N ≤ 20 mendapat sertifikat tim sangat baik Great team dan kelompok dengan rata-rata sko
r 6 ≤ N ≤ 15 mendapat sertifikat tim baik Good team Slavin,2009:160.
2.1.5.3. Perbedaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II dengan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw I
Perbedaan antara tipe Jigsaw II dan Jigsaw I dapat terlihat dari hasil proses itu sendiri dan dalam cara dimana saling membantu. Pada Jigsaw II
siswa mensyaratkan siswa untuk mempelajari materi kembali, pendekatan digabungkan dengan menggunakan struktur hadiah ekstrinsik, dimana
kelompok inti disebut dengan kelompok “tim” yang terdiri dari berbagai latar belakang kemampuan yang berbeda pintar, sedang, kurang pintar.
Slavin dalam Huda 2012:118 menjelaskan bahwa pada Jigsaw II setiap kelompok “berkompetisi” untuk memperoleh penghargaan kelompok
group reward. Hal ini juga yang membedakan Jigsaw II dan Jigsaw I karena pada Jigsaw I siswa hanya berkompetisi untuk memperoleh nilai
individu. Menurut Sharan 2012:58 dalam Jigsaw II skor peningkatan diperuntukkan agar siswa yang kurang pintar mampu menyumbangkan yang
lebih berbobot kepada kelompoknya. Penghargaan kelompok dapat diumumkan di kelas. Dengan penghargaan tersebut maka setiap kelompok
akan terdorong kerjasamanya dan berusaha untuk meningkatkan skornya. Jigsaw II merupakan sebuah adaptasi dari tipe Jigsaw Elliot
Aronson 1978. Jigsaw II dalam hal ini juga membantu siswa belajar setiap mata pelajaran, mulai dari keterampilan dasar sampai pemecahan masalah
yang kompleks. Seperti halnya pada Jigsaw I, setiap siswa menjadi ahli dalam materi yang dipelajarinya dan bertanggung jawab atas materi yang
ditugaskan. Perbedaan yang mendasar adalah dalam Jigsaw II, siswa membaca semua materi karena dapat membantu siswa untuk mendapatkan
gambaran besar sebelum mereka membaca kembali untuk menemukan informasi yang berkaitan dengan topik yang ditugaskan. Kelebihan dari
Jigsaw II adalah bahwa semua siswa membaca semua materi yang akan membuat konsep-konsep yang telah disatukan menjadi lebih mudah
dipahami. Dalam Jigsaw I, siswa menerima penjelasan potongan materi dari teman dari kelompok asal. Hal ini mengkhawatirkan karena bisa jadi siswa
tersebut belum memahami materi. Jigsaw II cocok digunakan apabila materi yang dipelajari berbentuk narasi tertulis seperti pelajaran sosial, sastra,
beberapa bagian sains, dan pelajaran lain yang bertujuan lebih menekankan pada konsep daripada keterampilan. Bahan ajar Jigsaw II biasanya
merupakan sebuah bab, cerita, biografi, dan bahan deskriptif lainnya.
2.1.6. Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial