Total Biaya Faktor Produksi

Adanya perbedaan penerimaan ini disebabkan oleh tingkat kematian, bobot ayam dan pemberian bonus oleh perusahaan. Peternak mitra memiliki tingkat kematian ayam yang lebih sedikit dan bobot ayam yang lebih tinggi 0,09 Kg dari ayam peternak mandiri. Ditambah lagi dengan adanya bonus dari perusahaan sebesar 25 persen dari selisih harga pasar dengan harga kontrak.

6.3.7. Analisis Pendapatan, RC dan Biaya Persatuan Hasil

Peternak mitra memperoleh penerimaan yang lebih besar, namun peternak mitra hanya mendapatkan pendapatan bersih sebesar Rp. 4.972.514,- sedangkan peternak mandiri memperoleh Rp. 5.850.476,-. Pendapatan yang diperoleh oleh peternak mitra lebih kecil 17,66 persen dari peternak mandiri, karena jumlah biaya yang ditanggung oleh peternak mitra juga lebih besar 2,20 persen dari peternak mandiri Tabel 32. Tabel 32. Hasil Analisis Pendapatan, RC Ratio dan Biaya Persatuan Hasil Usaha Ternak Ayam Broiler per 6000 Ekor Peternak Mitra dan Peternak Mandiri per Periode Uraian Peternak Mitra Rp Peternak mandiri Rp Persentase Perbedaan I. Biaya Tunai 1. Sapronak 68.106.588 66.508.656 2,35 2. Perlengkapan 1.463.410 1.454.180 0,63 3. TKDK 1.285.710 642.855 50,00 Total 70.855.708 68.605.691 3,18 II. Biaya yang Diperhitungkan 1. Penyusutan 2.168.888 1.987.688 8,35 2. TKDK 514.284 1.285.710 -150,00 3. Sewa Lahan 1.800.000 1.800.000 Total 4.483.172 5.073.398 -13,17 III. Total Biaya Rp 75.338.880 73.679.089 2,20 V. Total Penerimaan 80.311.393 79.529.564 0.97 VI. Pendapatan atas Biaya Total V-IV 4.972.514 5.850.476 -17.66 VII. RC atas Biaya Total VIV 1,066 1,079 -1.26 Pada Tabel 32 dapat dilihat bahwa RC atas total biaya kedua peternak lebih besar dari nol. Hal ini menunjukkan bahwa usaha ternak ayam broiler yang mereka jalankan sudah menguntungkan. Setiap satu rupiah biaya total yang dikeluarkan oleh peternak mitra akan memberikan tambahan penerimaan sebesar Rp. 1,066, sedangkan peternak mandiri memperoleh tambahan lebih besar yaitu Rp. 1,079.

6.4.8. Analisis Perbedaan Tingkat Pendapatan

Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh kemitraan terhadap pendapatan peternak, maka dilakukan uji t dengan dua sample bebas. Peranan kemitraan tersebut dapat dilihat dari perbedaan nyata antara pendapatan peternak mitra dengan mandiri. Bila uji t dilakukan terhadap total pendapatan bersih Lampiran 7 yang diperoleh dari 25 orang peternak mitra dan 25 orang peternak mandiri maka diperoleh kesimpulan terima Ho Lampiran 8. Kesimpulan ini didukung oleh nilai probabilitas yang lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05 dan nilai mutlak t- hitung lebih kecil dari t-tabel 1,96 dengan α α = 2 0,025 dan v = 48 jumlah sample dikurangi 2. Oleh karena hasil uji t menunjukkan bahwa hipotesis Ho diterima, maka dapat disimpulkan bahwa antara pendapatan peternak mitra dan peternak mandiri tidak memiliki perbedaan secara nyata tidak signifikan. Dan dapat diambil kesimpulan akhir bahwa ternyata dari hasil uji t, kemitraan tidak berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan peternak. Walaupun demikian, peternak memperoleh banyak manfaat dari keikutsertaannya di dalam kemitraan seperti bantuan modal, bimbingan dan penyuluhan serta pemasaran hasil .