membuat kesimpulan pada siklus II untuk mengetahui kegiatan yang telah dilaksanakan.
E. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini memiliki dua variabel yaitu hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis matematika. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
ditempuh dengan dua cara, yaitu menggunakan teknik tes dan non tes. Teknik non tes dilakukan dengan menggunakan wawancara, kuesioner, dan observasi,
sedangkan tes dilakukan dengan memberikan soal evaluasi kepada siswa.
1. Tes
Tes berdasarkan pendapat Kusumah 2009: 78 ialah seperangkat rangsangan stimuli yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan
jawaban-jawaban yang dijadikan penetapan skor angka. Tes pengumpulan data bertujuan untuk mengukur kemampuan siswa dalam aspek kognitif, atau tingkat
penguasaan materi pembelajaran Sanjaya, 2009: 99.
2. Non Tes
a. Wawancara
Wawancara berdasarkan pendapat Ghani 2014: 176 adalah metode pengambilan data yang dilakukan dengan cara menanyakan kepada responden
secara langsung dan bertatap muka tentang beberapa hal yang diperlukan dari suatu fokus penelitian. Pendapat lain tentang wawancara menurut Kusumah
2009: 77 adalah metode pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara lisan kepada subjek yang diteliti. Berdasarkan pendapat para ahli peneliti
menyimpulkan bahwa wawancara adalah metode pengambilan data dengan cara PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mengajukan pertanyaan secara lisan kepada subjek secara langsung. Wawancara yang dilakukan oleh peneliti adalah wawancara langsung, yaitu wawancara yang
langsung dilakukan oleh pewawancara interview atau guru dengan orang yang diwawancarai interviw Arifin, 2010: 158.
Widoyoko 2013:42 berpendapat bahwa wawancara dibagi menjadi dua, yaitu wawancara terstruktur dan wawancara tidak tersruktur. Wawancara
terstruktur adalah wawancara yang dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara yang telah disusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan
data Widoyoko, 2013:42. Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas, dimana pewawancara tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah
tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan data Widoyoko, 2013:44. Peneliti melakukan wawancara yang ditujukan kepada siswa kelas V
SDN Jamus 2 untuk mengetahui pendapat mereka mengenai mata pelajaran dan materi yang mereka anggap paling sulit untuk dipahami.
b. Kuesioner
Angket atau kuesioner menurut Arifin 2011: 228 adalah instrumen penelitian yang berisi serangkaian pertanyaan atau pernyataan untuk menjaring data atau
informasi yang harus dijawab responden secara bebas sesuai dengan pendapatnya. Kuisioner pada penelitian ini dilakukan sebelum dan setelah siklus dilakukan.
Kuesioner dalam penelitian ini berupa pertanyaan-pertanyaan berdasarkan indikator kemampuan berpikir kritis yang diberikan kepada siswa. Kuesioner ini
berisi antara lain: menganalisis argumen, mampu bertanya, mampu menjawab PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pertanyaan, memecahkan
masalah, membuat
kesimpulan, keterampilan
mengevaluasi dan menilai hasil dari pengamatan. c.
Observasi Observasi Purwanto, 2009: 149 ialah metode atau cara-cara menganalisis dan
mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung. Pendapat lain tentang
observasi Kusumah, 2009: 66 adalah proses pengambilan data dalam penelitian dimana peneliti atau pengamat melihat situasi penelitian. Jadi observasi adalah
proses pengambilan data mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung. Observasi dalam penelitian ini dilakukan
untuk memperkuat peningkatan kuesioner berpikir kritis yang dibagikan kepada siswa. Peneliti menyusun dan menggunakan lembar pengamatan untuk
memperoleh data.
F. Instrumen Penelitian