Jenis Penelitian Kriteria Keberhasilan

44

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini peneliti memaparkan tentang jenis penelitian, setting penelitian, rencana penelitian, persiapan, rencana setiap tindakan, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, indikator keberhasilan, dan jadwal penelitian.

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian tindakan kelas PTK. Menurut Mulyasa 2006:11 penelitian tindakan kelas yaitu suatu upaya untuk mencermati kegiatan belajar sekelompok siswa dengan memberikan sebuah tindakan treatment yang sengaja dimunculkan. Tindakan tersebut dilakukan oleh guru, oleh guru bersama-sama dengan siswa, atau oleh siswa di bawah bimbingan dan arahan guru, dengan maksud untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Desain penelitian ini menggunakan model penelitian Kemmis dan Mc Taggart. Menurut Kemmis dan MC Taggart dalam Kusumah dan Dwitagama 2008:21 menjelaskan bahwa model penelitian ini terdiri atas adanya perencanaan saat akan mengadakan penelitian, dan disertai dengan tindakan dan pengamatan saat penelitian, kemudian adanya refleksi dari semua kegiatan yang telah dilakukan dan merancang kembali apa yang akan direncanakan untuk tindakan selanjutnya. Rangkaian tersebut dapat dilihat dalam gambar berikut : Keterangan: = Kegiatan = Kegiatan berlangsung secara bersamaan = Urutan pelaksanaan kegiatan Gambar 2. Langkah –langkah penelitian tindakan Kemmis dan Mc Taggart

3.2. Setting Penelitian

3.2.1. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SDN Caturtunggal 3 Yogyakarta. Peneliti memilih SDN Caturtunggal 3 karena berdasarkan pengamatan, guru di SD ini belum menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II dalam pembelajaran IPS sehingga peneliti ingin mengimplementasikan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II untuk menyelesaikan masalah yang terdapat di sekolah tersebut khususnya di kelas IV dalam KD “2.3. Mengenal Refleksi Pelaksanaan Pengamatan Refleksi Pelaksanaan Pengamatan Identifikasi Perencanaan Perencanaan Siklus I Siklus II perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya ”. SDN Caturtunggal 3 beralamat di Jl. Kaliurang KM 4,5, Kocoran, Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta. 3.2.2. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas IV SDN Caturtunggal 3 Yogyakarta yang berjumlah 29 siswa dengan 15 siswa putra dan 14 siswa putri.

3.2.3. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik Jigsaw II untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar mata pelajaran IPS semester II khususnya Kompetensi Dasar “2.3 Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya ”.

3.3. Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dan permasalahan yang dihadapi berasal dari dalam pembelajaran di dalam kelas. Dalam penelitian ini terdiri dari dua siklus, dimana pada setiap siklus kegiatan pembelajaran dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, pemantauan atau pengamatan, dan refleksi. Data penelitian yang diperoleh berupa hasil tes ulangan siswa dua tahun lalu berturut-turut yang menunjukkan hasilnya kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yakni untuk tahun ajaran 20102011 ada 57 atau 20 dari 35 siswa dan 43 atau 15 dari 35 siswa yang dinyatakan tuntas dalam materi tersebut. Nilai rata-rata kelas adalah 60 masih di bawah nilai KKM yaitu 65. Pada tahun ajaran 20112012 ada 66 21 siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM dan hanya terdapat 34 11 siswa yang dinyatakan tuntas dalam materi tersebut. Nilai rata-rata dari seluruh siswa yang ada di kelas tersebut hanya 60 masih di bawah nilai KKM yaitu 65. Dari kedua data di atas dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai siswa kondisi awal adalah 60 dan 61 siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM, sedangkan 39 siswa dinyatakan tuntas. Sehingga akan dilakukan tindakan agar prestasi siswa dapat meningkat.

3.3.1. Persiapan

Persiapan yang dilakukan peneliti sebelum melakukan penelitian tindakan kelas, yaitu: a Meminta surat ijin dari kampus yang diminta di sekretariat Prodi PGSD untuk melakukan pengamatan. b Meminta izin kepada Kepala SDN Caturtunggal 3 untuk melakukan kegiatan di SD tersebut. c Melakukan pengamatan pada siswa kelas IV untuk memperoleh gambaran mengenai kegiatan pembelajaran serta karakteristik siswanya. d Melakukan pengamatan untuk mengetahui gambaran mengenai minat dan prestasi belajar siswa dalam KD “2.3 Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya ”. e Melakukan wawancara dengan guru kelas IV SDN Caturtunggal 3. f Mengidentifikasi masalah yang ada di kelas yakni kurangnya minat dan rendahnya prestasi belajar siswa tentang KD “2.3 Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya ”. g Menyusun rencana tindakan penelitian dalam setiap siklus. h Membuat gambaran awal mengenai minat dan prestasi belajar siswa kelas IV pada KD “2.3 Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya ”. i Menyusun silabus, RPP, LKS, kisi-kisi soal, instrumen penilaian, pembuatan alat peraga, instrumen penelitian. 3.3.2. Rancangan Tindakan Pembelajaran Sebelum pelaksanaan pembelajaran dengan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II, siswa diberi tugas untuk membaca materi pelajaran yang akan diajarkan pada pertemuan berikutnya mengenai materi yang telah ditentukan. Siklus 1 dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan dengan rancangan tindakan pembelajaran sebagai berikut:

3.3.2.1. Siklus 1

1. Perencanaan Perencanaan yang dilakukan oleh peneliti pada siklus I ini adalah mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan dan akan digunakan dalam penelitian. Dalam perencanaan di siklus I ini peneliti mempersiapkan materi mengenai mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya, membuat silabus dan RPP, menyiapkan lembar pengamatan minat siswa, lembar wawancara, lembar kuesioner minat dan tes prestasi belajar yang sudah diuji validitas, serta menentukan jadwal pelaksanaan. 2. Pelaksanaan  Pertemuan I Sebelum memulai pembelajaran terlebih dahulu siswa diajak untuk memulai pembelajaran dengan doa pembukaan. Setelah itu siswa diberikan memberikan apersepsi mengenai materi yang akan dipelajari pada pertemuan kali ini yakni mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya. Mengenai bentuk apersepsi yang diberikan lebih lengkapnya dapat dibaca pada lampiran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang dilanjutkan dengan pembentukan kelompok, kelas dibagi menjadi 6 kelompok dan di setiap kelompok terdiri dari 5 siswa. Siswa kemudian berkumpul bersama kelompok masing-masing. Pembagian kelompok ini dibentuk oleh guru berdasarkan tingkat kemampuan siswa. Selanjutnya dilakukan pembagian materi, sebelum dibagikan pembagian materi terlebih dahulu siswa mempelajari keseluruhan konsep materi pembelajaran yang ada di setiap kelompok. Hal ini dilakukan agar siswa mengetahui keseluruhan konsep yang akan dipelajarinya. Kemudian dilanjutkan setiap siswa di dalam kelompok masing-masing diberikan satu sub materi yang berbeda satu sama lain. Setiap siswa bertanggung jawab untuk mempelajari dan mendalami materi yang didapatkannya. Anggota kelompok dari masing-masing kelompok yang mendapatkan tugas yang sama berkumpul dalam satu kelompok untuk mendiskusikan sub materi yang didapatkan kelompok baru ini disebut kelompok ahli. Seluruh siswa mendalami materi yang diperolehnya dengan cara berdiskusi pada kelompok ini. Untuk mempermudah pemahaman materi, guru memberikan masalah-masalah yang berkaitan dengan sub materi yang didapatkan. Setelah seluruh anggota kelompok selesai mendalami materi yang diberikan tersebut, kegiatan akan dilanjutkan dengan diskusi kelompok. Di dalam kelompok yang sama seluruh siswa membagikan apa yang telah dipelajarinya kepada siswa yang lain sehingga seluruh anggota kelompok memahami semua materi tersebut sehingga membentuk satu kesatuan materi yang utuh. Kemudian hasil diskusi tersebut dapat dipresentasikan di depan kelas dan kelompok yang lain dapat memberikan tanggapan kepada kelompok yang presentasi.  Pertemuan kedua Sebelum memulai pembelajaran terlebih dahulu siswa diajak untuk memulai pembelajaran dengan doa pembukaan. Setelah itu siswa diberikan memberikan apersepsi mengenai materi yang akan dipelajari pada pertemuan kali ini yakni mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya. Mengenai bentuk apersepsi yang diberikan lebih lengkapnya dapat dibaca pada lampiran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan tersebut yang dilanjutkan dengan pembentukan kelompok pembagian kelompok sama dengan kelompok di siklus I pertemuan I. Hal ini betujuan agar siswa mengetahui apa tujuan dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan pada pertemuan tersebut Pembelajaran pada pertemuan kedua menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II dengan materi pembelajaran masih melanjutkan materi pada pembelajaran pertemuan pertama. Selanjutnya dilakukan pembagian materi, sebelum dibagikan pembagian materi terlebih dahulu siswa mempelajari keseluruhan konsep materi pembelajaran yang ada di setiap kelompok. Kemudian dilanjutkan setiap siswa di dalam kelompok masing- masing diberikan satu sub materi yang berbeda satu sama lain. Setiap siswa bertanggung jawab untuk mempelajari dan mendalami materi yang didapatkanya kelompok baru ini disebut kelompok ahli. Seluruh siswa mendalami materi yang diperolehnya dengan cara berdiskusi pada kelompok ini. Untuk mempermudah pemahaman materi, guru memberikan masalah-masalah yang berkaitan dengan sub materi yang didapatkan. Setelah seluruh anggota kelompok selesai mendalami materi yang diberikan tersebut, kegiatan akan dilanjutkan dengan diskusi kelompok asal. Di dalam kelompok asal seluruh siswa membagikan apa yang telah dipelajarinya kepada siswa yang lain sehingga seluruh anggota kelompok memahami semua materi tersebut sehingga membentuk satu kesatuan materi yang utuh. Kemudian hasil diskusi tersebut dapat di presentasikan di depan kelas dan kelompok yang lain dapat memberikan tanggapan kepada kelompok yang presentasi. 3. Pengamatan a. Pengamatan Proses Pembelajaran Pengamatan proses pembelajaran dilakukan untuk mengamati bagaimana penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II dilakukan di kelas. Pengamatan ini bertujuan untuk melihat apakah proses pembelajaran sudah berjalan dengan baik sesuai dengan yang direncanakan selain itu juga digunakan untuk mengetahui apa saja kemajuan dan kendala yang dialami selama proses pembelajaran di kelas. b. Pengamatan Hasil Belajar Pengamatan hasil belajar dibagi menjadi dua yaitu pengamatan minat dan prestasi. 1 Minat Belajar Pengamatan minat belajar siswa dilakukan pada saat siswa mengikuti pembelajaran. Data yang dikumpulkan yaitu berupa lembar pengamatan berupa rubrik yang dilakukan oleh seorang pengamat dan lembar kuesioner yang diisi oleh seluruh siswa kelas IV setelah melakukan pembelajaran pada akhir siklus. 2 Prestasi Belajar Dilakukan diakhir pembelajaran pada siklus 1 postest berupa tes tertulis yang nantinya akan digunakan sebagai pembanding untuk melihat peningkatan prestasi belajar di akhir pembelajaran. Selain itu peningkatan prestasi belajar siswa akan dilihat dari hasil penskoran berdasarkan tipe Jigsaw II. 4. Refleksi Peneliti mengidentifikasi kesulitan atau hambatan dan kejadian khusus yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung di kelas. Refleksi ini akan dijadikan acuan untuk perbaikan pembelajaran tipe Jigsaw II agar siswa dapat mengikuti pelajaran dengan baik dan memperoleh kompetensi yang diinginkan nantinya. Refleksi yang dilakukan pada pelaksanaan siklus yang pertama adalah sebagai berikut ini: a. Minat Membandingkan hasil minat belajar yang dicapai pada siklus I dengan kriteria keberhasilan yang ditetapkan. b. Prestasi Membandingkan hasil prestasi belajar yang dicapai pada siklus I dengan kriteria keberhasilan yang ditetapkan. Setelah dilakukan refleksi, maka peneliti menentukan perbaikan yang perlu dilakukan berdasarkan hasil evaluasi yang nantinya digunakan untuk pertimbangan apakah siklus akan dilanjutkan atau tidak.

3.3.2.2. Siklus II

1. Perencanaan Persiapan yang dilakukan peneliti pada siklus II tidak jauh berbeda dengan siklus I peneliti mempersiapkan materi mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya, membuat silabus dan RPP untuk dua kali pertemuan, menyiapkan lembar pengamatan minat siswa, lembar wawancara, lembar kuesioner minat dan tes prestasi belajar yang sudah diuji validitas. 2. Pelaksanaan Pelaksanaan siklus II tidak jauh berbeda dengan pelaksanaan kegiatan siklus I yaitu dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II. Pada kegiatan pembelajaran siklus II dilakukan perbaikan sebagai strategi mengatasi permasalahan dan kekurangan yang muncul pada kegiatan pembelajaran siklus I.  Pertemuan I Sebelum memulai pembelajaran terlebih dahulu siswa diajak untuk memulai pembelajaran dengan doa pembukaan. Setelah itu siswa diberikan memberikan apersepsi mengenai materi yang akan dipelajari pada pertemuan kali ini yakni mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya. Mengenai bentuk apersepsi yang diberikan lebih lengkapnya dapat dibaca pada lampiran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang dilanjutkan dengan pembentukan kelompok, kelas dibagi menjadi 6 kelompok dan di setiap kelompok terdiri dari 5-6 siswa. Siswa kemudian berkumpul bersama kelompok masing-masing. Pembagian kelompok ini dibentuk oleh guru berdasarkan tingkat kemampuan siswa. Selanjutnya dilakukan pembagian materi, sebelum dibagikan pembagian materi terlebih dahulu siswa mempelajari keseluruhan konsep materi pembelajaran yang ada di setiap kelompok. Hal ini dilakukan agar siswa mengetahui keseluruhan konsep yang akan dipelajarinya. Kemudian dilanjutkan setiap siswa di dalam kelompok masing-masing diberikan satu sub materi yang berbeda satu sama lain. Setiap siswa bertanggung jawab untuk mempelajari dan mendalami materi yang didapatkanya. Anggota kelompok dari masing-masing kelompok yang mendapatkan tugas yang sama berkumpul dalam satu kelompok untuk mendiskusikan sub materi yang didapatkan kelompok baru ini disebut kelompok ahli. Seluruh siswa mendalami materi yang diperolehnya dengan cara berdiskusi pada kelompok ini. Untuk mempermudah pemahaman materi, guru memberikan masalah-masalah yang berkaitan dengan sub materi yang didapatkan. Setelah seluruh anggota kelompok selesai mendalami materi yang diberikan tersebut, kegiatan akan dilanjutkan dengan diskusi kelompok. Di dalam kelompok yang sama seluruh siswa membagikan apa yang telah dipelajarinya kepada siswa yang lain sehingga seluruh anggota kelompok memahami semua materi tersebut sehingga membentuk satu kesatuan materi yang utuh. Kemudian hasil diskusi tersebut dapat di presentasikan di depan kelas dan kelompok yang lain dapat memberikan tanggapan kepada kelompok yang presentasi.  Pertemuan kedua Sebelum memulai pembelajaran terlebih dahulu siswa diajak untuk memulai pembelajaran dengan doa pembukaan. Setelah itu siswa diberikan memberikan apersepsi mengenai materi yang akan dipelajari pada pertemuan kali ini yakni mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya. Mengenai bentuk apersepsi yang diberikan lebih lengkapnya dapat dibaca pada lampiran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP. Agar siswa mengetahui apa tujuan dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan pada pertemuan tersebut guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan tersebut yang dilanjutkan dengan pembentukan kelompok pembagian kelompok sama dengan kelompok di siklus II pertemuan I. Pembelajaran pada pertemuan kedua menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II dengan materi pembelajaran masih melanjutkan materi pada pembelajaran pertemuan pertama. Selanjutnya dilakukan pembagian materi, sebelum dibagikan pembagian materi terlebih dahulu siswa mempelajari keseluruhan konsep materi pembelajaran yang ada di setiap kelompok. Kemudian dilanjutkan setiap siswa di dalam kelompok masing- masing diberikan satu sub materi yang berbeda satu sama lain. Setiap siswa bertanggung jawab untuk mempelajari dan mendalami materi yang didapatkanya kelompok baru ini disebut kelompok ahli. Seluruh siswa mendalami materi yang diperolehnya dengan cara berdiskusi pada kelompok ini. Untuk mempermudah pemahaman materi, guru memberikan masalah-masalah LKS yang berkaitan dengan sub materi yang didapatkan. Setelah seluruh anggota kelompok selesai mendalami materi yang diberikan tersebut, kegiatan akan dilanjutkan dengan diskusi kelompok asal. Di dalam kelompok asal seluruh siswa membagikan apa yang telah dipelajarinya kepada siswa yang lain sehingga seluruh anggota kelompok memahami semua materi tersebut sehingga membentuk satu kesatuan materi yang utuh. Kemudian hasil diskusi tersebut dapat di presentasikan di depan kelas dan kelompok yang lain dapat memberikan tanggapan kepada kelompok yang presentasi. 3. Pengamatan a. Pengamatan Proses Pembelajaran Pengamatan proses pembelajaran dilakukan untuk mengamati bagaimana penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II dilakukan di kelas. Pengamatan ini bertujuan untuk melihat apakah proses pembelajaran sudah berjalan dengan baik sesuai dengan yang direncanakan selain itu juga digunakan untuk mengetahui apa saja kemajuan dan kendala yang dialami selama proses pembelajaran di kelas. b. Pengamatan Hasil Belajar Pengamatan hasil belajar dibagi menjadi dua yaitu pengamatan minat dan prestasi. 1 Minat Pengamatan minat belajar siswa dilakukan pada saat siswa mengikuti pembelajaran. Data yang dikumpulkan yaitu berupa lembar pengamatan berupa rubrik yang dilakukan oleh seorang pengamat dengan membuat bukti dokumentasi berupa foto dan data kedua dengan lembar kuesioner yang diisi oleh seluruh siswa kelas IV SDN Caturtunggal 3 setelah melakukan pembelajaran pada akhir siklus. 2 Prestasi Dilakukan di akhir pembelajaran pada siklus II postest berupa tes tertulis yang nantinya akan digunakan sebagai pembanding untuk melihat peningkatan prestasi belajar di akhir pembelajaran. Selain itu peningkatan prestasi belajar siswa akan dilihat dari hasil penskoran berdasarkan tipe Jigsaw II. 4. Refleksi Peneliti mengidentifikasi kesulitan atau hambatan dan kejadian khusus yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung pada siklus II. Selain itu juga untuk merefleksikan apa saja pencapaian yang sudah dicapai di siklus II pada hal proses pembelajaran yang menerapkan model kooperatif tipe Jigsaw II. Refleksi yang dilakukan pada pelaksanaan siklus yang kedua adalah sebagai berikut ini: a. Minat Membandingkan hasil minat belajar yang dicapai pada siklus II dengan kriteria keberhasilan yang ditetapkan. Apakah sudah mengalami peningkatan atau justru penurunan minat belajar siswa. b. Prestasi Membandingkan hasil prestasi belajar yang dicapai pada siklus II dengan kriteria keberhasilan yang ditetapkan. Apakah sudah mengalami peningkatan atau justru penurunan prestasi belajar siswa. Setelah dilakukan refleksi mengenai proses pembelajaran dan hasil belajar maka peneliti mengevaluasi pelaksanaan siklus II meliputi kendalahambatan yang dihadapi dan apa yang sudah dicapai, kemudian membandingkan hasil minat dan prestasi belajar yang dicapai pada siklus II dengan kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan serta mengambil keputusan apakah siklus akan dihentikan atau dilanjutkan ke siklus II.

3.4. Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

3.4.1. Peubah Variabel

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel minat dan prestasi belajar. Data minat siswa diperoleh melalui pengamatan atau kuesioner, sedangkan prestasi belajar diperoleh melalui tes. Variabel minat belajar siswa dilakukan sebelum melakukan penelitian, akhir siklus I, dan akhir siklus II. Sedangkan variabel prestasi belajar diukur setiap akhir siklus I dan siklus II. Tabel 4. Pengumpulan Data dan Instrumen No. Peubah Indikator Penelitian Data Pengumpulan Instrumen 1. Minat Belajar Siswa Rata-rata minat belajar siswa Skor rata-rata dari kuesioner minat dan pengamatan minat Pengamatan dan kuesioner Lembar pengamatan minat dan kuesioner No. Peubah Indikator Penelitian Data Pengumpulan Instrumen 2. Prestasi Belajar Siswa - Rata-rata nilai ulangan - Persentase jumlah siswa yang mencapai KKM Nilai kognitif, nilai afektif, dan nilai psikomotorik Tes dan non tes Lembar tes siswa dan rubrik pengamatan unjuk kerja

3.4.2. Teknik Pengumpulan Data

Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data kualitatif yaitu data minat belajar dan data kuantitatif yaitu data prestasi belajar siswa. Pengumpulan data kualitatif diperoleh pengamatan siswa secara langsung selama pembelajaran dan kuesioner minat yang diisi oleh siswa. Data kuantitatif diperoleh berdasarkan skor hasil belajar yang berupa nilai dari soal-soal yang diberikan pada setiap pertemuan dan ulangan harian pada akhir pertemuan di setiap siklus.

3.4.2.1. Pengumpulan Data Minat Belajar

Untuk mengukur tingkat minat siswa, peneliti menggunakan instrumen penelitian non tes. Dalam penelitian ini tingkat minat siswa diukur menggunakan lembar pengamatan dan kuesioner. 1 Pengamatan Menurut Arikunto 2007:145 pengamatan merupakan kegiatan yang meliputi pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera. Pengamatan dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung di setiap siklus yang berpedoman pada lembar pengamatan atau pengamatan. Pengamatan dilakukan oleh peneliti dengan bantuan dari guru kelas untuk mengamati seluruh kegiatan yang berlangsung baik dari kinerja guru maupun aktivitas siswa secara menyeluruh, mulai dari awal sampai akhir pembelajaran. 2 Kuesioner Kuesioner adalah instrumen pengumpul data dalam bentuk sejumlah pertanyaan tertulis untuk menjaring informasi yang dimiliki responden, mencakup pendapatopini, fakta, atau sikap Hamzah,2007:74. Kuesioner diberikan pada siswa untuk mengetahui tingkat minat belajar siswa. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner terstruktur dimana jawaban dari kuesioner tersebut sudah disediakan. Pada kuesioner ini peneliti menyediakan 4 pilihan jawaban. Hal ini dibuat berdasarkan skala sikap yang mengacu pada skala likert. Seperti pendapat Riduwan 2002:12 yang mengatakan bahwa skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Hal ini berarti skala sikap ini cocok digunakan untuk mengukur motivasi siswa. Pilihan jawaban tersebut meliputi “SS=Sangat Setuju”, “S= Setuju”,”KS= Kurang Setuju”, dan “TS= Tidak Setuju”.

3.4.2.2. Pengumpulan Data Prestasi Belajar 1

Tes Untuk mengukur tingkat prestasi siswa, peneliti menggunakan instrumen penelitian tes. Tes merupakan salah satu cara untuk menaksir besarnya tingkat kemampuan manusia secara tidak langsung yaitu melalui respons seseorang terhadap stimulus atau pertanyaan Mardapi,2008:67. Tes digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa, dalam penelitian ini tes yang digunakan yaitu tes tertulis. Tes tertulis berupa tes objektif pilihan ganda yang dilaksanakan disetiap akhir siklus I dan siklus II untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS dengan menggunakan model kooperatif tipe Jigsaw II. Pada penelitian ini, soal evaluasi setiap siklus dicari indeks kesukarannya. Masidjo 2010:189 indeks kesukaran IK adalah bilangan yang merupakan hasil perbandingan antara jawaban benar yang diperoleh dengan jawaban benar yang seharusnya diperoleh dari suatu item. Tingkat kesukaran masing-masing item soal dapat dihitung menggunakan rumus. Keterangan: IK = indeks kesukaran B = jumlah jawaban benar yang diperoleh siswa dari suatu item N = jumlah seluruh siswa Skor maksimal = besarnya skor yang dituntut oleh suatu jawaban benar dari suatu item Setelah didapat perhitungan indeks kesukaran IK, perhitungan dari masing-masing item soal soal tersebut dikategorikan ke dalam soal sukar, sedang, dan mudah. Hal ini dikemukakan oleh Surapranata 2004:21 bahwa tingkat kesukaran dibedakan menjadi tiga kategori, yaitu: IK = B N x Skor maksimal Tabel 5. Kategori Tingkat Kesukaran Soal Nilai P Kategori P 0,3 Sukar 0,3 ≤ P ≤ 0,7 Sedang P 0,7 Mudah 2 Non Tes Menurut Mardapi 2008:108 menjelaskan bahwa instrumen non tes terdiri dari tujuan dan kisi-kisi instrumen. Adapun tujuan dari instrumen tes yang digunakan oleh peneliti digunakan untuk mengukur aspek afektif dan psikomotorik

3.4.3. Penyusunan Instrumen Penelitian

Instrumen untuk pengumpulan data dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu untuk mengukur minat dan prestasi. Untuk mengukur minat belajar menggunakan lembar pengamatan minat dan kuesioner minat. Sedangkan untuk prestasi belajar menggunakan tes dan non tes.

3.4.3.1. Instrumen Minat Belajar

Instrumen yang untuk mengukur tingkat minat siswa dalam penelitian ini diukur menggunakan lembar pengamatan minat dan kuesioner minat. a Pengamatan minat belajar digunakan ketika peneliti melakukan pengamatan terhadap siswa ketika kegiatan pembelajaran berlangsung di kelas. b Kuesioner minat belajar digunakan untuk mengetahui kondisi yang sebenarnya dari siswa tersebut, kuesioner ini diisi oleh siswa sendiri. Dalam penelitian ini kuesioner yang dipakai oleh peneliti dibuat secara bersama-sama dengan teman sejawat teman-teman penelitian payung Jigsaw II.

3.4.3.2. Instrumen Prestasi Belajar

a Tes Instrumen penelitian tes digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa. Peneliti akan menggunakan 20 soal objektif yang akan digunakan untuk mengukur hasil belajar. Tes dilakukan pada akhir siklus I dan akhir siklus II. Sedangkan untuk melihat peningkatan siswa dalam pembelajaran menggunakan tipe Jigsaw II digunakan tabel skor kemajuan yang diperoleh berdasarkan selisih nilai siswa pada materi sebelumnya dengan hasil evaluasi akhir siswa. b Non Tes Penilaian non tes dilakukan dengan pengamatan selama proses pembelajaran. Penilaian tersebut dilakukan dengan mengamati siswa saat berdiskusi dan presentasi. Penilaian dilakukan dengan menggunakan rubrik penilaian yang disusun berdasarkan indikator prestasi belajar aspek afektif dan psikomotorik.

3.4.4. Kisi-kisi Instrumen Penelitian

3.4.4.1. Kisi-kisi Instrumen Minat Belajar

Untuk memperoleh data dari variabel minat belajar, maka dikembangkan dua jenis instrumen yaitu instrumen pengamatan minat belajar siswa ketika pembelajaran dan instrumen kuesioner minat. a Pengamatan Minat Peneliti melakukan pengamatan untuk mengetahui minat siswa dalam proses pembelajaran. Berikut ini adalah kisi-kisi dari lembar pengamatan minat siswa. Tabel 6. Kisi-kisi Lembar Pengamatan Minat Siswa di Kelas N o. Indikator Dekripsi 1. Perasaan senang terhadap mata pelajaran IPS a. senang mengikuti pelajaran IPS b. senang memberi tanggapan dan jawaban terhadap pertanyaan yang diberikan oleh guru c. senang membantu teman yang mengalami kesulitan dalam memahami dan mengerjakan soal IPS d. mengumpulkan tugas IPS tepat waktu e. belajar IPS walaupun tidak disuruh guru kelas 2. Perhatiankonsentrasi dalam belajar IPS a. bertanya kepada guru jika ada hal-hal yang tidak mengerti mengenai materi IPS b. tetap memperhatikan penjelasan guru meskipun saya duduk di bangku belakang c. memperhatikan penjelasan guru tentang materi IPS d. tidak melamun ketika pelajaran IPS berlangsung e. tidak suka membicarakan hal lain dengan teman sebelah saya ketika pelajaran IPS berlangsung 3. Kemauan mengembangkan kompetensipenguasaan a. antusias ketika mengikuti pelajaran IPS b. konsentrasi tidak terganggu oleh anak- N o. Indikator Dekripsi terhadap materi IPS anak yang terdengar ribut diluar kelas saat pelajaran berlangsung c. mengerjakan soal dengan teliti d. membuat catatan pelajaran IPS dengan rapi e. memiliki semangat yang tinggi untuk mempelajari materi IPS 4. Keterlibatan siswa dalam pelajaran IPS a. bertanya kepada guru mengenai materi IPS yang belum dipahami b. menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru ketika mengikuti pelajaran IPS c. mengemukakan pendapat ketika diskusi kelompok d. bertanya kepada teman ketika saya mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas IPS di sekolah e. menanggapi pendapat teman ketika diskusi kelompok Keterangan: Pengamatan minat dilakukan pada setiap siswa, dengan cara memberi tanda: 1 jika siswa terlihat pada deskriptor rubrik pengamatan minat di atas. Sedangkan, pemberian tanda 0 jika siswa tidak terlihat pada deskriptor rubrik pengamatan minat di atas. b Kuesioner Minat Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang tujuannya untuk memperoleh informasi dari responden Trianto,2010:265. Kuesioner diberikan pada siswa untuk mengetahui tingkat minat belajar siswa. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner terstruktur dimana jawaban dari kuesioner tersebut sudah disediakan. Pada kuesioner ini peneliti menyediakan 4 pilihan jawaban. Hal ini dibuat berdasarkan skala sikap yang mengacu pada skala likert. Seperti pendapat Riduwan 2002:12 yang mengatakan bahwa skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Hal ini berarti skala sikap ini cocok digunakan untuk mengukur minat siswa. Pilihan jawaban tersebut meliputi “SS=Sangat Setuju”, “S=Setuju”,”KS=Kurang Setuju”, dan “TS=Tidak Setuju”. Tabel 7. Kisi-kisi Instrumen Kuesioner Minat Siswa Terhadap Mata Pelajaran IPS Tabel 8. Pedoman Skoring Kuesioner Minat Berdasarkan Skala Likert Alternatif Jawaban Skor Item Positif Item Negatif SS = Sangat Setuju 4 1 S = Setuju 3 2 KS = Kurang Setuju 2 3 TS = Tidak Setuju 1 4 No. Indikator Jumlah Soal Jumlah Pernyataan Penyataan positif Penyataan negatif 1. 2. 3. 4. Perasaan senang terhadap mata pelajaran IPS Perhatian dalam belajar IPS Kemauan siswa dalam mengembangkan penguasaan terhadap materi IPS Keterlibatan siswa dalam belajar IPS 1, 13, 15, 16 6, 14 2, 3, 17 12 11 4, 9, 20 7, 8 5, 10, 18, 19 5 5 5 5 Jumlah 10 10 20 Nilai yang diperoleh =

3.4.4.2. Kisi-kisi Instrumen Prestasi Belajar

a Tes Instrumen penelitian tes digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa. Tes dilakukan pada akhir siklus I dan akhir siklus II. Peneliti akan menggunakan 25 soal objektif yang akan digunakan untuk mengukur hasil belajar. Jumlah soal yang akan digunakan pada setiap siklus masing- masing sebanyak 25 butir soal yang kemudian akan diujikan terlebih dahulu pada kelas tahun sebelumnya guna mencari kevalidan soal tersebut. Kisi-kisi tes tertulis sebelum validasi dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 9. Kisi-kisi Soal Pilihan Ganda Siklus I Indikator No soal  Menjelaskan pengertian dari perkembangan teknologi produksi 2, 13, 18, 19, 24  Menjelaskan teknologi produksi masa lalu dan produksi masa kini 4, 5, 8, 9, 14, 16  Membuat diagram proses produksi dan memberikan contoh jenis-jenis barang produksi 10, 11, 6, 17, 22  Menggolongkan alat komunikasi masalalu dan masa kini 1, 12, 15, 21, 25  Menjelaskan cara penggunaan alat komunikasai masa lalu 3, 7, 20, 23 Tabel 10. Kisi-kisi Soal Pilihan Ganda Siklus II Indikator No soal  Menyebutkan cara penggunaan alat komunikasi masa kini 8, 9, 17, 22  Menjelaskan keunggulan dan kelemahan alat komunikasi masalalu dan masa kini 7, 10, 18, 20, 1, 2, 6, 19  Menggolongkan alat alat transportasi pada masa kini 3, 5, 11, 21, 25  Menunjukkan cara-cara penggunaan alat transportasi pada masa lalu dan masa kini 4, 12, 13, 23  Membandingkan jenis-jenis teknologi transportasi pada masa lalu dan masa kini 14, 15, 16, 24 b Non Tes Penilaian non tes dilakukan dengan pengamatan selama proses pembelajaran. Penilaian tersebut dilakukan dengan mengamati siswa saat berdiskusi dan presentasi. Penilaian dilakukan dengan menggunakan rubrik penilaian yang disusun berdasarkan indikator prestasi belajar aspek afektif dan psikomotorik. Tabel 11. Indikator Afektif dan Psikomotorik No. Afektif Psikomotorik 1. Menunjukkan ekspresi rasa senang terhadap mata pelajaran IPS Merespon pertanyaan atau materi 2. Menunjukkan perhatian terhadap pelajaran IPS Keterlibatan siswa dalam diskusi kelompok

3.4.5. Validitas dan Reliabilitas

3.4.5.1. Validitas

Untuk mengetahui intrumen pembelajaran tersebut valid atau tidak dan mengukur apa yang seharusnya diukur peneliti perlu melakukan validitas instrumen pembelajaran . Validitas suatu tes adalah kemampuan untuk mengukur secara tepat sesuatu yang ingin diukur Masidjo, 2010:242. Sudjiono 2011:163 validitas adalah salah satu ciri yang menandai tes hasil belajar yang baik. Surapranata 2004:50 validitas adalah suatu konsep yang berkaitan dengan sejauh mana tes telah mengukur sesuatu yang seharusnya diukur. Jadi validitas adalah kemampuan untuk mengukur ketepatan suatu tes yang seharusnya diukur. Validitas konstruksi adalah validitas yang menunjukkan sampai di mana isi suatu tes sesuai dengan konsep yang seharusnya menjadi isi tes yang disusun dengan cara expert judgment. Menurut Sudijono 2011:125 yang dimaksud dengan expert jugdment adalah menguji instrumen dengan melakukan penyimpulan pendapat dari ahli. Setelah data diuji validitas kontruksi kemudian dianalisis dengan menggunakan korelasi Product Moment dari Pearson, dengan rumus sebagai berikut: ∑ ∑ ∑ √[ ∑ ∑ ][ ∑ ∑ ] Sumber: Arikunto, hal. 146 Keterangan: r xy : koefisien validitas ∑x : jumlah skor dalam sebaran x item skor per butir ∑y : jumlah skor dalam sebaran y item skor total ∑xy : jumlah hasil kali skor x dan skor y berpasangan ∑x 2 : jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran x ∑y 2 : jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran y N : banyaknya subyek Jika hasil perhitungan tenyata r hitung r tabel maka butir instrumen dianggap valid, sebaliknya jika r hitung r tabel maka dianggap tidak valid invalid, sehingga instrumen tidak dapat digunakan dalam penelitian. Supaya perhitungannya tidak membutuhkan waktu yang lama dan hasilnya akurat, dapat digunakan program komputer PASW 20 for windows.

3.4.5.2. Validitas Instrumen Minat

Validitas lembar pengamatan dan kuesioner minat belajar diperoleh dengan expert judgment yaitu berkonsultasi dengan dosen pembimbing.

3.4.5.3. Validasi Instrumen Prestasi

Pada penelitian ini, validasi instrumen soal evaluasi ditempuh secara empiris dengan cara diujikan di lapangan. Peneliti membuat instrumen penelitian sebaik mungkin kemudian dikonsultasikan kepada ahli dan selanjutnya diujikan di lapangan. Selanjutnya data diolah dengan menggunakan program komputer PASW 20 for windows. a Validasi soal evaluasi siklus 1 Uji validitas instrumen soal siklus 1 dilakukan di SDN Caturtunggal 3 kelas V dengan siswa sebanyak 32 siswa. Kevalidan uji soal dilihat dari hasil person Correlation pada tabel PASW 20 tersebut. Jika pada nomor soal hasil person Correlation terdapat tanda asterix yang disebut sebagai Correlation is significant at the 0,05 level 2- tailed atau tanda asterix yang disebut sebagai Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed berarti nomor soal tersebut valid. Correlation is significant at the 00.5 level 2-tailed berarti tingkat significantnya adalah 5 dan suatu soal dikatakan valid jika hasil Person Correlation lebih kecil dari 0.05. Tabel 12. Hasil Uji Validitas Soal Siklus 1 No Item Pearson Correlation Sig. 2-talled Keputusan 1 0.434 0.013 Valid 2 0.441 0.012 Valid 3 0.434 0.013 Valid 4 -.399 0.024 Valid 5 -.433 0.013 Valid 6 -.360 0.043 Valid 7 0.478 0.006 Valid 8 0.125 0.495 Tidak valid 9 0.485 0.005 Valid 10 0.361 0.043 Valid 11 -.268 0.138 Tidak valid 12 0.485 0.005 Valid 13 0.353 0.048 Valid 14 0.486 0.005 Valid 15 0.642 0.000 Valid 16 0.441 0.012 Valid 17 0.340 0.057 Tidak valid 18 0.434 0.013 Valid 19 -.034 0.853 Tidak valid 20 0.485 0.005 Valid 21 -.596 0.00 Valid 22 0.369 0.037 Valid 23 -.066 0.719 Tidak valid 24 0.391 0.027 Valid 25 0.486 0.005 Valid Setelah dilakukan uji coba secara empirik dari 25 item soal ada 20 item yang valid. 20 soal yang valid ini akan digunakan sebagai instrumen penelitian. Berikut adalah kisi-kisi soal evaluasi siklus I setelah divalidasi: Tabel 13. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I No Indikator Taraf Kesukaran No Soal Jumlah Soal Mudah Sedang Sukar 1.  Menjelaskan pengertian dari perkembangan teknologi produksi V V V V 2 13 18 19 4 2.  Menjelaskan teknologi produksi masa lalu dan produksi masa kini V V V V V V 4 5 8 9 14 16 6 3.  Membuat diagram proses produksi dan memberikan contoh jenis-jenis barang produksi V V V V 10 11 6 17 4 4.  Menggolongkan alat komunikasi masalalu dan masa kini V V V 1 12 15 3 5.  Menjelaskan cara penggunaan alat komunikasai masalalu V V V 3 7 20 3 Jumlah 20 b Validasi soal evaluasi siklus II Uji validitas instrumen soal siklus II dilakukan di SDN Caturtunggal 3 kelas V dengan siswa sebanyak 32 siswa. Kevalidan uji soal dilihat dari hasil person Correlation pada tabel PASW 20 tersebut. Jika pada nomor soal hasil person Correlation terdapat tanda asterix yang disebut sebagai Correlation is significant at the 0,05 level 2- tailed atau tanda asterix yang disebut sebagai Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed berarti nomor soal tersebut valid. Correlation is significant at the 00.5 level 2-tailed berarti tingkat significantnya adalah 5 dan suatu soal dikatakan valid jika hasil Person Correlation lebih kecil dari 0.05. Tabel 14. Hasil Uji Validitas Soal Siklus 2 No Item Pearson Correlation Sig. 2-talled Keputusan 1 0.443 0.011 Valid 2 0.491 0.004 Valid 3 0.475 0.006 Valid 4 0.598 0.000 Valid 5 0.430 0.014 Valid 6 0.424 0.016 Valid 7 0.158 0.387 Tidak valid 8 0.441 0.011 Valid 9 0.424 0.016 Valid 10 0.486 0.005 Valid 11 0.408 0.020 Valid 12 0.599 0.000 Valid 13 0.502 0.003 Valid 14 0.647 0.000 Valid 15 0.531 0.002 Valid 16 0.183 0.316 Tidak valid 17 0.057 0.756 Tidak valid 18 0.535 0.002 Valid 19 0.430 0.014 Valid 20 0.643 0.000 Valid 21 0.620 0.000 Valid 22 0.421 0.016 Valid 23 0.583 0.000 Valid 24 0.575 0.001 Valid 25 0.583 0.000 Valid Setelah dilakukan uji coba secara empirik dari 25 item soal ada 22 item yang valid. Dari 22 soal yang valid diambil 20 soal yang akan digunakan sebagai instrumen penelitian. Berikut adalah kisi-kisi soal evaluasi siklus II setelah divalidasi: Tabel 15. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II No Indikator Taraf Kesukaran No Soal Jumlah Soal Mudah Sedang Sukar 1.  Menyebutkan cara penggunaan alat komunikasi masa kini V V V 8 9 17 3 2.  Menjelaskan keunggulan dan kelemahan alat komunikasi masalalu dan masa kini V V V V 7 10 18 20 4 3.  Menggolongkan alat alat transportasi pada masa kini  Menunjukkan cara- cara penggunaan alat transportasi pada masa lalu dan masa kini V V V V 1 2 6 19 4 V V V 3 5 11 3 4.  Membandingkan jenis-jenis teknologi transportasi pada masa lalu dan masa kini V V V 4 12 13 3 5.  Menyebutkan cara penggunaan alat komunikasi masa kini V V V 14 15 16 3 Jumlah 20

3.4.5.4. Validasi Perangkat Pembelajaran

Validasi perangkat pembelajaran melalui expert judgment meliputi silabus, RPP, dan LKS divalidasi oleh 3 orang ahli yaitu 1 kepala sekolah, 1 guru kelas dan 1 teman sejawat. Berikut merupakan lembar validasi perangkat pembelajaran. Tabel 16. Lembar Validasi Perangkat Pembelajaran NO KOMPONEN RENCANA PEMBELAJARAN SKOR I Perumusan indikator keberhasilan belajar 1. Kejelasan rumusan 1 2 3 4 2. Kelengkapan cakupan rumusan indikator 1 2 3 4 3. Kesesuaian dengan kompetensi dasar 1 2 3 4 II Pemilihan dan pengorganisasian materi pembelajaran 1. Kesesuaian dengan kompetensi yang akan dicapai 1 2 3 4 2. Kesesuaian dengan karakteristik siswa 1 2 3 4 3. Keruntutan dan sistematika materi 1 2 3 4 4. Kesesuaian materi dengan alokasi waktu 1 2 3 4 III Pemilihan sumber belajarmedia pembelajaran 1. Kesesuaian sumber belajarmedia pembelajaran dengan kompetensi tujuan yang ingin dicapai 1 2 3 4 2. Kesesuaian sumber belajarmedia pembelajaran dengan materi pembelajaran 1 2 3 4 3. Kesesuaian sumber belajarmedia pembelajaran dengan karakteristik siswa 1 2 3 4 IV Skenariokegiatan pembelajaran 1. Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan kompetensi tujuan pembelaharan 1 2 3 4 2. Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan materi pembelajaran 1 2 3 4 3. Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan karakteristik siswa 1 2 3 4 4. Kelengkapan langkah-langkah dalam setiap tahapan pembelajaran dan kesesuaian dengan alokasi waktu 1 2 3 4 V Penilaian hasil belajar 1. Kesesuaian tipe penilaian dengan kompetensi yang ingin dicapai 1 2 3 4 2. Kejelasan prosedur penilaian awal, proses, akhir, tindak lanjut 1 2 3 4 3. Kelengkapan instrumen soal, rubrik, kunci jawaban 1 2 3 4 VI Penggunaan bahasa tulis 1. Ketepatan ejaan 1 2 3 4 2. Ketepatan pilihan kata 1 2 3 4 NO KOMPONEN RENCANA PEMBELAJARAN SKOR 3. Kebakuan struktur kalimat 1 2 3 4 4. Bentuk huruf dan angka baku 1 2 3 4 Skor total perencanaan pembelajaran Skoring Tabel 17. Kriteria Penilaian Validasi Perangkat Pembelajaran Rentang Skor Kriteria 81 – 100 Sangat baik 66 – 80 Baik 56 – 65 Cukup baik 50 – 55 Tidak baik – 49 Sangat tidak baik Berikut ini adalah hasil validasi instrumen pembelajaran yang dilakukan oleh kepala sekolah SDN Caturtunggal 3 yaitu Ibu Karti Andayani, S.Pd.SD, guru kelas IV SDN Caturtunggal 3 yaitu Ibu Haryati Rahayu, A.Ma. dan teman sejawat yaitu Linda Kurniawati: Tabel 18. Hasil Penilaian Validasi Perangkat Pembelajaran No. Perangkat Pembelajaran Expert Judgment Hasil skor Rata-rata Keterangan 1. Siklus I Kepala Sekolah SDN Caturtunggal 3 94 Guru Kelas IV SDN caturtunggal 3 92 Teman Sejawat 96 Rata-rata 94 Sangat Baik 2. Siklus II Kepala Sekolah SDN Caturtunggal 3 96 Guru Kelas IV SDN caturtunggal 3 92 Teman Sejawat 94 Rata-rata 94 Sangat Baik Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa perangkat pembelajaran pada siklus I dan siklus II memperoleh skor rata-rata 94 dan termasuk dalam kategori sangat baik. 3.4.6. Uji Reliabilitas Instrumen Menurut Masidjo 2010:310 reliabilitas suatu tes adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu menunjukkan konsistensi hasil pengukurannya yang diperlihatkan dalam taraf ketetapan dan ketelitian hasil. Suatu tes yang reliabel akan menunjukkan ketepatan dan ketelitian hasil dalam satu atau berbagai pengukuran. Taraf reliabilitas suatu tes dinyatakan dalam suatu koefisien yang disebut koefisien reliabilitas. Koefisien reliabilitas dinyatakan dalam suatu bilangan koefisien antara -1,00 sampai 1,00. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tipe Alpha Cronbach. Alpha Cronbach dapat digunakan untuk tes item-item dikotomi Azwar, 2007:77. Skor item-item dikotomi merupakan skor yang jika benar bernilai 1 dan jika salah 0 seperti pilihan ganda. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: { ∑ } Keterangan: k = mean kuadrat antara subjek ∑ = mean kuadrat kesalahan = varians total Untuk memberi arti terhadap koefisien reliabilitas yang diperoleh dipakai besar koefisien korelasi dalam tabel statistik atas dasar taraf signifikansi 1 dan 5 serta ancar-ancar besar koefisien dijabarkan dalam tabel kriteria koefisien reliabilitas Masidjo, 2010:209. Tabel 19. Kriteria Koefisien Reliabilitas Koefisien Korelasi Kualifikasi 0,91-1,00 Sangat tinggi 0,71-0,90 Tinggi 0,41-0,70 Cukup 0,21-0,40 Rendah Negatif – 0,20 Sangat rendah 3.4.6.1.Reliabilitas Soal Siklus 1 Hasil perhitungan reliabilitas dengan PASW 20 for windows menggunakan rumus Alpha Cronbach adalah sebagai berikut : Tabel 20. Hasil Uji Reliabilitas Soal siklus I Cronbach Alpha Kualifikasi 0,835 Tinggi Berdasarkan dari tabel di atas harga Cronbach Alpha sebesar 0,835 dan dinyatakan dalam kualifikasi tinggi karena berada pada koefisien korelasi 0,71-0,90.

3.4.6.2. Reliabilitas Soal Siklus 2

Hasil perhitungan reliabilitas dengan PASW 20 for windows menggunakan rumus Alpha Cronbach adalah sebagai berikut : Tabel 21. Hasil Uji Reliabilitas Soal Siklus 2 Cronbach Alpha Kualifikasi 0,844 Tinggi Berdasarkan dari tabel di atas harga Cronbach Alpha sebesar 0,844 dan dinyatakan dalam kualifikasi tinggi.

3.5. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau data lain terkumpul Sugiyanto,2010:207. Dalam penelitian ini data yang diperoleh, dianalisis secara deskriptif dan kualitatif. Kegiatan analisis meliputi; 1 Tingkat minat siswa dalam proses pembelajaran yang diambil dari data pengamatan dan kuesioner. 2 Prestasi belajar siswa berupa nilai evaluasi pada setiap siklus. Untuk mengetahui peningkatan kualitas proses dan hasil belajar siswa dilakukan dengan membandingkan minat dan hasil belajar siswa setelah tindakan dan kondisi sebelum tindakan.

3.5.1. Analisis Data Minat Siswa

Analisis minat siswa diambil dari data pengamatan minat siswa di kelas dan berdasarkan skor siswa disaat mengisi kuesioner yang telah diberikan. Siswa dikatakan memiliki minat yang tinggi jika memenuhi empat indikator minat belajar tersebut. Keempat indikator minat belajar, yaitu: 1. Perasaan senang terhadap mata pelajaran IPS, meliputi: senang mengikuti pelajaran IPS, senang memberi tanggapan dan jawaban terhadap pertanyaan yang diberikan oleh guru, senang membantu teman yang mengalami kesulitan dalam memahami dan mengerjakan soal IPS, mengumpulkan tugas IPS tepat waktu, belajar IPS walaupun tidak disuruh guru kelas. 2. Perhatiankonsentrasi dalam belajar IPS, meliputi: bertanya kepada guru jika ada hal-hal yang tidak mengerti mengenai materi IPS, tetap memperhatikan penjelasan guru meskipun saya duduk di bangku belakang, memperhatikan penjelasan guru tentang materi IPS, tidak melamun ketika pelajaran IPS berlangsung, tidak suka membicarakan hal lain dengan teman sebelah saya ketika pelajaran IPS berlangsung. 3. Kemauan mengembangkan kompetensipenguasaan terhadap materi IPS, meliputi: antusias ketika mengikuti pelajaran IPS, konsentrasi tidak terganggu oleh anak-anak yang terdengar ribut diluar kelas saat pelajaran berlangsung, mengerjakan soal dengan teliti, membuat catatan pelajaran IPS dengan rapi, memiliki semangat yang tinggi untuk mempelajari materi IPS. 4. Keterlibatan siswa dalam pelajaran IPS, meliputi: bertanya kepada guru mengenai materi IPS yang belum dipahami, menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru ketika mengikuti pelajaran IPS, mengemukakan pendapat ketika diskusi kelompok, bertanya kepada teman ketika saya mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas IPS di sekolah, menanggapi pendapat teman ketika diskusi kelompok.

3.5.1.1. Analisis Data Pengamatan Minat Siswa

Pengamatan minat siswa dilakukan sebanyak tiga kali yaitu pra siklus, siklus 1, dan siklus 2. Peneliti menggunakan lembar pengamatan minat yang berjumlah 20 pernyataan, lembar pengamatan ini dibuat berdasarkan kisi-kisi pengamatan minat siswa di kelas. Pada waktu pembelajaran berlangsung, peneliti mengamati setiap siswa kemudian memberikan tanda centang V pada pernyataan yang sesuai dengan keadaan siswa. Setiap pernyataan yang dicentang bernilai 1, dan jika tidak dicentang maka akan mendapat nilai 0. Berikut ini langkah-langkah analisis data pengamatan minat: 1. Menjumlahkan skor yang diperoleh setiap siswa 2. Menghitung nilai akhir lembar pengamatan minat setiap siswa dengan rumus 3. Menghitung skor rata-rata kelas dengan rumus: 3.5.1.2. Analisis Data Kuesioner Minat Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kuesioner minat yang berjumlah 20 pernyataan dimana dari 20 pernyataan ini terdiri atas sepuluh pernyataan positif dan sepuluh pernyataan negatif. Dalam kuesioner tersebut terdiri dari 4 alternatif jawaban yaitu sangat setuju, setuju, kurang setuju, dan tidak setuju. Berikut ini adalah skoring untuk setiap jawaban dari kuesioner minat item positif dan item negatif: Tabel 22. Pedoman Skoring Kuesioner Minat Siswa Alternatif Jawaban Skor Item Positif Item Negatif SS = Sangat Setuju 4 1 S = Setuju 3 2 KS = Kurang Setuju 2 3 TS = Tidak Setuju 1 4 Setiap siswa dipersilahkan untuk mengisi kuesioner tersebut dengan memilih salah satu alternatif jawaban tersebut. Penyebaran kuesioner minat ini di lakukan sebanyak tiga kali yakni pada kondisi awal pra siklus, akhir siklus 1, dan akhir siklus 2. Berikut ini langkah-langkah analisis data kuesioner minat siswa: 1. Menjumlahkan skor yang diperoleh setiap siswa 2. Menghitung nilai akhir lembar pengamatan minat setiap siswa dengan rumus 3. Menghitung skor rata-rata kelas dengan rumus:

3.5.1.3. Penghitungan Skor Akhir Minat Siswa

Setelah menghitung skor pengamatan dan kuesioner minat belajar, langkah selanjutnya adalah menjumlahkan kedua skor tersebut dan dicari rata- rata finalnya. Dari hasil rata-rata akhir ini maka ditentukan dengan menggunakan model acuan Penilaian Acuan Patokan PAP tipe II. Masidjo2010:157 mengatakan bahwa dalam PAP tipe II ini penguasaan kompetensi minimal yang merupakan passing score adalah 56 dari total skor yang seharusnya dicapai, diberi nilai cukup. Berdasarkan penjelasan di atas diketahui bahwa persentil 56 disebut presentil minimal karena dianggap sebagai batas penguasaan kompetensi paling rendah dan diberi nilai cukup sedang. Peneliti melakukan sedikit modifikasi untuk mencari rentangan skor untuk memudahkan penghitungan yaitu dengan cara mengalikan rentang presentil skor dengan skor maksimal yang mungkin diperoleh siswa. Pengukuran tingkat penguasaan kompetensi dengan menggunakan PAP tipe II dipaparkan dalam tabel berikut ini. Tabel 23. Acuan PAP tipe II Masidjo,2010:157 Tingkat Penguasaan Kompetensi Rentang Skor Minat Kriteria 81 - 100 81 - 100 Sangat Tinggi 66 - 80 66 - 80 Tinggi 56 - 65 56 - 65 Cukup 46 - 55 46 - 55 Rendah Di bawah 46 46 Sangat Rendah Untuk menyimpulkan apakah terjadi peningkatan minat atau tidak maka dibandingkan tingkat minat pada kondisi awal dengan akhir siklus 1 dan membandingkan akhir siklus 1 dengan akhir siklus 2. Selanjutnya menghitung kenaikan minat belajar siswa antar siklus apakah terjadi peningkatan secara signifikan atau tidak.

3.5.2. Analisis Data Prestasi Belajar Siswa

Untuk mengukur peningkatan prestasi dihitung berdasarkan tiga aspek yaitu aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik.

3.5.2.1. Aspek Kognitif

Untuk mengukur aspek kognitif menggunakan tes tertulis menggunakan soal pilihan ganda yang terdiri dari 20 soal. Setiap soal disediakan pilihan jawaban a, b, c, dan d. Tes tertulis ini di lakukan sebanyak dua kali yakni pada akhir siklus 1 dan akhir siklus 2. Siswa menjawab pertanyaan dengan memilih salah satu jawaban yang tersedia. langkah- langkah analisis data tes kognitif: 1. Menjumlahkan skor yang diperoleh setiap siswa dengan penyekoran sebagai berikut: Jawaban benar = 1 Jawaban salah = 0 2. Menghitung nilai akhir tes prestasi setiap siswa dengan rumus 3. Menghitung skor rata-rata kelas dengan rumus:

3.5.2.2. Aspek Afektif

Untuk mengukur aspek afektif, peneliti menggunakan tabel pengamatan indikator sebagai berikut: Tabel 24. Indikator Aspek Afektif No. Indikator Deskriptor 1. Ekspresi rasa senang a. Mengikuti pelajaran dengan antusias b. Tidak mengeluh jika mendapatkan tugas dari guru c. Datang tepat waktu d. Menyiapkan buku pelajaran sebelum pelajaran dimulai e. Duduk dengan tenang untuk memulai pelajaran 2. Menunjukkan perhatian terhadap pelajaran a. Siswa aktif bertanya disaat pelajaran b. Siswa menyimak penjelasan guru dengan seksama c. Siswa tidak melamun di dalam kelas d. Siswa aktif menjawab pertanyaan disaat pelajaran berlangsung e. Siswa tidak mengobrol sendiri atau mengganggu teman lain ketika belajar Setiap indikator di atas diuraikan menjadi lima deskriptor, apabila pernyataan deskriptor nampak pada siswa maka peneliti memberi skor 1 dan apabila tidak nampak maka peneliti memberi skor 0. Sehingga nilai total menjadi nilai akhir skor aspek afektif siswa.

3.5.2.3. Aspek Psikomotorik

Untuk mengukur aspek psikomotorik, peneliti menggunakan tabel pengamatan indikator sebagai berikut: Tabel 25. Indikator Aspek Psikomotorik No. Indikator Deskriptor 1. Merespon pertanyaan atau materi a. Memberikan tanggapan atas pertanyaan teman b. Berani bertanya kepada guru jika mengalami kesulitan c. Mencari informasi dengan bertukar pendapat dengan temannya d. Berani mengerjakan tugas di depan kelas No. Indikator Deskriptor e. Membuat catatan disaat pelajaran IPS 2. Keterlibatan siswa dalam diskusi kelompok a. Bekerja sama dalam kelompok b. Membantu memecahkan persoalan yang terjadi di dalam kelompok c. Memberikan pendapat kepada kelompok d. Terlibat dalam menyimpulkan diskusi e. Berdiskusi dengan serius saat kegiatan berdiskusi berlangsung siswa tidak ramai sendiri Setiap indikator di atas akan diuraikan menjadi lima deskriptor, apabila pernyataan deskriptor nampak pada siswa maka peneliti memberi skor 1 dan apabila tidak nampak maka peneliti memberi skor 0. Sehingga nilai total menjadi nilai akhir skor aspek psikomotorik siswa.

3.5.2.4. Penghitungan Skor Akhir Prestasi Belajar Siswa

Untuk menghitung nilai total prestasi siswa menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: a Menghitung nilai prestasi siswa: b Menghitung nilai rata-rata kelas: c Menghitung persentase nilai siswa yang di atas KKM:

3.6. Kriteria Keberhasilan

Kriteria keberhasilan dalam penelitian ini meliputi keberhasilan dalam minat belajar siswa dan keberhasilan dalam peningkatan prestasi belajar siswa. Kriteria Ketuntasan Minimal KKM mata pelajaran IPS untuk kelas IV SDN Caturtunggal 3 adalah 65. Kriteria keberhasilan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut. Tabel 26. Kriteria keberhasilan tiap siklus Peubah Indikator Penelitian Kondisi awal Akhir Siklus I Akhir Siklus II Minat siswa Nilai rata-rata minat belajar siswa 60 70,00 80,00 Prestasi belajar siswa Nilai rata-rata kelas 60 65,00 70,00 Persentase jumlah siswa yang mencapai KKM 65 39 50,00 70,00 3.7. Jadwal Penelitian Tabel 27. Jadwal Penelitian No. Uraian Kegiatan Waktu Minggu ke- Jan Februari Maret April Mei Juni Juli 1 2 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 1. Proses ijin ke Sekolah 2. Pengamatan kondisi awal keadaan kelas 3. Persiapan perangkat pembelajaran 4. Pelaksanaan siklus I 5. Pelakaksanaan siklus 2 6. Pengolahan data hasil penelitian No. Uraian Kegiatan Waktu Minggu ke- Jan Februari Maret April Mei Juni Juli 1 2 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 7. Penyelesaian kelengkapan skripsi 8. Ujian 9. Revisi 91

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab IV dipaparkan hasil penelitian yang telah dilakukan. Bab ini berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan.

4.1. Hasil Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas PTK yang berjudul “Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar melalui Penerapan Model Kooperatif Tipe Jigsaw II dalam Pembelajaran IPS pada Siswa Kelas IV SDN Caturtunggal 3 ” dilaksanakan sebanyak dua siklus, dimana setiap siklus dilaksanakan dua kali pertemuan dengan 91ampak9191r yang berbeda tetapi masih terkait satu dengan yang lain dan masih dalam satu kompetensi dasar, yaitu mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SDN Caturtunggal 3. Jadwal pelaksanaan penelitian dapat dilihat dalam tabel berikut ini: Tabel 28. Waktu Pelaksanaan Penelitian Siklus Pertemuan ke- Haritanggal I 1 Sabtu, 9 Maret 2013 2 Jumat, 15 Maret 2013 II 1 Sabtu, 16 Maret 2013 2 Jumat, 21 Maret 2013