Hipotesis Tindakan KAJIAN PUSTAKA

Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II akan menyajikan situasi pembelajaran yang menyenangkan dimana siswa dapat mempelajari sendiri salah satu materi yang kemudian disharingkan kepada kelompok. Hal ini diharapkan akan melatih siswa untuk terbuka dengan teman sebayanya, sehingga suasana pembelajaran diharapkan akan lebih menyenangkan karena siswa tidak akan hanya mendengarkan guru yang ceramah. Peneliti menggunakan pembelajaran tipe Jigsaw II ini dikarenakan peneliti ingin mencoba memberikan solusi terhadap upaya pembelajaran. Dengan pembelajaran yang menarik diharapkan siswa semakin aktif dan termotivasi dalam belajar, sehingga prestasi belajar siswa pun akan meningkat. Dengan menerapkan pembelajaran tipe Jigsaw II pada pembelajaran IPS, diharapkan minat dan prestasi belajar siswa kelas IV SDN Caturtunggal 3 akan meningkat.

2.4. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kerangka berpikir itulah peneliti merumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut: 2.4.1. Penerapan metode Kooperatif tipe Jigsaw II dalam upaya meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa kelas IV SDN Caturtunggal 3 pada mata pelajaran IPS materi mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya dapat dilakukan dengan langkah-langkah yang tepat yaitu sebagai berikut: a Orientasi umum mengenai target yang harus dikuasai siswa; b Pembentukan kelompok dan penyampaian tujuan; c Diskusi membahas tugas dalam kelompok ahli; d Sharing setiap anggota kelompok ahli dalam kelompok asal; e Presentasi kelompok asal; f Evaluasi; g Pengakuan kelompok berdasarkan model pembelajaran tipe Jigsaw II. 2.4.2. Penggunaan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II dapat meningkatkan minat siswa kelas IV SDN Caturtunggal 3 khususnya pada kompetensi dasar: mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya. 2.4.3. Penggunaan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II dapat meningkatkan prestasi siswa kelas IV SDN Caturtunggal 3 khususnya pada kompetensi dasar: mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya. 44

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini peneliti memaparkan tentang jenis penelitian, setting penelitian, rencana penelitian, persiapan, rencana setiap tindakan, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, indikator keberhasilan, dan jadwal penelitian.

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian tindakan kelas PTK. Menurut Mulyasa 2006:11 penelitian tindakan kelas yaitu suatu upaya untuk mencermati kegiatan belajar sekelompok siswa dengan memberikan sebuah tindakan treatment yang sengaja dimunculkan. Tindakan tersebut dilakukan oleh guru, oleh guru bersama-sama dengan siswa, atau oleh siswa di bawah bimbingan dan arahan guru, dengan maksud untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Desain penelitian ini menggunakan model penelitian Kemmis dan Mc Taggart. Menurut Kemmis dan MC Taggart dalam Kusumah dan Dwitagama 2008:21 menjelaskan bahwa model penelitian ini terdiri atas adanya perencanaan saat akan mengadakan penelitian, dan disertai dengan tindakan dan pengamatan saat penelitian, kemudian adanya refleksi dari semua kegiatan yang telah dilakukan dan merancang kembali apa yang akan direncanakan untuk tindakan selanjutnya. Rangkaian tersebut dapat dilihat dalam gambar berikut :