yang utuh untuk dipelajari seluruh anggota kelompok asal. Untuk kegiatan pemantapan setiap kelompok asal mempresentasikan hasil diskusi di depan
kelas, kemudian guru memberi kesempatan siswa lain untuk bertanya sebelum dilakukan evaluasi. Secara keseluruhan hasil siklus II lebih baik dibandingkan
dengan hasil siklus I baik dari proses dan hasil.
4.2.1. Minat Belajar Siswa
Peningkatan minat belajar siswa ditentukan dari dua data yaitu pengamatan minat siswa saat pembelajaran di kelas secara langsung dan
lembar kuesioner yang telah diisi oleh siswa. Rata-rata minat belajar yang diperoleh pada pembelajaran siklus I adalah 63,7 dengan kategori sedang.
Perolehan skor rata-rata tersebut belum mencapai target yang diharapkan pada siklus I yaitu 75.
Hasil pengamatan pada siklus II menunjukkan bahwa minat siswa kelas IV mengalami peningkatan. Hal ini ditunjukkan dari hasil rata-rata
minat yang diperoleh berdasarkan pengamatan minat siswa di kelas secara langsung dan lembar kuesioner yang diisi oleh siswa. Hasil tersebut
menunjukkan bahawa rata-rata minat siswa di siklus II sebesar 87 dengan kategori tinggi. Perbedaan pembelajaran pada siklus II ini adalah guru juga
memberikan piagam penghargaan pada kelompok yang paling aktif dan mendapat skor tertinggi sehingga siswa lebih semangat untuk menjalani
pembelajaran. Hal ini didukung oleh pendapat Djamarah dan Zain 2010:167 yang menyatakan bahwa pemberian ganjaran terhadap prestasi yang dicapai
anak didik dapat merangsang untuk mendapatkan prestasi yang lebih baik di kemudian hari. Selain itu, guru juga berperan aktif dalam mendampingi siswa
yang nilainya masih di bawah KKM. Untuk memantapkan pemahaman siswa setiap akhir presentasi kelompok guru memberikan beberapa pertanyaan
mencakup materi yang baru saja dipresentasikan oleh kelompok yang maju presentasi. Untuk mengetahui peningkatan minat belajar siswa secara lebih
jelas dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 41. Capaian Minat Belajar Siswa
No. Nama
Kondisi Awal Siklus I
Siklus II
1. Her
63.7
Sedang
63.7
Sedang
88.8 SangatTinggi
2. Ibn
60
Sedang
77.5 Tinggi
88.2 SangatTinggi
3. Rad
71.2
Sedang
73.1 Tinggi
85 SangatTinggi
4. Ajt
57.5
Sedang
56.2
Sedang
81.2 SangatTinggi
5. Fir
51.8
Rendah
54.3
Rendah
91.2 SangatTinggi
6. Ald
57.5
Sedang
56.8
Sedang
88.2 SangatTinggi
7. Ang
58.1
Sedang
55.6
Rendah
90.7 SangatTinggi
8. Arf
55.6
Rendah
60
Sedang
82.5 SangatTinggi
9. Arl
49.3
Rendah
68.7 Tinggi
83.7 SangatTinggi
10. Bim
65
Sedang
68.7 Tinggi
90.7 SangatTinggi
11. Dev
41
Rendah
51.8
Rendah
88.8 SangatTinggi
12. Elt
64.3
Sedang
61.2
Sedang
90.7 SangatTinggi
13. Far
60
Sedang
59.3
Sedang
88.2 SangatTinggi
14. Lin
60
Sedang
69.3 Tinggi
80 Tinggi
15. Bel
66.2 Tinggi
70 Tinggi
88.8 SangatTinggi
16. Jas
62.5
Sedang
61.8
Sedang
81.3 SangatTinggi
17. Jib
42.5
Rendah
54.3
Rendah
91.9 SangatTinggi
18. Lat
65.6
Sedang
68.1 Tinggi
84.4 SangatTinggi
19. Mah
56.2
Rendah
54.3
Rendah
77.5 Tinggi
20. Mes
72.5
Sedang
80.6 Tinggi
96.3 SangatTinggi
21. Muh
58.1
Sedang
63.7
Sedang
85 SangatTinggi
22. Uma
67.5
Sedang
68.1 Tinggi
82.5 SangatTinggi
23. Ven
52.5
Rendah
55
Rendah
70.7 Tinggi
24. Ram
65.6
Sedang
66.2 Tinggi
92.5 SangatTinggi
25. Reg
71.2
Sedang
71.2 Tinggi
86.9 SangatTinggi
No. Nama
Kondisi Awal Siklus I
Siklus II
26. Frif
45
Rendah
49.3
Rendah
85.7 SangatTinggi
27. Yos
62.5
Sedang
63.7
Sedang
83.8 SangatTinggi
28. Git
78.7 Tinggi
86.8 Tinggi
91.9 SangatTinggi
29. Nov
55
Rendah
58.1
Sedang
94.4 SangatTinggi
Jumlah 1737
1848.3 2511
Rata-rata 60
Sedang 63.7
Sedang 87
Tinggi
Peningkatan minat belajar siswa dapat dilihat pada grafik berikut:
Gambar 3. Peningkatan Skor Rata-Rata Minat Belajar Siswa
Pada grafik tersebut terlihat jelas bahwa ada peningkatan minat belajar siswa kelas IV SDN Caturtunggal 3 pada mata pelajaran IPS. Pada awal
sebelum penelitian hasil skor rata-rata minat belajar siswa 60 meningkat pada siklus I sebesar 63.7 dan berada pada kriteria sedang. Pada siklus II
terdapat peningkatan sebesar
87
masuk dalam kriteria minat belajar tinggi. Pada siklus II minat siswa dalam belajar sangat nampak karena siswa tertarik
dengan model pembelajaran tipe Jigsaw II terutama dengan diberikannya
60 60
70 63.7
63.7 80
87
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
kondisi awal siklus I
siklus II
Peningkatan Minat Siswa
kondisi awal target capaian siklus I
hasil siklus I target capaian siklus II
hasil siklus II
pengakuan kelompok sehingga pada siklus II ini siswa sangat antusias dalam mengikuti pembelajaran.
Berdasarkan hasil dan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II yang tepat dan
sesuai dengan langkah-langkahnya dapat meningkatkan minat belajar siswa kelas IV SDN Caturtunggal 3. Hal ini berarti hipotesis dari penelitian ini
terbukti.
1.2.1. Prestasi Belajar Siswa