Analisis Pendapatan Usahatani Analisis RC Ratio RC

Biaya Penerimaan = ratio C R Dimana: R = Total penerimaan usahatani C = Total biaya usahatani Suatu usaha dikatakan berhasil bila nilai RC rasio lebih besar dari satu. Nilai tersebut mengartikan bahwa setiap satu rupiah biaya yang dikeluarkan untuk usaha akan memberikan tambahan penerimaan lebih besar dari satu rupiah. Sebaliknya, bila nilai RC kecil dari satu maka setiap satu rupiah biaya yang dikeluarkan akan memberikan tambahan penerimaan kurang dari satu rupiah, sehingga petani menderita kerugian. Jika nilai RC ratio = 1 berarti kegiatan usahatani berada pada kondisi keuntungan normal. 4.4.3. Uji t Uji ini dilakukan untuk melihat apakah terdapat perbedaan secara nyata antara pendapatan peternak mitra dengan non peternak mitra. Perbedaan antara kedua kondisi tersebut dilakukan dengan cara membandingkan rata-rata pendapatan peternak mitra dengan pendapatan petani mandiri. Uji t ini dilakukan terhadap dua sampel bebas. Kasus dua sampel bebas digunakan untuk menganalisis perbedaan nyata dari pendapatan peternak mitra dan mandiri. Rincian hipotesis dari uji t ini adalah sebagai berikut : Ho : Pendapatan petani mitra dan petani mandiri tidak berbeda nyata H1 : Pendapatan petani mitra dan petani mandiri berbeda nyata Uji t ini dapat dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut: n s n s x x do t 2 2 2 1 2 1 2 1 + − ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ − = − − Dimana : = Pendapatan Rata-rata Peternak Mitra per Periode 1 x − = Pendapatan Rata-rata Peternak Mandiri per Periode 2 x − = Simpangan Baku Pendapatan Peternak Mitra s 1 = Simpangan Baku Pendapatan Peternak Mandiri s 2 = Jumlah Peternak Mitra n 1 = Jumlah Peternak Mandiri n 2 Setelah dilakukan pengujian terhadap data pendapatan kedua peternak maka dapat dilakukan pengujian hipotesis. Apabila t hitung t tabel atau probabilitas 0,05 maka diambil kesimpulan tolak Ho. Sebaliknya, jika t hitung t tabel atau probabilitas 0,05 maka diambil kesimpulan terima Ho. BAB V GAMBARAN UMUM PENELITIAN

5.1 PT Sierad Produce Tbk

Pada mulanya PT Sierad Produce bernama PT Betara Darma Ekspor Impor. Perusahaan ini didirikan dengan akte notaris Raden Santoso tanggal 6 September 1985 No.17 dan diubah tanggal 16 April 1986 dengan akte notaris yang sama menjadi PT Betara Darma. Dalam rangka perubahan nama menjadi PT Sierad Produce, anggaran dasar perseroan telah dirubah beberapa kali. Tahapan perubahan sebagai berikut : 1. Perubahan status perseroan menjadi Perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri PMDN berdasarkan Undang-undang No. 6 tahun 1968 jo. dan Undang-undang No. 12 tahun 1997 2. Akte notaris Ny. Mahmudah Rijanto, SH Nomor 95 tanggal 30 Desember 1993, yang kemudian disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan No. 3390 HT 91-9Th 94 tanggal 23 Februari 1994 3. Didaftarkan di Pengadilan Negeri Bogor dengan No. W8DH31.PR.0110- 94 tanggal 8 Maret 1994, dan diumumkan dalam tambahan No. 3228 pada Berita Negara No.47 tanggal 14 Juni 1994 4. Perubahan terakhir tanggal 9 Agustus 1996 dalam rangka penawaran umum saham-saham kepada masyarakat melalui pasar modal go public, dengan notaris modofir. Hal ini dilakukan untuk memperoleh modal dari masyarakat sehingga peminjaman modal dari luar negeri dapat dihindari, karena bunga pinjaman biasanya cukup tinggi dan tidak menguntungkan bagi perusahaan. PT Sierad Produce Tbk merupakan unit usaha pemotongan unggas Rumah Pemotongan Ayam atau RPA yang menghasilkan daging ayam segar fresh dan beku frozen. Selain menjalankan usaha penyediaan daging, perusahaan ini juga mengembangkan jaringan fastfood pada tahun 1986 dan hidroponik serta futher processing untuk pengolahan daging ayam dan sapi. Penjualan ayam hidup dan pemotongan ayam dimulai pada tahun 1995. usaha tersebut dimulai dengan sistem Bapak Angkat. Dalam sistem ini perusahaan hanya menyediakan sarana dan prasarana sementara peternak melakukan kegiatan pemasaran sendiri. Adanya keterbatasan peternak dalam melakukan pemasaran menjadi salah satu pertimbangan bagi PT Sierad Produce untuk merubah sistem kerjasama ke dalam bentuk kemitraan. Kegiatan kemitraan dimulai pada tahun 1998 dan ditangani langsung oleh PT Sierad Produce Contract Farming. Peternak yang sebelumnya bekerjasama dengan PT Sierad Produce dengan status Bapak Angkat dialihkan sebagai mitra perusahaan dengan menyepakati aturan-aturan yang termuat di dalam kontrak. Selama menjalankan kemitraan PT Sierad Produce, budidaya ayam broiler dikembangkan dengan kecenderungan ke arah integritas vertikal dengan pertimbangan banyaknya usaha ternak skala kecil, keuntungan yang diperoleh dan mengurangi resiko usaha. Di dalam integritas yang dijalankan oleh PT Sierad Produce, ada tiga subsistem yaitu : 1. Subsistem Hulu Subsistem ini menyediakan sapronak dan peralatan untuk budidaya ayam broiler di lokasi peternak mitra. Anak perusahaan yang masuk ke dalam subsistem ini adalah : a. PT Sierad Feedmill yang bergerak di bidang pakan ternak b. PT Sierad Grains yang bergerak di bidang pembibitan ayam, pakan dan pengeringan jagung c. PT Sierad Biotek yang bergerak dibidang perdagangan obat-obatan dan vitamin d. PT Sierad Industries yang bergerak dibidang peralatan peternakan ayam. 2. Subsistem Usaha Ternak Dalam subsistem inilah hasil dari industri hulu digunakan untuk menghasilkan komoditas ternak. Dalam kemitraan yang dibentuk oleh PT Sierad Produce, anak perusahaan yang melaksanakan kegiatan tersebut adalah PT Sierad Produce Tbk contract Farming Division.