Lembar Kuesioner Instrumen Penelitian

Tabel 3. 2 Pedoman Wawancara Guru mengenai kemampuan berpikir kritis siswa No. Indikator Pedoman Wawancara 1. Mengalisis Argumen Apakah siswa suka berdiskusi ketika bekerja dalam kelompok? 2. Mampu bertanya Seperti apakah bentuk pertanyaan siswa ketika menemui kesulitan? 3. Menjawab pertanyaan Apakah siswa memikirkan kebenaran jawaban terlebih dahulu sebelum menjawab pertanyaan dari guru? 4. Memecahkan masalah Apakah siswa terus berusaha untuk menemukan jawaban yang benar ketika menemui kesulitan? Apakah siswa menggunakan cara atau alternatif lain untuk mengerjakan soal? Apakah siswa mampu menyelesaikan masalah dengan cara yang sistematis? 5. Membuat kesimpulan Apakah siswa mampu menceritakan materi yang sudah dipelajari? Apakah siswa mampu menceritakan proses dalam mencari jawaban? 6. Keterampilan mengevaluasi dan menilai hasil dari pengamatan. Apakah siswa senang mengkoreksi di jawaban terlebih dahulu sebelum mengumpulkannya? Apakah siswa senang melakukan pembuktian jawaban dengan menggunakan media pembelajaran? Tabel 3.2 menjelaskan tentang pedoman wawancara guru mengenai kuesioner berpikir kritis. Indikator pedoman wawancara guru mengenai kemampuan berpikir kritis siswa, peneliti mengambil kesimpulan dari pendapat tiga ahli yaitu Angelo, Wowo, dan Ennis yang terdapat pada tabel 2.2

2. Lembar Kuesioner

Teknik pengumpulan data kemampuan berpikir kritis dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang nantinya akan diisi oleh setiap siswa. Kuesioner diberikan kepada siswa pada pra penelitian dan di akhir siklus 2. Kisi-kisi kuesioner kemampuan berpikir kritis yang digunakan peneliti dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 3. 3 Kisi-Kisi Kemampuan Berpikir Kritis No Indikator Berpikir Kritis Aitem Pernyataan Jumlah Favorabel Unfavorabel 1 Menganalisis argumen 8,9 14,17 4 2 Mampu bertanya 4 6 2 3 Mampu menjawab pertanyaan 7 11 2 4 Memecahkan masalah 5,10,20 12,13,18 6 5 Membuat kesimpulan 15 16 2 6 Keterampilan mengevaluasi dan menilai hasil dari pengamatan. 1,2 3,19 4 Total 20 Tabel 3.5 menjelaskan tentang kisi-kisi lembar kuesioner berpikir kritis. Lembar kuesioner berpikir kritis dapat dilihat di lampiran 17. Pernyataan pada kuesioner terdiri dari pernyataan positif favorabel dan pernyataan negatif unfavorabel. Siswa memberikan checklist pada alternatif jawaban yang telah disediakan. Kuesioner yang sudah diisi oleh siswa kemudian dihitung dengan menggunakan skala likert 1-5. Skala ini disusun dalam bentuk suatu pernyataan dan diikuti oleh lima respon yang menunjukkan tingkatan Arikunto, 1989:180. Peneliti menggunakan Skala Linkert, prinsip pokok Skala Linkert dalam Widoyoko, 2013: 104 adalah menentukan lokasi kedudukan seseorang dalam sesuatu kontinum sikap terhadap objek sikap, mulai dari sangat negatif sampai positif. Dengan ketentuan bahwa pada pernyataan positif apabila menyatakan Sangat Setuju SS diberi skor 5, Setuju S diberi skor 4, Ragu-Ragu R diberi skor 3, Tidak Setuju TS diberi skor 2, dan Sangat Tidak Setuju STS diberi skor 1. Sedangkan untuk pernyataan negatif apabila menyatakan Sangat Setuju SS diberi skor 1, Setuju S diberi skor 2, Ragu-Ragu R diberi skor 3, Tidak PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Setuju TS diberi skor 4, dan Sangat Tidak Setuju STS diberi skor 5 Riduwan, 2013:13.

3. Observasi

Dokumen yang terkait

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas V SD Negeri Sarikarya pada materi satuan jarak dan kecepatan melalui model pembelajaran kontekstual.

5 32 344

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas VB pada materi KPK dan FPB melalui model pembelajaran kontekstual SD Kanisius Ganjuran.

0 7 291

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas V SD Negeri Tidar 1 dalam mata pelajaran Matematika melalui model pembelajaran kontekstual.

1 3 286

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika siswa kelas VB pada materi pengukuran waktu melalui pembelajaran kontekstual SDN Perumnas Condongcatur.

0 1 356

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika kelas IIIB pada materi operasi hitung campuran melalui model pembelajaran kontekstual SDN Perumnas Condongcatur.

0 4 421

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas V SD Negeri Karangmloko 1 pada materi KPK dan FPB melalui pendekatan pembelajaran kontekstual.

2 13 277

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas IV pada materi KPK dan FPB melalui model pembelajaran kontekstual SD Kanisius Ganjuran.

0 15 303

Pengembangan tes hasil belajar Matematika materi mengenal satuan jarak dan kecepatan untuk siswa kelas V SD.

0 8 189

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika kelas IV pada materi KPK dan FPB melalui pembelajaran kontekstual SD Kanisius Klepu.

3 61 297

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika siswa kelas III pada materi operasi hitung campuran melalui model pembelajaran kontekstual SD Negeri Plaosan 1.

0 5 393