Tujuan Pembelajaran Kooperatif Tipe-Tipe dalam Pembelajaran Kooperatif

2.1.4.2. Karakteristik Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran Kooperatif berbeda dengan model pembelajaran lainnya. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari proses pembelajaran yang lebih menekankan pada proses kerjasama dalam kelompok. Tujuan yang ingin dicapai tidak hanya kemampuan akademik dalam pengertian penguasaan materi pelajaran, tetapi juga adanya unsur kerja sama untuk penguasaan materi tersebut. Adanya kerja sama inilah yang menjadi ciri khas dari Kooperatif Rusman,2011:206. Menurut Ibrahim 2009 pembelajaran kooperatif dilaksanakan mengikuti tahapan-tahapan sebagai berikut: 1 Menyampaikan tujuan pembelajaran dan perlengkapan pembelajaran, 2 Menyampaikan informasi, 3 Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar, 4 Membantu siswa belajar dan bekerja dalam kelompok, 5 Evaluasi atau memberikan umpan balik, 6 Memberikan penghargaan.

2.1.4.3. Tujuan Pembelajaran Kooperatif

Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai setidak-tidaknya tiga tujuan pembelajaran yang disarikan dalam Ibrahim, dkk 2009:7-8 sebagai berikut: a Meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik. Beberapa ahli berpendapat bahwa model ini unggul dalam membantu siswa memahami konsep-konsep yang sulit. b Penerimaan yang luas terhadap orang yang berbeda menurut ras, budaya, kelas sosial, kemampuan, maupun ketidakmampuan. Mengajarkan untuk saling menghargai satu sama lain. c Mengajarkan kepada siswa keterampilan kerjasama dan kolaborasi. Keterampilan ini penting karena banyak anak muda dan orang dewasa masih kurang dalam keterampilan sosial. Johnson Johnson 1994 dalam Trianto 2010:57 menyatakan bahwa tujuan pokok pembelajaran kooperatif adalah memaksimalkan belajar siswa untuk meningkatkan prestasi akademik dan pemahaman baik secara individu maupun kelompok. Dari kedua pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran Kooperatif adalah untuk meningkatkan keterampilan kepada siswa meliputi keterampilan akademik maupun ketrampilan sosial bekerjasama menggunakan pembelajaran dalam kelompok.

2.1.4.4. Tipe-Tipe dalam Pembelajaran Kooperatif

Menurut Slavin dalam Rismiati dan Susento 2007:228, ada lima tipe pembelajaran kooperatif di antaranya: a. Student Teams Achievement Division STAD Dalam tipe ini, siswa berkelompok mengerjakan soal latihan dalam lembar kerja. Tiap kelompok terdiri dari 4 atau 5 orang yang terdiri dari siswa berkemampuan tinggi, sedang dan rendah. Setelah semua kelompok sudah selesai mengerjakan soal, guru memberikan kunci jawaban dan meminta siswa untuk memeriksa hasil pekerjaan. Kemudian guru mengadakan kuis. b. Teams Games Tournament TGT Tipe ini hampir sama dengan STAD. Yang membedakan adalah dalam tipe TGT ini tidak ada kuis, tetapi hasil belajar akan dievaluasi dengan menggunakan permainan akademik seperti cepat tepat. Skor team secara keseluruhan akan ditentukan oleh prestasi kelompok. c. Learning Together Dalam tipe ini guru menjelaskan materi pembelajaran. Setelah itu siswa dibagi dalam kelompok heterogen yang terdiri dari empat sampai enam orang untuk mengerjakan lembar kerja. Guru menilai hasil kerja kelompok. Kemudian siswa mengerjakan kuis secara individual yang mana kuis tersebut akan dinilai oleh guru sebagai hasil kerja individu. d. Group Investigation Dalam tipe ini, siswa dibagi dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok mempelajari satu bagian materi pelajaran, kemudian menjelaskannya kepada seluruh siswa di kelas. Diharapkan untuk menerima tanggung jawab besar untuk menentukan apa yang dipelajari, mengorganisasikan kelompok mereka sendiri tentang bagaimana cara menguasai materi dan memutuskan bagaimana mengkomunikasikannya kepada seluruh siswa di kelas. e. Jigsaw I Dalam tipe ini, tiap kelompok terdiri dari lima atau enam orang. Setiap anggota kelompok diminta untuk mempelajari satu bagian materi pelajaran kemudian menjelaskannya kepada anggota kelompok yang lain, kemudian guru mengadakan kuis. f. Jigsaw II Dalam tipe ini, pembelajaran dilaksanakan dengan cara berkelompok 4-5 siswa. Guru memberikan keseluruhan materi yang akan dipelajari dalam kelompok asal, kemudian setiap anggota kelompok diminta untuk mempelajari satu bagian materi pelajaran dan bergabung dalam kelompok ahli. Kegiatan selanjutnya adalah kembali ke kelompok asal dan hasil diskusi disharingkan untuk bahan presentasi. Kemudian guru mengadakan kuisevaluasi.

2.1.5. Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II