Hasil Belajar Kuesioner Kemampuan Berpikir Kritis

penelitian. Data yang telah diperoleh pada proses penelitian diolah secara sistematis untuk mengetahui hasil dari penelitian. Teknik analisis data yang digunakan untuk mengolah hasil penelitian yaitu menggunakan teknik analisis data kuantitatif. Teknik kuantitatif merupakan suatu karakteristik dari suatu variabel yang nilai-nilainya dinyatakan dalam bentuk numerical Sugiyono, 2012:13. Teknik analisis data secara kuantitatif berupa data hasil evalusi siswa, hasil kuesioner, dan hasil observasi yang diolah menjadi bentuk angka. Data-data yang telah diproses tersebut digunakan untuk melihat perubahan atau peningkatan yang terjadi di setiap siklus. Perubahan dapat dilihat dengan cara membandingkan hasil sebelum dan sesudah diberikan tindakan yang berkaitan dengan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis matematika siswa kelas V SD Negeri Jamus 2 pada materi satuan jarak dan kecepatan.

1. Hasil Belajar

Peneliti menggunakan tes evaluasi yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa dengan bentuk soal uraian sebanyak 12 soal uraian. Selanjutnya, soal diujikan disetiap akhir siklus dan evaluasi akhir dengan menggabungkan siklus 1 dan siklus 2, hasil nilai setiap siswa dimasukkan ke dalam tabel dengan kriteria penilaian sebagai berikut : a. Menentukan penskoran. Tes evaluasi yang berupa soal uraian penskorannya dilakukan dengan memberikan nilai disetiap nomornya. Setiap nomor mempunyai nilai yang berbeda dan disesuaikan dengan tingkat kesukaran soal. b. Menghitung nilai akhir setiap siswa dengan menggunakan rumus: c. Menghitung rata-rata kelas dengan menggunakan rumus: d. Perhitungan persentase ketuntasan siswa dengan menggunakan rumus: e. Membandingkan persentase evaluasi pada kondisi awal dengan akhir siklus satu, akhir siklus satu dengan akhir siklus dua, dan akhir siklus dua dengan evaluasi akhir yaitu gabungan siklus satu dan siklus dua. f. Menghitung kenaikan hasil belajar siswa antar siklus, apakah terjadi peningkatan secara signifikan atau tidak dilihat dari persentase ketuntasan maupun rata-rata kelas.

2. Kuesioner Kemampuan Berpikir Kritis

Analisis data dalam kemampuan berpikir kritis meliputi 6 indikator sebagai fokus penelitian, yaitu: 1 Menganalisis argumen, 2 Mampu bertanya, 3 Mampu menjawab pertanyaan 4 Memecahkan masalah, 5 Membuat kesimpulan, dan 6 Keterampilan mengevaluasi dan menilai hasil dari pengamatan. Dari 6 indikator kemampuan berpikir kritis tersebut kemudian dibuat kuesioner berjumlah 20 butir pernyataan yang terdiri dari pernyataan favorable atau pernyataan positif dan unfavorable atau pernyataan negatif. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner untuk mengumpulkan data kemampuan berpikir kritis matematika. Peneliti akan menentukan kriteria kemampuan berpikir kritis dengan menggunakan PAP tipe 1 sebagai dasar acuan Masidjo 1995:153, dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 3. 12 PAP Tipe 1 Tingkat Penguasaan Kompetensi Keterangan 90 - 100 Sangat Baik 80 - 89 Baik 65 - 79 Cukup Baik 55 - 64 Tidak Baik Di bawah 55 Sangat Tidak Baik Berdasarkan tabel 3.12 siswa yang dianggap mampu berpikir kritis adalah siswa yang memenuhi kriteria minimal Cukup Kritis. Peneliti menghitung data kuesioner dengan mencari rata-rata setiap indikator, persentase setiap indikator, rata-rata secara keseluruhan, dan persentase secara keseluruhan. Perhitungan data tersebut dapat dilihat berdasarkan langkah berikut ini: a. Rata-Rata Setiap Indikator: 1 Menghitung skor rata-rata 2 Rata-rata yang telah diperoleh dikonversikan menjadi nilai kemampuan berpikir kritis, dengan cara: jumlah pernyataan kuesioner setiap indikator x 5 skala kuesioner 3 Jumlah siswa yang minimal cukup kritis CK 4 Menghitung persentase jumlah siswa minimal cukup kritis CK b. Rentangan skor kriteria berpikir kritis 1 Memasukkan hasil kuesioner setiap siswa perindikator. 2 Mencari jumlah skor yang diperoleh dari setiap siswa dalam indikator. 3 Jumlah skor siswa yang diperoleh, kemudian dimasukkan ke dalam kriteria dari PAP tipe 1 dengan sedikit modifikasi Masidjo, 1995: 153 berikut: a Indikator 1 Indikator 1 terdiri dari 4 pernyataan, sehingga didapatkan skor maksimal sebesar 20. Skor maksimal tersebut didapatkan dari 4 x 5 = 20 {jumlah Pernyataan dikali 5 jumlah respon}. Jumlah siswa yang minimal cukup kritis CK : Jumlah siswa – siswa yang tidak termasuk kriteria CK Persentase = Tabel 3. 13 Kriteria Indikator 1 Tingkat Penguasaan Kompetensi Rentang Skor Keterangan 90 – 100 18 – 20 Sangat Kritis 80 – 89 16 - 17,8 Kritis 65 – 79 13 - 15,8 Cukup kritis 55 – 64 11 - 12,8 Tidak kritis 55 4 - 10,8 Sangat tidak kritis b Indikator 2 Indikator 2 terdiri dari 2 pernyataan, sehingga didapatkan skor maksimal sebesar 10. Skor maksimal tersebut didapatkan dari 2 x 5 = 10 {jumlah Pernyataan dikali 5 jumlah respon}. Tabel 3. 14 Kriteria Indikator 2 Tingkat Penguasaan Kompetensi Rentang Skor Keterangan 90 – 100 9 – 10 Sangat Kritis 80 – 89 8 - 8,9 Kritis 65 – 79 6,5 - 7,9 Cukup kritis 55 – 64 5,5 - 6,4 Tidak kritis 55 2 - 5,4 Sangat tidak kritis c Indikator 3 Indikator 3 terdiri dari 2 pernyataan, sehingga didapatkan skor maksimal sebesar 10. Skor maksimal tersebut didapatkan dari 2 x 5 = 10 {jumlah Pernyataan dikali 5 jumlah respon}. Tabel 3. 15 Kriteria Indikator 3 Tingkat Penguasaan Kompetensi Rentang Skor Keterangan 90 – 100 9 – 10 Sangat Kritis 80 – 89 8 - 8,9 Kritis 65 – 79 6,5 - 7,9 Cukup kritis 55 – 64 5,5 - 6,4 Tidak kritis 55 2 - 5,4 Sangat tidak kritis d Indikator 4 Indikator 4 terdiri dari 6 pernyataan, sehingga didapatkan skor maksimal sebesar 30. Skor maksimal tersebut didapatkan dari 6 x 5 = 30 {jumlah Pernyataan dikali 5 jumlah respon}. Tabel 3. 16 Kriteria Indikator 4 Tingkat Penguasaan Kompetensi Rentang Skor Keterangan 90 – 100 27 – 30 Sangat Kritis 80 – 89 24 - 26,7 Kritis 65 – 79 19,5 - 23,7 Cukup kritis 55 – 64 16,5 - 19,2 Tidak kritis 55 6 - 16,2 Sangat tidak kritis e Indikator 5 Indikator 5 terdiri dari 2 pernyataan, sehingga didapatkan skor maksimal sebesar 10. Skor maksimal tersebut didapatkan dari 2 x 5 = 10 {jumlah Pernyataan dikali 5 jumlah respon}. Tabel 3. 17 Kriteria Indikator 5 Tingkat Penguasaan Kompetensi Rentang Skor Keterangan 90 – 100 9 – 10 Sangat Kritis 80 – 89 8 - 8,9 Kritis 65 – 79 6,5 - 7,9 Cukup kritis 55 – 64 5,5 - 6,4 Tidak kritis 55 2 - 5,4 Sangat tidak kritis f Indikator 6 Indikator 6 terdiri dari 4 pernyataan, sehingga didapatkan skor maksimal sebesar 20. Skor maksimal tersebut didapatkan dari 4 x 5 = 20 {jumlah Pernyataan dikali 5 jumlah respon}. Tabel 3. 18 Kriteria Indikator 6 Tingkat Penguasaan Kompetensi Rentang Skor Keterangan 90 – 100 18 – 20 Sangat Kritis 80 – 89 16 - 17,8 Kritis 65 – 79 13 - 15,8 Cukup kritis 55 – 64 11 - 12,8 Tidak kritis 55 4 - 10,8 Sangat tidak kritis 4 Menghitung jumlah siswa yang dianggap mampu berpikir kritis minimal cukup kritis. 5 Mencari persentase jumlah siswa yang dianggap mampu berpikir kritis minimal cukup kritis, dengan cara: g Keseluruhan indikator Tabel 3. 19 Kriteria Keseluruhan Indikator Tabel Penguasaan Kompetensi Rentang Skor Keterangan 90 - 100 90 – 100 Sangat kritis 80 – 89 80 – 89 Kritis 65 - 79 65 – 79 Cukup kritis 55 – 64 55 - 64 Tidak kritis 55 55 Sangat tidak kritis

3. Lembar Observasi

Dokumen yang terkait

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas V SD Negeri Sarikarya pada materi satuan jarak dan kecepatan melalui model pembelajaran kontekstual.

5 32 344

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas VB pada materi KPK dan FPB melalui model pembelajaran kontekstual SD Kanisius Ganjuran.

0 7 291

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas V SD Negeri Tidar 1 dalam mata pelajaran Matematika melalui model pembelajaran kontekstual.

1 3 286

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika siswa kelas VB pada materi pengukuran waktu melalui pembelajaran kontekstual SDN Perumnas Condongcatur.

0 1 356

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika kelas IIIB pada materi operasi hitung campuran melalui model pembelajaran kontekstual SDN Perumnas Condongcatur.

0 4 421

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas V SD Negeri Karangmloko 1 pada materi KPK dan FPB melalui pendekatan pembelajaran kontekstual.

2 13 277

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas IV pada materi KPK dan FPB melalui model pembelajaran kontekstual SD Kanisius Ganjuran.

0 15 303

Pengembangan tes hasil belajar Matematika materi mengenal satuan jarak dan kecepatan untuk siswa kelas V SD.

0 8 189

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika kelas IV pada materi KPK dan FPB melalui pembelajaran kontekstual SD Kanisius Klepu.

3 61 297

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika siswa kelas III pada materi operasi hitung campuran melalui model pembelajaran kontekstual SD Negeri Plaosan 1.

0 5 393