel 3
persen dari populasi ayam. e. Seleksi
Proses seleksi bertujuan untuk mengeluarkan ayam cacat dan kerdil dari kandang. Pengamatan dilakukan setiap hari terhadap kondisi kesehatan,
fisik dan kecepatan tumbuh. Proses seleksi dilakukan waktu penerimaan DOC, 4 hari, 14 hari dan terakhir 18 hari. Ayam afkir yang telah terpisah
dari kelompoknya segera dimusnahkan. f. Sanitasi
Sanitasi bertujuan mencegah berkembangnya bibit penyakit dengan memperhatikan kebersihan kandang dan lingkungan. Agar kebersihan
tetap terjaga maka sampah dan kotoran yang ada dikandang dan lingkungan sekitarnya dibuang.
Setelah pemeliharaan masa brooder selama 21 hari, sampailah pemeliharaan pada masa finisher. Kegiatan yang dilakukan antara lain :
1. Pemberian Pakan
Dalam masa finisher, ayam harus mendapat makan yang cukup dan merata agar pertumbuhan stabil. Jumlah pakan yang diberikan harus sesuai point
feed yang dianjurkan oleh perusahaan. Pemberian pakan disesuaikan dengn umur dan berat badan ayam.
2. Pemberian Minum Air minum harus tersedia secara terus menerus dalam keadaan bersih dan
terbebas dari bibit penyakit. Tempat minum dicuci tiga kali sehari dengan mengunakan air yang dicampur desinfektan.
3. Seleksi Seleksi dilakukan dengan mengeluarkan dan memindahkan ayam yang
mempunyai kelainan dan berat badan tidak seragam. Kegiatan ini dilakukan setiap hari hingga waktu panen. Pengamatan terhadap ayam yang sakit dan
cidera dapat dilakukan saat pemberian makan. Selama proses pemeliharaan brooding dan finishing, perusahaan
memiliki program kesehatan yaitu : 1. Pemberian
Vaksinasi Pemberian vaksin bertujuan agar ayam lebih tahan terhadap serangan
penyakit. Program vaksinasi disesuaikan dengan umur ayam. Pada umur 4 hari, diberikan vaksin ND melalui tetes mata. Selanjutnya pada umur antara
9-11 hari diberikan vaksin IBD melalui tetes mulut. Vaksin terakhir diberikan pada umur 18 hari melalui tetes mata.
2. Kontrol Kesehatan
Kontrol kesehatan dilakukan dengan melakukan pengamatan setiap hari. Pengamatan dilakukan saat pemberian makan dan minum. Apabila ada ayam
yang sakit, maka ayam tersebut dipindahkan untuk mendapat perawatan khusus dan supaya tidak menular pada ayam lainnya. Pada ayam sakit
dilakukan nekropsi atau melihat perubahan organ dalam akibat penyakit tertentu. Hal ini dilakukan agar penyebab penyakit diketahui secara pasti.
Apabila terjadi kesulitan dalam tahap nekropsi maka dilanjutkan ke laboratorium.
3. Pengobatan Pengobatan dibagi ke dalam dua kelompok yaitu pengobatan terprogram dan
pengobatan tidak terprogram. Pengobatan terprogram dilakukan melalui pemberian antibiotic dan vitamin sesuai dosis. Sedangkan pengobatan tidak
terprogram dilakukan berdasarkan penemuan kasus. Akhirnya setelah ayam berumur 36 hari dilakukan proses pemanenan.
Ayam ditimbang dan diangkut oleh pihak perusahaan dalam keadaan hidup untuk dibawa ke rumah pemotongan ayam RPA milik PT Sierad produce.
Selain ke RPA ayam hidup juga dibawa ke brooker untuk kemudian dijual ke pasar-pasar tradisional. Sementara hasil RPA dipasarkan ke restoran fast food
milik PT Sierad atau restoran fastfood lainnya dan ke pasar-pasar tradisional.