yang kompleks. Seperti halnya pada Jigsaw I, setiap siswa menjadi ahli dalam materi yang dipelajarinya dan bertanggung jawab atas materi yang
ditugaskan. Perbedaan yang mendasar adalah dalam Jigsaw II, siswa membaca semua materi karena dapat membantu siswa untuk mendapatkan
gambaran besar sebelum mereka membaca kembali untuk menemukan informasi yang berkaitan dengan topik yang ditugaskan. Kelebihan dari
Jigsaw II adalah bahwa semua siswa membaca semua materi yang akan membuat konsep-konsep yang telah disatukan menjadi lebih mudah
dipahami. Dalam Jigsaw I, siswa menerima penjelasan potongan materi dari teman dari kelompok asal. Hal ini mengkhawatirkan karena bisa jadi siswa
tersebut belum memahami materi. Jigsaw II cocok digunakan apabila materi yang dipelajari berbentuk narasi tertulis seperti pelajaran sosial, sastra,
beberapa bagian sains, dan pelajaran lain yang bertujuan lebih menekankan pada konsep daripada keterampilan. Bahan ajar Jigsaw II biasanya
merupakan sebuah bab, cerita, biografi, dan bahan deskriptif lainnya.
2.1.6. Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial
2.1.6.1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial
Ilmu Pengetahuan Sosial yang disingkat menjadi IPS. Menurut Sapriya 2009:7, istilah IPS di Indonesia mulai di kenal sejak tahun 1970an
sebagai hasil kesepakatan komunikasi akademik dan secara formal mulai digunakan dalam sistem pendidikan nasional dalam kurikulum 1975. Dalam
dokumen kurikulum tersebut IPS merupakan salah satu nama mata pelajaran
yang diberikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Mata pelajaran IPS merupakan sebuah nama mata pelajaran ilmu integrasi dari
mata pelajaran Sejarah, Geografi, dan Ekonomi serta mata pelajaran ilmu sosial lainnya. Tokoh lain Solihatin 2008:14 berpendapat IPS adalah ilmu
yang membahas hubungan antara manusia dan lingkungannya, lingkungan dimana anak didik tumbuh dan berkembang sebagai bagian dari masyarakat,
dihadapkan pada berbagai permasalahan yang ada dan terjadi di lingkungan sekitar. Melengkapi pendapat di atas, National Council for Social Studies
NCSS mendefinisikan IPS adalah sebagai berikut: “Social studies are the integrated study of the social sciences and
humanities to promote civic competence. Within the school program, social studies provides coordinated, systematic study drawing upon
such
disciplines as
anthropology, archaeology,
economics, geography, histori, law, philosophy, political science, psychology,
religion, and sociology, as well asappropriate content from the humanities, mathematics, and
the natural sciences” Savage and Armstrong, 1996.
Pendidikan IPS adalah studi ilmu-ilmu sosial dan humaniora yang diintegrasikan untuk tujuan membentuk kompetensi kewarganegaraan. IPS
disekolah menjadi suatu studi secara sistematik dalam berbagai disiplin ilmu seperti anthropologi, arkheologi, ekonomi, geografi, sejarah, hukum,
filsafat, politik, psikologi, agama, dan sosiologi, sebagaimana yang ada dalam ilmu-ilmu humaniora, bahkan termasuk matematika, dan ilmu ilmu
alam dapat menjadi aspek dalam IPS. Dari berbagai pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Ilmu
Pengetahuan Sosial IPS adalah mata pelajaran yang merupakan suatu
perpaduan dari sejumlah disiplin ilmu sosial seperti geografi, sosiologi, sejarah, ekonomi, hukum, politik, kewarganegaraan dan masih banyak lagi.
Ilmu Pengetahuan Sosial IPS lebih banyak menekankan hubungan antara manusia dengan masyarakat, hubungan manusia didalam masyarakat,
disamping hubungan manusia dengan lingkungan fisiknya.
2.1.6.2. Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial