Tabel 42. Peningkatan Prestasi Belajar Siswa
No. Nama
Kondisi Awal
Rata-rata Setelah Tindakan
Siklus I
Ketuntasan Siklus
II Ketuntasan
Nilai Ya
Tidak Nilai
Ya Tidak
1 Her
65 √
81 √
2 Ibn
70 √
93 √
3 Rad
61 √
80 √
4 Ajt
54 √
63 √
5 Fir
65 √
74 √
6 Ald
67 √
87 √
7 Ang
78 √
96 √
8 Arf
58 √
81 √
9 Arl
67 √
78 √
10 Bim
70 √
89 √
11 Dev
74 √
81 √
12 Elt
57 √
80 √
13 Far
64 √
89 √
14 Lin
50 √
60 √
15 Bel
60 √
83 √
16 Jas
64 √
85 √
17 Jib
53 √
84 √
18 Lat
59 √
77 √
19 Mah
60 √
80 √
20 Mes
83 √
94 √
21 Muh
52 √
80 √
22 Uma
62 √
87 √
23 Ven
58 √
63 √
24 Ram
65 √
96 √
25 Reg
74 √
78 √
26 Frif
55 √
88 √
27 Yos
50 √
74 √
28 Git
75 √
82 √
29 Nov
48 √
88 √
Jumlah T
TT 1818
12 17
2371 26
3 Persentase
39 61
52 48
89 11
Rata-rata 60
62.7 81.8
Peningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari grafik berikut:
Gambar 4. Peningkatan Nilai Rata-Rata Prestasi Siswa
Gambar 5. Peningkatan Jumlah Siswa yang Mencapai KKM
60 60
65 62.7
62.7 70
81.8
10 20
30 40
50 60
70 80
90
kondisi awal siklus I
siklus II
Peningkatan Prestasi Siswa
kondisi awal target capaian siklus I
hasil siklus I target capaian siklus II
hasil siklus II
39 39
50 52
52 70
89
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
kondisi awal siklus I
siklus II
Peningkatan Jumlah Siswa yang Mencapai KKM
kondisi awal target capaian siklus I
hasil siklus I target capaian siklus II
hasil siklus II
Hasil evaluasi pada siklus I menunjukkan bahwa terdapat 12 siswa yang mendapat nilai di atas 65, dan terdapat 17 siswa yang mendapat nilai di
bawah 65. Nilai rata-rata yang diperoleh kelas sebesar 62,7, sedangkan pada kondisi awal hanya sebesar 60. Hasil rata-rata kelas yang mencapai KKM
hanya sebesar 52, sudah melampaui target yang diharapkan yaitu 50. Meskipun mengalami sudah mencapai target pada pencapaian KKM, namun
pembelajaran belum maksimal. Hal ini dikarenakan siswa tidak memperhatikan materi yang dijelaskan guru maupun kelompok dan materi
yang dipelajari terlalu banyak sehingga sebelum mempelajari siswa sudah jenuh untuk membaca materi. Seharusnya modul materi pembelajaran dibuat
singkat dan menarik sehingga siswa dapat memahami materi dengan baik karena tertarik dengan tampilan modul. Dari kekurangan tersebut maka
peneliti akan memperbaiki pembelajaran lagi pada siklus II. Pembelajaran pada siklus II ini masih menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II, namun ada perubahan pada kegiatan pembelajarannya. hasil evaluasi pada siklus II ini menunjukkan bahwa
terdapat 26 siswa yang mendapat nilai di atas 65, dan terdapat 3 siswa yang mendapat nilai di bawah 65. Ketiga siswa yang belum mencapai KKM
dikarenakan faktor dari individu sendiri yang mengalami kesulitan dalam memahami materi. Nilai rata-rata yang diperoleh kelas sebesar 81,8,
sedangkan pada siklus I hanya sebesar 62,7. Rata-rata kelas yang mencapai KKM mengalami peningkatan dari siklus I yaitu dari 52 menjadi 89. Hal
ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan yang baik dalam prestasi siswa.
Peningkatan kemajuan belajar siswa jika dilihat dari poin kemajuan individu berdasarkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II
menunjukkan bahwa pada siklus I sebanyak 10 siswa mengalami peningkatan prestasi dan 19 siswa tidak mengalami peningkatan prestasi. Pada siklus II
sebanyak 24 siswa mengalami peningkatan prestasi dan 5 siswa tidak mengalami peningkatan.
Berdasarkan hasil analisis data peningkatan minat dan prestasi belajar siswa dari kondisi awal, siklus I, dan siklus II menunjukkan adanya
peningkatan. Peningkatan tersebut telah memenuhi target yang diharapkan baik dari minat belajar siswa dan prestasi belajar siswa.
Tabel 43. Keberhasilan Pelaksanaan Penelitian
Peubah Indikator
Kondisi awal
Target Siklus
I Akhir
Siklus
I Target
Siklus II
Akhir Siklus
II
Minat siswa
Nilai rata-rata minat belajar
siswa 60
70,00 63,7
80,00 87
Prestasi belajar
siswa Nilai rata-rata
kelas 61
65,00 62,7
70,00 81,8
Persentase jumlah siswa
yang mencapai
KKM 37
50 52
70,00 89
130
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab-bab sebelumnya telah dibahas mengenai pendahuluan, kajian teori, metode penelitian, hasil penelitian dan pembahasan. Bab V merupakan bagian
terakhir skripsi, pada bab V ini akan dipaparkan kesimpulan dari penelitian dan saran.
5.1. Kesimpulan
1. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II dalam upaya
meningkatkan minat dan prestasi belajar belajar siswa kelas IV SDN Caturtunggal 3 pada mata pelajaran IPS ditempuh dengan melakukan
penelitian tindakan kelas. Langkah-langkah dalam pembelajaran tipe Jigsaw II adalah sebagai berikut: a Orientasi umum mengenai target yang harus
dikuasai siswa; b Pembentukan kelompok dan penyampaian tujuan; c Diskusi membahas tugas dalam kelompok ahli; d Sharing setiap anggota
kelompok ahli dalam kelompok asal; e Presentasi kelompok asal; f Evaluasi; g Pengakuan kelompok berdasarkan model pembelajaran tipe
Jigsaw II. 2.
Penggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II dapat meningkatkan minat belajar pada siswa kelas IV SDN Caturtunggal 3. Hal
ini dibuktikan dengan hasil pengolahan data berdasarkan penelitian yang dilaksanakan mulai dari siklus I dan siklus II menunjukkan peningkatan
minat dalam proses belajar siswa. Pada siklus I skor rata-rata minat siswa