BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1. Kesimpulan
1. Karakteristik peternak mitra dan mandiri tidak terlalu berbeda. Sebagian besar telah memiliki pengalaman beternak ayam broiler yang cukup lama.
Hal yang berbeda hanyalah alasan untuk mengikuti atau tidak mengikuti kemitraan. Para peternak mengikuti kemitraan karena kesulitan modal untuk
menjalankan usaha secara komersial dan selama beternak sedangkan peternak mandiri tidak mengikuti kemitraan karena memiliki modal dan
mampu memasarkan.
2. Kemitraan PT Sierad Produce digolongkan ke dalam pola Kerjasama Operasional Agribisnis KOA. Konsep tersebut tercantum dalam perjanjian
kerjasama antara PT Sierad Produce Produce dengan peternak, dimana kedua belah pihak adalah mitra usaha yang mempunyai peranan yang sama,
saling ketergantungan dan saling menguntungkan.
3. Dari dua belas aspek yang tercantum dalam kesepakatan hak dan kewajiban ada tiga aspek yang pelaksanaannya tidak sesuai. Aspek-aspek tersebut
adalah pengambilan hasil, penentuan jadwal panen dan pembayaran hasil.
4. Jumlah pendapatan peternak mitra lebih rendah dari pada peternak mandiri karena peternak mitra menanggung biaya yang lebih besar dari peternak
mandiri.
5. Dari hasil uji t terhadap pendapatan total ternyata kemitraan tidak berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan peternak. Walaupun
demikian, peternak memperoleh banyak manfaat dari keikutsertaannya di
dalam kemitraan seperti pinjaman sapronak, menambah ilmu pengetahuan,
pemasaran hasil panen, dan pelaksanaan control dari perusahaan . 7.2. Saran
1. Agar tercipta kerjasama yang saling menguntungkan maka perlu disarankan kepada perusahaan agar melakukan revisi terhadap surat kesepakatan
terutama mengenai harga sapronak. Harga sapronak sebaiknya diberikan dengan harga yang relatif sama dengan harga pasar. Hal ini diperlukan untuk
meningkatkan pendapatan peternak dan menghindari terjadinya kecurangan yang dapat dilakukan oleh peternak.
2. Perusahaan harus memenuhi kewajibannya seperti yang tercantum dalam kontrak yaitu mengambil seluruh hasil panen peternak. Bila terjadi over
suplay, sebaiknya perusahaan mengatur jadwal produksi agar tidak mengalami kerugian.
3. Agar kegiatan produksi tidak terganggu karena kurangnya biaya operasional maka pembayaran hasil kepada peternak harus sesuai dengan perjanjian
atau sesegera mungkin. 4. Agar peternak tidak mengalami kerugian maka perusahaan perlu menepati
jadwal panen yang sudah ditentukan. 5. Perusahaan dan peternak perlu melakukan pembicaraan mengenai surat
kesepakatan agar kedua belah pihak paham akan hak dan kewajiban masing-masing. Berikan kebebasan kepada peternak untuk menyampaikan
keberatan atau keluhan atas tindakan perusahaan yang dianggap kurang menyenangkan. Hal ini diperlukan agar antara perusahaan dan mitra tercipta
hubungan yang saling menguntungkan dan memajukan.