kelompok asal dan setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa. Siswa diberikan kesempatan untuk mempelajari materi secara keseluruhan. Guru
memberikan tugas kepada siswa dan setiap anggota asal mendapatkan sub materi yang berbeda. Siswa yang mendapatkan sub materi yang sama
berkumpul menjadi satu dan disebut dengan kelompok ahli. Kelompok ahli saling berdiskusi dan kembali ke kelompok asal. Siswa saling berdiskusi
tentang apa yang dipelajari dari diskusi kelompok ahli. Siswa saling membantu
mengemukakan pendapatnya
dan membantu
anggota kelompoknya supaya memahami materi. Setelah berdiskusi siswa
mendapatkan kuis tes yang berguna untuk mengukur kemampuan siswa.
2.2. Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan
Terdapat enam penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini, berikut akan dijabarkan satu persatu penelitian mengenai tipe Jigsaw, penelitian
mengenai minat, penelitian mengenai prestasi belajar dan pembelajaran IPS. peneliti tidak mencantumkan penelitian mengenai tipe Jigsaw II karena
penelitian tipe Jigsaw II belum pernah digunakan sebagai topik penelitian oleh
peneliti terdahulu.
1. Penelitian yang dilakukan oleh Seren 2010 dengan judul
“Upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPS melalui penerapan model
pembelajaran Cooperative Learning Tipe Jigsaw Siswa kelas VIII SMP Karitas Nga
glik”. Bentuk penelitian tersebut adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian ini menjelaskan kondisi awal motivasi belajar siswa
33,33, dan setelah dilaksanakan tindakan hasil yang dicapai pada siklus I 77,77. Sedangkan pada siklus II hasil yang dicapai 72,22,. Untuk prestasi
belajar setelah melaksanakan tindakan siklus pertama diperoleh hasil rata- rata siswa mencapai 64,42 dan pada siklus dua nilai rata-rata mencapai
75,38. Target yang ditetapkan peneliti untuk peningkatan prestasi belajar siswa yaitu nilai rata-rata ulangan mencapai 75. Setelah tindakan pada siklus
kedua target telah tercapai, bahkan melebihi target yang telah ditetapkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. 2.
Penelitian yang dilakukan oleh Nicodemus Yordan Adheyanto 2011 dengan judul “Peningkatan sikap, minat, dan prestasi belajar siswa dengan
pendekatan pedagogi reflektif pada mata pelajaran IPS kelas V SD Kanisius Gayam Semester Genap tahun ajaran 20102011” hasil penelitian
menunjukkan bahwa terjadi peningkatan secara signifikan, demikian juga dengan rata-rata minat belajar, dan prestasi belajar siswa. Hal ini dibuktikan
dengan nilai rata-rata minat belajar siswa adalah kondisi awal 58,25, siklus I 71,25, dan siklus II 81,47. Untuk prestasi belajar kondisi awal 67,50, siklus I
69,31, Dan siklus II 78,75. Kondisi awal, siklus I , dan siklus II.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Kristina Dewi Setyawati 2010 dengan judul
“Peningkatan prestasi belajar IPA siswa kelas IV dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw
”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penelitian menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa. Kondisi awal siswa hanya 13 atau 50
siswa yang tuntas, setelah dilakukan siklus I sebanyan 13 siswa atau 61,53 siswa yang mencapai ketuntasan. Sedangkan pada siklus II 20 siswa atau
76,9 siswa yang mencapai ketuntasan.
4. Penelitian yang dilakukan oleh Wayan Susanto 2009 dengan judul
“Peningkatan prestasi belajar dalam matapelajaran IPS menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada siswa kelas V SD Pangudi Luhur
Yogyakarta Tahun 20092010”. Dalam penelitian ini, data awal yang diperoleh nilai siswa adalah 53,05. Kemudian setelah dilakukan tindakan
siklus I nilai yang diperoleh meningkat mencapai 61,05 dan pada siklus II meningkat mencapai 72,22. Sehingga dapat diperoleh kesimpulan bahwa
terdapat peningkatan prestasi hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS dengan menggunakan model pembelajaran tipe Jigsaw.
5. Penelitian yang dilakukan oleh Yalvema Miaz 2012 dengan judul
“Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPS siswa SD”. Dalam penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk
mendeskripsikan penerapan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan meningkatkan proses dan hasil belajar IPS siswa SD. Subjek penelitian
adalah siswa kelas V SDN Baringin Anam Kecamatan Baso Kabupaten Agam. Hasil penelitian menunjukkan penerapan pembelajaran kooperatif tipe
Jigsaw dalam pembelajaran IPS, meliputi penyajian materi, expert group, home group, dan menjawab kuis. Penerapan model kooperatif tipe Jigsaw
dapat meningkatkan kualitas dan hasil belajar IPS di SD.
6. Penelitian yang dilakukan oleh Ujang Isnandar 2012 dengan judul
“Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Jigsaw Materi Perjuangan dalam Mempertahankan
Kemerdekaan Indonesia pada Siswa Kelas VB SD Karitas Ngaglik Yogyakarta Tahun Pelajaran 20112012” dengan hasil penelitian
menunjukkan pada siklus I skor rata-rata minat belajar sebesar 64,42. Pada siklus II skor rata-rata minat belajar sebesar 76,50. Peningkatan prestasi
menunjukkan pada siklus I rata-rata ulangan siswa sebesar 66,04 dan sebanyak 62,5 siswa sudah mencapai ketuntasan belajar. Pada siklus II
rata-rata ulangan siswa sebesar 79,17 dan sebanyak 83,3 siswa sudah mencapai KKM. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran
kooperatif teknik Jigsaw dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar pada siswa kelas VB SD Karitas Ngaglik Yogyakarta tahun pelajaran 20112012.
Gambar 1. Literature Map penelitian-penelitian sebelumnya
2.3. Kerangka Berpikir