Analisis Perbedaan Tingkat Pendapatan

dalam kemitraan seperti pinjaman sapronak, menambah ilmu pengetahuan, pemasaran hasil panen, dan pelaksanaan control dari perusahaan . 7.2. Saran 1. Agar tercipta kerjasama yang saling menguntungkan maka perlu disarankan kepada perusahaan agar melakukan revisi terhadap surat kesepakatan terutama mengenai harga sapronak. Harga sapronak sebaiknya diberikan dengan harga yang relatif sama dengan harga pasar. Hal ini diperlukan untuk meningkatkan pendapatan peternak dan menghindari terjadinya kecurangan yang dapat dilakukan oleh peternak. 2. Perusahaan harus memenuhi kewajibannya seperti yang tercantum dalam kontrak yaitu mengambil seluruh hasil panen peternak. Bila terjadi over suplay, sebaiknya perusahaan mengatur jadwal produksi agar tidak mengalami kerugian. 3. Agar kegiatan produksi tidak terganggu karena kurangnya biaya operasional maka pembayaran hasil kepada peternak harus sesuai dengan perjanjian atau sesegera mungkin. 4. Agar peternak tidak mengalami kerugian maka perusahaan perlu menepati jadwal panen yang sudah ditentukan. 5. Perusahaan dan peternak perlu melakukan pembicaraan mengenai surat kesepakatan agar kedua belah pihak paham akan hak dan kewajiban masing-masing. Berikan kebebasan kepada peternak untuk menyampaikan keberatan atau keluhan atas tindakan perusahaan yang dianggap kurang menyenangkan. Hal ini diperlukan agar antara perusahaan dan mitra tercipta hubungan yang saling menguntungkan dan memajukan. DAFTAR PUSTAKA Direktorat Jenderal Peternakan Departemen Pertanian RI. 1999. Buku Statistik Peternakan. Direktorat Jenderal Peternakan Departemen Pertanian RI. Fahmiah, Karim. 1997. Kajian Implementasi Kemitraan Usaha antara Perusahaan Besar dan Koperasi Studi Kasus pada PT. BAT KAREB, Desa Singopuran, Kecamatan Kartosuro, Kabupaten DATI II Sukoharjo, Propinsi Jawa Tengah. Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Fitrifani, Eva. Analisis Kemitraan dan Efisiensi Ekonomi Usaha Ternak Ayam Broiler di Kecamatan Singaprana, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Fuady, Munir. 1997. Pembiayaan Perusahaan Masa Kini Tinjauan Hukum Bisnis. PT Citra Aditya Bakti. Semarang. Hafsah, M.J. 1999. Kemitraan Usaha , Konsepsi dan Strategi. Pustaka Sinar Harapan. Jakarta. Hakim, Ari Rahmat. 2004. Pola Hubungan Hukum pada Program Kemitraan Usahatani Tembakau di Pulau Lombok Nusa Tenggara Barat. Program Pascasarjana Universitas Diponegoro, Semarang. Handayani, S.W dan A. Priyanti. 1995. Strategi Usaha Kemitraan dalam Sistem Menunjang Agroindustri Peternakan : Tinjauan Kelembagaan. Prosiding Simposium Nasional Kemitraan Usaha Ternak. Ikatan Sarjana Ilmu-ilmu Peternakan. Bogor. Handoko, Ferdian. 2003. Analisis Kelembagaan Pola Kemitraan dalam Agribisnis Peternakan Ayam Broiler Kasus Kemitraan PT Sierad Produce Tbk di wilayah Bogor. Program Studi Sosial Ekonomi Peternakan, Jurusan Sosial Ekonomi Industri Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Hernanto, Fadholi. 1991. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya. Jakarta. Imaduddin, Rihad. 2001. Analisis Kemitraan Pola Perusahaan Inti-Rakyat PIR Usaha Peternakan Ayam Ras Pedaging Kasus PT Ciomas Adisatwa Sukabumi. Jurusan Sosial Ekonomi Industri Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Inawan, Runa. 2004. Proposal Pengembangan Usaha Rearing Sapi Perah. Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Kansil, C.S.T. 1984, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia. Balai Pustaka. Jakarta.