Tabel 36. Hasil pengamatan dan kuesioner minat siklus II
No Siswa
Nama Siswa
Pengamatan Kuesioner Rata-
rata Keterangan
1 Her
90 87.5
88.8 SangatTinggi
2 Ibn
90 86.3
88.2 SangatTinggi
3 Rad
80 90
85 SangatTinggi
4 Ajt
75 87.5
81.2 SangatTinggi
5 Fir
95 87.5
91.2 SangatTinggi
6 Ald
90 86.3
88.2 SangatTinggi
7 Ang
90 91.3
90.7 SangatTinggi
8 Arf
75 90
82.5 SangatTinggi
9 Arl
90 77.5
83.7 SangatTinggi
10 Bim
95 86.35
90.7 SangatTinggi
11 Dev
90 87.5
88.8 SangatTinggi
12 Elt
95 86.3
90.7 SangatTinggi
13 Far
80 96.3
88.2 SangatTinggi
14 Lin
75 85
80 Tinggi
15 Bel
95 82.5
88.8 SangatTinggi
16 Jas
85 77.5
81.3 SangatTinggi
17 Jib
90 93.8
91.9 SangatTinggi
18 Lat
80 88.8
84.4 SangatTinggi
19 Mah
65 90
77 Tinggi
20 Mes
100 92.5
96.3 SangatTinggi
21 Muh
80 90
85 SangatTinggi
22 Uma
90 75
82.5 SangatTinggi
23 Ven
60 81.3
70.7 Tinggi
24 Ram
90 95
92.5 SangatTinggi
25 Reg
90 83.8
86.9 SangatTinggi
26 Frif
85 86.3
85.7 SangatTinggi
27 Yos
80 87.5
83.8 SangatTinggi
28 Git
85 98.8
91.9 SangatTinggi
29 Nov
100 88.8
94.4 SangatTinggi
Jumlah 2485
2536.3 2511
Rata- rata
85.69 87.5
87 SangatTinggi
Dari tabel di atas dapat kita ketahui bahwa rata-rata minat siswa kelas
IV adalah 87 dan termasuk pada kategori minat belajar sangat tinggi. Sebanyak 26 siswa dari 29 siswa 90 memiliki tingkat minat sangat tinggi
dan terdapat 3 siswa dari 29 siswa 10 memiliki tingkat minat tinggi. Hal
ini sangat menunjukkan bahwa minat siswa kelas IV SDN Caturtunggal 3 sudah mengalami peningkatan yang sangat baik jika dibandingkan dengan
pembelajaran pada siklus I yang memperoleh rata-rata minat siswa di kelas sebesar 63,7. Sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata minat siswa di
kelas IV sudah melampaui target yang telah diharapkan yaitu 80. c
Hasil tes prestasi belajar siswa yang diukur dengan soal objektif Untuk
mengukur prestasi
belajar siswa
mengenai materi
perkembangan teknologi pada siklus II, peneliti membuat soal objektif yang diujikan oleh guru kelas, rubrik pengamatan untuk aspek afektif dan
psikomotorik. Berikut ini adalah data yang diperoleh berdasarkan hasil evaluasi siswa di akhir pertemuan kedua siklus II:
Tabel 37. Prestasi belajar siswa siklus II
No. Siswa
Nama Siswa
Nilai Kognitif
60 Nilai
Afektif 20
Nilai Psikomotorik
20 Nilai
Final Ketuntasan
KKM=65 Tuntas Tidak
tuntas
1 Her
75 90
90 81
√ 2
Ibn 95
80 100
93 √
3 Rad
80 90
70 80
√ 4
Ajt 55
100 50
63 √
5 Fir
60 90
100 74
√ 6
Ald 85
100 80
87 √
7 Ang
100 90
90 96
√ 8
Arf 85
90 60
81 √
9 Arl
70 80
100 78
√ 10
Bim 85
100 90
89 √
11 Dev
75 80
100 81
√ 12
Elt 70
90 100
80 √
13 Far
95 100
60 89
√ 14
Lin 50
90 60
60 √
15 Bel
75 90
100 83
√ 16
Jas 85
100 70
85 √
17 Jib
80 90
90 84
√
No. Siswa
Nama Siswa
Nilai Kognitif
60 Nilai
Afektif 20
Nilai Psikomotorik
20 Nilai
Final Ketuntasan
KKM=65 Tuntas Tidak
tuntas
18 Lat
75 90
70 77
√ 19
Mah 90
70 60
80 √
20 Mes
90 100
100 94
√ 21
Muh 80
80 80
80 √
22 Uma
85 90
90 87
√ 23
Ven 65
60 60
63 √
24 Ram
100 80
100 96
√ 25
Reg 70
80 100
78 √
26 Frif
90 80
90 88
√ 27
Yos 70
90 70
74 √
28 Git
80 80
90 82
√ 29
Nov 80
100 100
88 √
Jumlah 2371
26 3
Rata-rata 81.8
Persentase 89
11
Berdasarkan pada tabel prestasi siswa siklus II di atas, terdapat 26 siswa 89 yang mendapatkan nilai di atas KKM yaitu 65, dan terdapat 3
siswa 11 yang masih mendapatkan nilai di bawah KKM. Jika dibandingkan dengan hasil evaluasi pada siklus I, prestasi belajar siswa
mengalami peningkatan yaitu dari 62,7 meningkat menjadi 81,8 dan sudah melampaui target yang diharapkan yaitu 70.
Untuk melihat peningkatan belajar siswa peneliti menggunakan perolehan skor kemajuan, dimana perolehan skor kemajuan diperoleh dari
nilai dasar dan nilai kuis. Nilai dasar diperoleh berdasarkan nilai kuis siklus I nilai evaluasi kognitif siklus I. Nilai kuis diperoleh dari nilai evaluasi siswa
diakhir siklus II. berikut hasil perolehan poin siswa:
Tabel 38. Tabel peningkatan prestasi siswa siklus II
No. Nama Siswa
Nilai Dasar
Nilai Kuis
Poin Keterangan
1. Her
55 75
20 Meningkat
2. Ibn
70 95
30 Meningkat
3. Rad
55 80
30 Meningkat
4. Ajt
60 55
10 Tidak meningkat
5. Fir
65 60
10 Tidak meningkat
6. Ald
75 85
20 Meningkat
7. Ang
100 100
20 Meningkat
8. Arf
70 85
20 Meningkat
9. Arl
65 70
20 Meningkat
10. Bim
70 85
20 Meningkat
11. Dev
80 75
10 Tidak meningkat
12. Elt
55 50
20 Tidak meningkat
13. Far
70 95
30 Meningkat
14. Lin
40 50
20 Meningkat
15. Bel
60 75
30 Meningkat
16. Jas
70 85
30 Meningkat
17. Jib
65 80
20 Meningkat
18. Lat
55 75
20 Meningkat
19. Mah
70 90
30 Meningkat
20. Mes
85 90
30 Meningkat
21. Muh
50 80
30 Meningkat
22. Uma
60 85
30 Meningkat
23. Ven
60 65
30 Meningkat
24. Ram
65 100
30 Meningkat
25. Reg
80 70
5 Tidak meningkat
26. Frif
65 90
20 Meningkat
27. Yos
50 70
30 Meningkat
28. Git
75 80
20 Meningkat
29. Nov
50 80
20 Meningkat
Berdasarkan tabel peningkatan poin prestasi siswa di atas, dapat diketahui bahwa terdapat 24 siswa yang mengalami peningkatan prestasi, dan
5 siswa tidak mengalami peningkatan. Lima siswa yang tidak mengalami peningkatan ini dikarenakan faktor individual yang memang mengalami
kesulitan memahami materi pelajaran. Dari perolehan poin yang didapat oleh
masing-masing siswa maka poin tersebut dikumpulkan berdasarkan kelompok masing-masing dan dihitung jumlah seluruh poin yang diperoleh anggota
dalam kelompoknya. Perhitungan jumlah poin yang diperoleh masing-masing kelompok dan jenis sertifikat penghargaan yang diperoleh dapat dilihat pada
tabel berikut: Tabel 39. Tabel peningkatan prestasi siswa siklus II
No. Kelompok Nama Anggota
Kemajuan Individu
Kemajuan Kelompok
Sertifikat
1. Kelompok
A 1. Ang
20 22
Super team
2. Jib 20
3.Uma 30
4.Isa 30
5. Fir 10
Jumlah 110
2. Kelompok
B 1.Git
20 20
Great team
2.Ald 20
3.Ven 30
4.Ajt 10
5.Muh 20
Jumlah 100
3. Kelompok
C 1.
Ram 30
22 Super team
2. Frih
20 3.
Elit 20
4. Jas
30 5.Dev
10
Jumlah 110
4. Kelompok
D 1.Far
30 26
Super team
2.Bim 20
3.Ibn 30
4.Arf 20
5.Yos 30
Jumlah 130
5. Kelompok
E 1.
Reg 5
19 Great team
2. Arl
20 3.
Lat 20
4. Rad
30 5.
Her 20
Jumlah 95
6. Kelompok 1.
Mes 30
20 Great team
No. Kelompok Nama Anggota
Kemajuan Individu
Kemajuan Kelompok
Sertifikat
F 2.
Mah 30
3. Herl
20 4.
Nov 20
Jumlah 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa kelompok yang memiliki sertifikat sebagai kelompok super atau super team adalah kelompok A, C, D.
Kelompok B, E, F mendapatkan pengakuan sebagai great team.
4.1.3.4. Refleksi
Setelah pelaksanaan siklus II, peneliti kembali melakukan refleksi terhadap kekurangan dan kelebihan selama proses pembelajaran. Dalam
pelaksanaan pembelajaran siklus II ini siswa kelas IV mengalami peningkatan dan sudah melewati target yang diharapkan baik dalam minat maupun prestasi
belajar. Jika dibandingkan dengan siklus I, pembelajaran pada siklus II lebih maksimal dan dapat meningkatkan minat belajar siswa. Hal ini dikarenakan
pembelajaran siklus II merupakan perbaikan dari pembelajaran siklus I. Skor rata-rata minat belajar seluruh siswa pada siklus II mencapai 87. Persentase
siswa yang mencapai KKM adalah 89, persentase siswa yang mencapai KKM pada siklus II sudah mencapai target yang yang diharapkan yaitu 70.
Hasil nilai rata-rata prestasi belajar yang diharapkan adalah 75 ternyata nilai rata-rata seluruh siswa pada siklus II mencapai 81,8. Hasil tersebut dapat
dilihat sebagai berikut:
Tabel 40. Target keberhasilan dan hasil siklus II
Variabel Indikator
Hasil Pada
Siklus I Target
Hasil Pada Siklus II
Keterangan
Minat Rata-rata Skor
Kuesioner Seluruh Siswa
63,7 80
87 Tercapai
Prestasi Belajar
Rata-Rata Nilai Ulangan
62,7 70
81,8 Tercapai
Persentase jumlah siswa
yang mencapai
KKM KKM=65
42 70
89 Tercapai
Kekurangan dalam siklus II ini adalah sulitnya guru dalam mendampingi setiap kelompok, hal ini dikarenakan jumlah kelompok yang
terlalu banyak. Selain itu guru juga kesulitan dalam mengkondisikan siswa karena siswa terlalu antusias dalam berdiskusi, maka suasana kelas pun
menjadi gaduh. Kelebihan siklus II diantaranya dalam pembelajaran siswa mampu
mengikuti pembelajaran dengan baik, hanya ada dua anak yang ijin untuk ke kamar mandi. seluruh siswa sudah terlibat dalam kegiatan berdiskusi bersama
kelompok. Siswa tidak hanya bergantung kepada salah seorang siswa saja, hal ini disebabkan karena siswa sudah menyadari jika mereka tidak sungguh-
sungguh berdiskusi dalam kelompok ahli akan menyebabkan kelompok asalnya tidak dapat mengerjakan soal yang diberikan guru. Siswa sudah dapat
menjalankan tanggung jawab untuk mendalami sub bab yang diperolehnya. Siswa juga sangat antusias dalam menjawab pertanyaan hal ini dikarenakan
setiap siswa yang dapat menjawab pertanyaan diberikan penghargaan dari guru. Melihat hasil yang sedemikian rupa dan siswa sudah mengalami
peningkatan minat belajar dan prestasi belajar siswa, maka peneliti memutuskan untuk menghentikan penelitian pada siklus II.
4.2. Pembahasan