Pelaksanaan Hak dan Kewajiban serta Perspektif PT Sierad Produce
Aspek Perusahaan Inti
Peternak Mitra
Kewajiban a. Mengirimkan
sapronak b. Memberikan bimbingan
teknis dan penyuluhan c. Menanggung biaya dan
sarana transportasi atas pengambilan hasil panen
d. Memperlihatkan bukti berupa Surat Perintah pada
saat melakukan panen a. Mempersiapkan
lokasi beserta sarana pendukung
lainnya b. Menyiapkan dan atau
menambah tenaga operasional guna
menjalankan proses produksi
c. Melakukan pencatatan
dan pelaporan data perkembangan
d. Bertanggung jawab atas setiap resiko kegagalan
pemeliharaan, perawatan dan pengembangan ayam
sampai panen
e. Menyediakan kemudahan
dan kelancaran panen f. Menyerahkan
semua ayam hasil panen
g. Membayar harga
pengadaan sapronak h. Memberikan
segala informasi saat penyuluhan
dan audit i. Menanggung biaya tenaga
kerja termasuk Technical Service TS
Hak a. Menentukan
jadwal pemasukan DOC
b. Mendapatkan ayam hasil panen
c. Melakukan pemeriksaan
dan kontrol d. Menempatkan orang atau
pekerjanya di tiap lokasi e. Mengirimkan tim audit
a. Menerima sapronak yang sesuai dengan kualitas
dan kuantitas
Ketentuan Lain
a. Melakukan Seleksi
b. Menerima jaminan berupa uang, tanah, bangunan
atau kendaraan c. Melakukan
pembayaran hasil dan bonus setelah
panen Tidak Ada
Kesepakatan tersebut harus dipatuhi dan dilaksanakan oleh kedua belah pihak. Apabila dalam kesepakatan tersebut terjadi perselisihan maka akan
ditempuh jalan musyawarah. Apabila peternak terbukti menimbulkan kerugian maka peternak akan dikenai sanksi sesuai dengan Pasal 9 dalam surat
kesepakatan. Sanksi yang akan diterima oleh peternak antara lain : 1. Apabila terbukti menerima sapronak dan mengganti jaminan tanpa alasan
yang kuat maka akan dikenakan sanksi berupa pembatalan atau pemutusan perjanjian.
2. Apabila terjadi susut tinggi dan kualitas daging berubah maka dilakukan pemotongan harga senilai Rp. 1.000,-Kg dari harga ayam hasil panen
3. Apabila hasil laporan peternak berbeda dari kondisi yang sebenarnya di lapangan maka peternak wajib mengganti ayam yang hilang kepada PT
Sierad Produce. Hal ini berlaku juga untuk pelaporan penggunaan pakan. Dari semua pasal yang ada dalam surat kesepakatan, tidak ada satupun
pembahasan mengenai larangan yang tidak boleh dilakukan oleh perusahaan dan sanksi yang akan dikenakan bila perusahaan merugikan peternak. Tindakan
yang dianggap merugikan peternak antara lain penundaan pengiriman DOC dan sapronak tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, penundaan panen serta
penundaan pembayaran hasil dan bonus. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat kesenjangan dalam kemitraan yang dijalankan oleh PT Sierad Produce.
Kesenjangan tersebut juga terlihat dalam pelaksanaan hak dan kewajiban. Oleh sebab itu, dalam penelitian ini dilakukan evaluasi terhadap hak
dan kewajiban peternak mitra dan PT Sierad Produce Tabel 24. Dengan adanya evaluasi ini diharapkan dapat dilihat sejauh mana kedua belah pihak
telah menjalankan hak dan kewajibannya.
Tabel 24. Pelaksanaan Hak dan Kewajiban dalam Kemitraan Ayam Broiler Milik PT Sierad Produce
No Keterangan Ketentuan
Realisasi
1. Pengiriman DOC
Setelah persiapan kandang selesai 24 hari setelah panen
Sesuai 2. Pengiriman
Sapronak Pengiriman sapronak sesuai kebutuhan
produksi ke lokasi produksi Sesuai
3. Kegiatan Produksi
Melakukan perawatan DOC hingga panen Sesuai
4. Bimbingan dan
Penyuluhan Bimbingan dan penyuluhan satu kali
seminggu oleh petugas Technical Service Sesuai
5. Laporan dan
Informasi Membuat laporan perkembangan ayam
dan penggunaan sapronak setiap hari dari DOC hingga panen
Sesuai 6.
Audit Audit laporan dan dating ke lokasi produksi
sesuai perusahaan Sesuai
7. Panen Menyediakan kemudahan dan kelancaran
pengambilan ayam hasil panen Sesuai
8. Hasil Panen
Seluruh hasil panen diambil oleh PT Sierad Produce
Tidak Sesuai
9. Waktu Panen
Ditentukan saat ayam berumur 26-42 hari Tidak
Sesuai 10. Pembayaran
Hasil Tahap pertama 40 persen dan tahap
kedua 60 persen dari penerimaan dan bonus 14 hari
Tidak Sesuai
11. Seleksi Sebelum penandatanganan kontrak
kerjasama Sesuai
12. Jaminan Uang Tunai, bangunan, kendaraan
Sesuai Pada Tabel 24 terlihat bahwa ada beberapa ketentuan yang tidak
terealisasi dengan baik. Hal tersebut dapat diterangkan sebagai berikut : 1. Pengiriman DOC dilakukan setelah persiapan kandang selesai dikerjakan.
Berdasarkan penelitian, perusahaan hanya akan mengirimkan DOC saat persiapan kandang selesai dilakukan. Bila persiapan kandang tidak selesai
maka perusahaan akan menunda pengiriman dan resiko biaya seperti penyusutan kandang dan tenaga kerja menjadi tanggung jawab peternak.
2. Pengiriman sapronak dilakukan berdasarkan kebutuhan produksi. Sapronak dikirim bersamaan dengan DOC dan untuk selanjutnya peternak dapat
mengambil langsung ke mes-mes petugas yang telah disiapkan oleh PT Sierad Produce. Sementara itu, keharusan membeli sapronak bukan
merupakan masalah bagi peternak walaupun harganya lebih mahal dari harga di pasaran. Hal ini disebabkan oleh pinjaman modal berupa DOC dan
sapronak serta bantuan teknis dan penyuluhan dari perusahaan. Walaupun tidak menjadi masalah dalam harga, perusahaan berusaha untuk tetap tepat
waktu dalam pengiriman saponak karena dikhawatirkan peternak akan melakukan kecurangan seperti membeli sapronak, khususnya pakan ke
pemasok lain. 3. Kegiatan produksi dilakukan mulai dari kedatangan DOC hingga ternak
dipanen umur 26-42 hari. Kegiatan produksi dipandu dengan program pakan dan kesehatan yang dapat membantu peternak dalam merawat ayam
dan mengefisienkan penggunaan sapronak. 4. Bimbingan dan penyuluhan dilakukan oleh petugas Technical Service TS.
Dalam kondisi normal ayam sehat TS akan datang satu kali dalam seminggu atau lima kali dalam satu periode produksi. Namun saat ayam
dalam kondisi sakit maka TS akan datang dua hingga empat kali dalam seminggu hingga kondisi ayam kembali sehat.
5. Peternak wajib melakukan pencatatan dan pelaporan data perkembangan budidaya atau produksinya meliputi jumlah DOC pada waktu diterima dari
PT Sierad Produce, termasuk jumlah ayam hidup, jumlah ayam sakit, jumlah ayam mati, jumlah ayam yang hilang dan atau dicuri, jumlah pakan yang
telah dikirim, berat badan, vaksinasi, pemberian obat-obatan, dan lain-lain berkaitan dengan proses pengembangan ayam dimaksud sesuai dengan
pemakaian standard sebagaimana mestinya. Selanjutnya laporan tersebut diserahkan kepada TS dan TS wajib membandingkan laporan tersebut
dengan kondisi yang terjadi di lokasi produksi. Dalam pencatatan ini, petugas TS harus melakukan pemeriksaan dengan cermat, karena bisa saja terjadi
kecurangan. Kasus kecurangan yang pernah dilakukan peternak adalah
membeli ayam dari luar perusahaan untuk menutupi tingkat kematian yang tinggi.
6. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, audit dilakukan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Sering kali audit dilakukan karena terjadinya
kejanggalan seperti jumlah pakan yang terlalu tinggi, tingkat kematian tinggi, atau kenyataan tidak sesuai dengan laporan petugas TS. Audit ini dilakukan
oleh kepala area, kepala produksi bahkan oleh general manager. Saat audit peternak wajib memberikan segala informasi secara lisan dan tertulis melalui
catatan-catatan produksi serta pembukuan mengenai kegiatan pengembangbiakan dan budidaya DOC.
7. Peternak menyediakan kemudahan dan kelancaran pengambilan ayam hasil panen oleh PT Sierad Produce atau kuasanya seperti menyiapkan tenaga
angkut, air dan lain-lain. Seluruh biaya yang dikeluarkan pada waktu panen seluruhnya ditanggung oleh peternak
8. Dalam kontrak kerjasama telah ditentukan bahwa seluruh hasil produksi diambil dan dipasarkan oleh perusahaan. Namun, saat over supplay
biasanya perusahaan memperbolehkan peternak untuk menjual hasil panennya kepada pembeli lain. Bagi peternak yang memiliki langganan atau
pasar, hal ini tentunya merupakan suatu keuntungan karena mereka dapat menjual dengan harga yang lebih tinggi. Namun, apabila harga kontrak lebih
tinggi dari pada harga pasar, maka peternak akan mengalami kerugian. Apalagi bila peternak tidak memiliki pasar lain untuk memasarkan hasil
panennya. Selain menderita kerugian dari segi waktu dan biaya, peternak juga akan mengalami kerugian dari jumlah panen karena ayam afkir
umumnya tidak laku dipasaran dan saat berumur 43 hari empedu ayam akan pecah dan ayam mengalami kematian.
9. Jadwal panen ditentukan selama ayam berumur 26-42 hari. Jadwal tersebut sering membingungkan peternak karena penentuan jadwal panen sering
tidak ditepati. Waktu panen bisa mundur 1-2 hari dari perjanjian yang telah disepakati. Hal ini tentunya merugikan peternak dari segi waktu, tenaga dan
biaya karena dapat menunda perolehan penerimaan yang akhirnya akan memperlambat pelaksanaan produksi selanjutnya.
10. Pembayaran keuntungan dan bonus dibagi menjadi dua tahapan. Pada tahap pertama, perusahaan akan membayarkan sebesar 40 persen dari di tahap
kedua akan dibayar sisanya sebesar 60 persen. Kedua tahapan pembayaran ini berlangsung selama satu hingga dua minggu. Namun dalam
pelaksanaannya, sering terjadi keterlambatan dalam pembayaran keuntungan. Keterlambatan ini menyebabkan kegiatan produksi terganggu
karena peternak tidak memiliki modal yang cukup untuk membiayai kegiatan operasional masa persiapan produksi.
11. Sistem kemitraan yang diterapkan PT Sierad Produce memiliki persyaratan khusus dalam menyeleksi peternak yang dapat menjadi peternak mitra. Ada
beberapa hal yang dinilai oleh PT Sierad Produce, yaitu : a. Pengalaman
Beternak Peternak dapat menjadi peternak mitra apabila sudah memiliki
pengalaman beternak ayam broiler selama dua tahun. Hal ini merupakan syarat pertama yang harus dipenuhi karena dengan pengalaman yang
dimiliki peternak dapat memudahkan perusahaan melakukan transfer teknologi guna menjamin keberhasilan dan kesinambungan usahaternak.
Pengalaman beternak ditandai dengan adanya Surat Keterangan Usaha SKU dari Rt, Rw dan kelurahan sebagai referensi ketidakberatan warga
dengan adanya usaha peternakan, dikarenakan timbulnya polusi dari kegiatan usahaternak tersebut.
b. Memiliki Jaminan
Dalam program kemitraan yang diterapkan oleh PT Sierad Produce Produce, pihak perusahaan akan mengirimkan DOC sesuai dengan
jumlah jaminan yang telah disetujui saat awal perjanjian. Minimal jumlah jaminan yang diberikan adalah setara dengan jumlah populasi 4000 ekor
DOC atau sekitar Rp. 11.200.000,-. Jaminan tersebut dapat berupa tanah, kendaraan, bangunan ataupun uang tunai. Selain DOC
perusahaan juga menyiapkan sapronak seperti pakan dan obat-obatan sesuai dengan kebutuhan peternak. Hal ini diwajibkan agar tercipta rasa
memiliki dan sebagai tanda ikatan bisnis antara PT Sierad Produce dengan peternak.
c. Kelayakan kondisi kandang Kandang merupakan tempat hidup ternak yang berpengaruh besar
terhadap perkembangan ayam. Oleh sebab itu PT Sierad Produce yang diwakili oleh Technical service terlebih dahulu melakukan survey ke lokasi
kandang peternak. Standard kandang menurut PT Sierad Produce adalah kandang ayam dengan ukuran 8 X 4 m dan memiliki ventilasi udara yang
baik. Selain itu lingkungan sekitar kandang harus bersih. Apabila kondisi kandang tidak sesuai, maka perusahaan akan meminta peternak untuk
memperbaiki kandang terlebih dahulu, setelah itu baru dilakukan survey ulang. Perusahaan juga menyukai apabila kandang yang dimiliki peternak
berupa kandang dengan sistem panggung. Kandang seperti ini akan menghindarkan ayam dari kemungkinan banjir, sirkulasi udara baik, dan
dapat menghemat biaya karena pada usia 18 hari hingga masa panen
tidak perlu menggunakan litter. Hal ini akan menghindarkan ayam dari penyakit karena kotoran langsung terbuang ke bawah kandang.
d. Keamanan lokasi kandang Lokasi produksi harus memiliki keamanan yang baik. Rendahnya tingkat
keamanan akan mempertinggi resiko kegagalan dan kerugian usaha peternak. Apabila peternak mengalami kegagalan panen maka
perusahaan pun akan mengalami kerugian karena kekurangan suplay ayam.
e. Mata air mudah dicapai Kedekatan kandang dengan sumber air bersih dalam jumlah yang banyak
akan memudahkan peternak dalam melaksanakan budidaya ayam broiler. Oleh sebab itu, PT Sierad Produce mewajibkan peternak memiliki sumber
air bersih yang berdekatan dengan kandang sebelum melakukan kemitraan.
f. Tenaga kerja
Agar dicapai hasil yang optimal maka dalam pelaksanaan budidaya satu orang pekerja hanya boleh bertanggung jawab terhadap maksimal 4000
ekor ayam. g. Peralatan
Peralatan yang dimiliki peternak seperti tempat makan, tempat minum, pemanas, penerangan dan lainnya harus lengkap. Status kepemilikan
peralatan tidak dipermasalahkan, yang penting peralatan yang ada harus sesuai dengan populasi ayam yang diusahakan.
12. Untuk memulai usahanya maka peternak memberikan jaminan kepada
perusahaan. Dari penelitian yang dilakukan, sebanyak 15 orang peternak
menjaminkan tanah yang dimilikinya. Selama tanah tersebut dijaminkan, peternak tetap dapat berproduksi dil lokasi tersebut. Hal ini tentunya akan
menghemat biaya sewa tanah. Evaluasi yang dipaparkan menyimpulkan bahwa peternak berusaha untuk
menjalankan kewajibannya sebaik mungkin sesuai dengan kontrak kerjasama dan agar pendapatan yang diperoleh lebih baik. Hal penting lainnya adalah
masih ditemukan beberapa aspek yang harus diperbaiki oleh perusahaan agar kemitraan ini dapat berjalan sebagaimana mestinya.
Walaupun ada beberapa penyimpangan yang terjadi, setidaknya peternak dapat mengambil keuntungan dari pelaksanaan kemitraan ini. Keuntungan yang
dapat diperoleh peternak, antara lain : 1. Mendapatkan pinjaman sapronak
Peternak mitra mengaku sangat terbantu dengan adanya pinjaman sapronak yang diberikan oleh PT Sierad Produce. Walaupun harganya lebih mahal dari
pemasok lain di pasaran, namun peternak dapat mencicil pinjaman sapronak setelah mendapatkan keuntungan dari hasil panen. Selain itu, peternak mitra
pun tidak perlu membayar bunga atas pinjamannya kepada perusahaan, tidak seperti apabila mereka meminjam di bank atau tengkulak. Selain
persyaratannya sulit, bunganya pun cukup tinggi. Dengan pinjaman sapronak tersebut maka peternak dapat menjalankan usaha dan tetap memperoleh
pendapatan. 2. Menambah ilmu dan pengetahuan
Peternak mendapatkan tambahan informasi mengenai budidaya ayam broiler yang benar dengan adanya program kemitraan tersebut. Informasi berupa
bimbingan teknis ini diberikan oleh technical service yang diutus oleh perusahaan ke tempat-tempat produksi peternak.
3. Pemasaran hasil panen Setelah adanya kemitraan, peternak mitra tidak lagi kesulitan untuk mencari
pembeli hasil panen mereka. Hal ini dikarenakan perusahaan membeli seluruh hasil panen peternak. Terlebih lagi, dalam kondisi stabil harga
kontrak dengan harga pasar tidak terlalu berbeda. Dan pada saat harga kontrak lebih rendah dari harga pasar, maka peternak akan mendapatkan
bonus dari selisih harga-harga tersebut. Sehingga peternak tidak akan dirugikan jika hasil panen dijual kepada perusahaan.
4. Pelaksanaan kontrol dari perusahaan Technical service selain dapat memberikan bimbingan teknis, mereka juga
bersedia bertukar fikiran dengan peternak. Selain itu, petugas ini melaksanakan kontrol terhadap data produksi seperti pertumbuhan berat
badan, tingkat mortalitas, penggunaan pakan dan obat-obatan. Hal ini dilakukan agar peternak senantiasa melakukan budiaya dengan benar dan
efisien.
6.4 Keragaan Usaha ternak Peternak Mitra dan Mandiri 6.4.1 Populasi, Mortalitas dan Hasil Panen
Dalam penelitian ini, untuk lebih mempermudah pembandingan pendapatan maka populasi yang diambil adalah rata-rata populasi kedua
peternak. Rata-rata populasi dari kedua peternak adalah 6000 ekor ayam. Dengan tingkat kematian sebesar 5,07 persen maka jumlah ayam yang bisa
dipanen peternak mitra adalah sebesar 5.695 ekor dan peternak mandiri adalah sebesar 5.685 ekor ayam dengan tingkat kematian 5,25 persen, sehingga jumlah
panen adalah sebesar 5.628 ekor. Perbedaan ini disebabkan peternak mitra memiliki acuan tentang pemeliharan ayam yang baik oleh PT Sierad Produce.
Acuan tersebut tercantum dalam program pemberian pakan dan obat-obatan,
dimana pemberian pakan dan obat-obatan tersebut disesuaikan dengan umur dan berat badan ayam.