Proses Pelaksanaan Penelitian Hasil penelitian

86

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Peneliti akan menguraikan dua hal dalam bab ini, yaitu hasil penelitian yang telah dilakukan beserta pembahasannya. Berikut adalah penjelasan dari hasil penelitian dan pembahasan:

A. Hasil penelitian

Penelitian dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar dan kemampuan Berpikir Kritis Matematika Kelas V pada materi satuan jarak dan kecepatan melalui Pembelajaran Kontekstual SD Negeri Jamus 2. Penelitian ini dilakukan dengan 2 siklus. Siklus pertama dilakukan pada tanggal 6 Oktober 2015 dan 7 Oktober 2015. Siklus kedua dilaksanakan pada tanggal 13 Oktober 2015 dan 14 Oktober 2015. Setiap siklus dilaksanakan selama 2 kali pertemuan, jadi total pertama untuk kedua siklus ini adalah 4 kali. Data penelitian diperoleh melalui siklus pertama dan kedua yang terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.

1. Proses Pelaksanaan Penelitian

a. Kondisi Awal Sebelum melakukan tindakan, peneliti terlebih dahulu melakukan pengamatan proses pembelajaran matematika di kelas V SD Negeri Jamus 2 dan melihat data hasil ulangan matematika siswa khususnya pada materi satuan jarak dan kecepatan pada tahun pelajaran 20142015. Pengamatan proses pembelajaran matematika dilakukan untuk mengetahui model pembelajaran yang digunakan guru selama proses mengajar matematika dan untuk mengetahui tingkat kemampuan berpikir kritis. Kondisi awal dijadikan sebagai bahan melaksanakan tindakan pada siklus I dan siklus II. Berikut ini adalah data kondisi awal hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa sebelum dilakukan tindakan. b. Hasil Belajar Kondisi awal hasil belajar matematika siswa kelas V SD Negeri Jamus 2 didapatkan dari hasil nilai ulangan matematika siswa pada tahun Pelajaran 20142015 dengan Kriteria Ketuntasan Minimal KKM 60. Hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Jamus 2 dilihat rata-rata, nilai tertinggi, nilai terendah, presentase siswa tuntas dan presentase siswa tidak tuntas dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 4. 1 Data Kondisi Awal Nilai Ulangan Matematika Kelas V Tahun Pelajaran 20142015 No. Nama Nilai Ketuntasan Tuntas Tidak Tuntas 1. MH 52 - √ 2. MF 53 - √ 3. WF 51 - √ 4. HS 52 - √ 5. AG 61 √ - 6. AK 63 √ - 7. AYA 53 - √ 8. DS 51 - √ 9. DP 52 - √ 10. HG 61 √ - 11. HG 51 - √ 12. HH 62 √ - 13. MBP 51 - √ 14. ANA 61 √ - 15. DS 53 - √ 16. ERA 52 - √ 17. FNM 51 - √ 18. FA 90 √ - 19. HA 70 √ - 20 LK 90 √ - 21. MMM 63 √ - 22. MN 61 √ - 23. NRF 62 √ - 24. RH 61 √ - 25. SKF 51 - √ 26. SZ 53 - √ No. Nama Nilai Ketuntasan Tuntas Tidak Tuntas 27. MA 51 - √ 28. WS 91 √ - Jumlah Nilai 1673 Rata-Rata 59,75 Nilai Tertinggi 91 Nilai Terendah 51 Jumlah Siswa Tuntas 13 15 Persentase Ketuntasan 46,43 53,57 Tabel 4.1 menunjukkan data keadaan awal hasil belajar siswa kelas V tahun ajaran 2014 2015 pada materi satuan jarak dan kecepatan dengan Kriteria Ketuntasan Minimal 60. Berdasarkan tabel tersebut terdapat 13 46,43 siswa dari 28, sedangkan siswa yang belum tuntas atau belum mencapai KKM sebanyak 15 siswa 53,57. Nilai rata-rata kelas juga masih di bawah KKM yaitu dengan rata-rata kelas 59,75. Data tersebut menunjukkan bahwa pada tahun pelajaran 20142015 hasil belajar siswa masih rendah. c. Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kondisi awal kemampuan berpikir kritis siswa dapat dilihat dari hasil kuesioner yang dilakukan pada tanggal 3 Oktober 2015. Berdasarkan hasil kuesioner yang terdiri dari 20 pernyataan, dapat dilihat bahwa kemampuan berpikir kritis matematika siswa masih rendah. Pengamatan dilakukan dengan menghitung prsentase jumlah siswa yang mampu berpikir kritis di setiap indikatornya. Hasil kuesioner kemampuan berpikir kritis matematika sebelum tindakan diperoleh data yang dapat dilihat pada tabel 4.2 sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 4. 2 Data Hasil Kuesioner Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Setiap Indikator di Kondisi Awal No. Indikator Nilai Kemampuan Berpikir Kritis Rata- Rata Persentase Jumlah Siswa yang Cukup Kritis Nilai Kriteria Σ Siswa Persentase 1. Menganalisis argumen 63,65 Tidak Kritis 12,73 14 46,67 2. Mampu bertanya 61,3 Tidak Kritis 6,13 13 46,33 3. Mampu menjawab pertanyaan 61,7 Tidak Kritis 6,17 13 46,33 4. Memecahkan masalah 63,67 Tidak Kritis 19,1 13 43,33 5. Membuat kesimpulan 64 Tidak Kritis 6,4 15 50 6. Keterampilan mengevaluasi dan menilai hasil dari pengamatan. 62.85 Tidak Kritis 12,57 12 50 7. Keseluruhan 63,1 Tidak Kritis 63,1 16 53,33 Berdasarkan tabel 4.2 terdapat 6 indikator beserta jumlah nilai siswa yang mampu berpikir kritis dan persentasenya yang dimasukkan ke dalam suatu kategori. Tabel tersebut juga berisikan skor rata-rata yang diperoleh dari hasil kuesioner kondisi awal. Indikator pertama terdapat nilai sebesar 63,65 tidak kritis. Indikator kedua didapatkan nilai sebesar 61,3 tidak kritis. Indikator ke tiga dengan nilai 61,7 tidak kritis. Selanjutnya masih dalam kategori tidak kritis pada indikator keempat dengan nilai 62,85. Indikator kelima didapatkan nilai sebesar 64 tidak kritis, sedangkan indikator keenam didapatkan nilai sebesar 62,86 tidak kritis. Pada keseluruhan didapatkan nilai 63,1 tidak kritis. Pada kondisi awal indikator pertama terdapat 46,67 sangat tidak kritis. Indikator kedua terdapat 43,33 sangat tidak kritis. Indikator ketiga terdapat 43,33 sangat tidak kritis. Indikator keempat terdapat 43,33 sangat tidak kritis. Indikator kelima terdapat 50 sangat tidak kritis. Indikator keenam sebanyak 50 sangat tidak kritis. Pada keseluruhan sebanyak 53,33. Data kondisi awal kemampuan berpikir kritis lebih lengkapnya dapat dilihat pada lampiran 19. Berdasarkan kategori dari skor rata-rata dapat disimpulkan bahwa dari keenam indikator tersebut, dikatakan tidak kritis. Pada masing-masing indikator di kondisi awal peneliti menyajikan data hasil kuesioner setiap siswa sebagai berikut: 1 Indikator 1 Kondisi awal kemampuan berpikir kritis siswa pada indikator yang pertama adalah menganalisis argumen. Terdapat dua jenis aitem pernyataan yaitu Favorabel dan Unfavorabel. Pernyataan Favorabel terdapat pada nomer 8 dan 9. Sedangkan peryataan Unfavorabel terdapat pada nomer 14 dan 17. Pernyataan tersebut dapat dilihat pada tabel 3.3 kisi-kisi kemampuan berpikir kritis. Berikut ini adalah tabel 4.3 indikator 1 kemampuan berpikir kritis siswa pada kondisi awal. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 4. 3 Skor Kondisi Awal Indikator 1 Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Berdasarkan tabel 4.3 terdapat jumlah skor kelas sebesar 382 dari skor maksimal 600. Rata-rata kelas sebesar 12,73 dari rata-rata maksimal 20 dan terdapat skor 63,65 dari nilai rata-rata kelas. Kemudian 14 siswa dari 30 jumlah siswa seluruhnya yang termasuk ke dalam kriteria minimal cukup kritis atau No Nama Item Skor Kriteria 8 9 14 17 1 AM 3 2 5 5 15 Cukup kritis 2 DA 3 4 4 4 15 Cukup kritis 3 MGAG 3 3 2 4 12 Sangat tidak kritis 4 ANP 1 2 3 4 10 Sangat tidak kritis 5 ALK 3 4 4 2 13 Cukup kritis 6 AAF 3 2 4 4 13 Cukup Kritis 7 AMJ 2 2 4 3 11 Tidak Kritis 8 AR 2 3 4 4 13 Cukup Kritis 9 ASC 3 4 5 4 16 Kritis 10 AS 3 2 2 4 11 Tidak kritis 11 BSN 4 1 3 3 11 Tidak kritis 12 DK 3 3 4 5 16 Kritis 13 DW 3 2 4 5 14 Cukup Kritis 14 GDJN 3 1 3 4 11 Tidak kritis 15 HNI 3 2 4 4 13 Cukup kritis 16 IDF 2 4 5 4 15 Cukup kritis 17 IRF 2 2 5 3 12 Tidak kritis 18 JFA 4 3 5 3 15 Cukup kritis 19 LKS 2 3 4 3 12 Tidak kritis 20 MZM 3 4 3 2 12 Tidak kritis 21 NAS 3 3 5 3 14 Cukup kritis 22 NTR 3 3 5 4 15 Cukup kritis 23 NM 3 1 3 4 11 Tidak kritis 24 PI 3 3 3 3 12 Tidak kritis 25 SUH 4 2 2 4 12 Tidak kritis 26 YR 2 3 3 3 11 Tidak kritis 27 RTS 2 2 4 4 12 Tidak kritis 28 DSR 3 2 2 3 10 Sangat tidak kritis 29 DOKY 2 2 3 2 9 Sangat tidak kritis 30 HR 4 3 5 4 16 kritis Jumlah skor kelas 382 Rata-rata kelas 12,73 Tidak Kritis Nilai rata-rata kelas 63,65 Tidak Kritis Jumlah siswa yang minimal cukup kritis 14 Persentase jumlah siswa yang minimal cukup kritis 46,67 dengan persentase 46,67 sangat tidak kritis. Kriteria indikator 1 dapat dilihat pada tabel 3.13 2 Indikator 2 Kondisi awal kemampuan berpikir kritis siswa pada indikator yang pertama adalah mampu bertanya. Terdapat dua jenis aitem pernyataan yaitu Favorabel dan Unfavorabel. Pernyataan Favorabel terdapat pada nomer 4. Sedangkan peryataan Unfavorabel terdapat pada nomer 6. Pernyataan tersebut dapat dilihat pada tabel 3.3 kisi-kisi kemampuan berpikir kritis. Berikut ini adalah tabel 4.4 indikator 2 kemampuan berpikir kritis siswa pada kondisi awal. Tabel 4. 4 Skor Indikator 2 Kondisi Awal Kemampuan Berpikir Kritis Siswa No Nama Item Skor Kriteria 4 6 1 AM 4 4 8 Kritis 2 DA 3 4 7 Cukup kritis 3 MGAG 4 5 9 Sangat kritis 4 ANP 4 3 7 Cukup kritis 5 ALK 3 3 6 Tidak kritis 6 AAF 1 2 3 Sangat tidak kritis 7 AMJ 2 4 6 Tidak kritis 8 AR 3 2 5 Sangat tidak kritis 9 ASC 3 2 5 Sangat tidak kritis 10 AS 1 2 3 Sangat tidak kritis 11 BSN 4 4 8 Kritis 12 DK 3 3 6 Tidak kritis 13 DW 3 4 7 Cukup kritis 14 GDJN 3 5 8 Kritis 15 HNI 1 4 5 Sangat tidak kritis 16 IDF 1 4 5 Sangat tidak kritis 17 IRF 2 2 4 Sangat tidak kritis 18 JFA 3 4 7 Cukup kritis 19 LKS 2 4 6 Tidak kritis 20 MZM 2 5 7 Cukup kritis 21 NAS 4 3 7 Cukup kritis 22 NTR 4 4 8 Kritis 23 NM 2 4 6 Tidak kritis 24 PI 3 2 5 Sangat tidak kritis 25 SUH 2 2 4 Sangat tidak kritis 26 YR 3 3 6 Tidak kritis 27 RTS 4 4 8 Kritis Berdasarkan tabel 4.4 terdapat jumlah skor kelas sebesar 184 dari skor maksimal 300. Rata-rata kelas sebesar 6,13 dari rata-rata maksimal 10 dan terdapat skor 61,3 dari nilai rata-rata kelas. Kemudian 13 siswa dari 30 jumlah siswa seluruhnya yang termasuk ke dalam kriteria minimal cukup kritis atau dengan persentase 43,33 sangat tidak kritis. Kriteria indikator 2 dapat dilihat pada tabel 3.14 3 Indikator 3 Kondisi awal kemampuan berpikir kritis siswa pada indikator yang pertama adalah menganalisis argumen. Terdapat dua jenis aitem pernyataan yaitu Favorabel dan Unfavorabel. Pernyataan Favorabel terdapat pada nomer 7. Sedangkan peryataan Unfavorabel terdapat pada nomer 11. Pernyataan tersebut dapat dilihat pada tabel 3.3 kisi-kisi kemampuan berpikir kritis. Berikut ini adalah tabel 4.5 indikator 3 kemampuan berpikir kritis siswa pada kondisi awal. 28 DSR 2 3 5 Sangat tidak kritis 29 DOKY 3 5 8 Kritis 30 HR 2 3 5 Tidak kritis Jumlah skor kelas 184 Rata-rata kelas 6,13 Tidak Kritis Nilai rata-rata kelas 61,3 Tidak Kritis Jumlah siswa yang minimal cukup kritis 13 Persentase jumlah siswa yang minimal cukup kritis 43,33 Tabel 4. 5 Skor Indikator 3 Kondisi Awal Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Berdasarkan tabel 4.5 terdapat jumlah skor kelas sebesar 185 dari skor maksimal 300. Rata-rata kelas sebesar 6,17 dari rata-rata maksimal 10 dan terdapat skor 61,7 dari nilai rata-rata kelas. Kemudian terdapat 13 siswa dari 30 jumlah siswa seluruhnya yang termasuk ke dalam kriteria minimal cukup kritis No Nama Item Skor Kriteria 7 11 1 AM 2 4 6 Tidak kritis 2 DA 2 3 5 Sangat tidak kritis 3 MGAG 3 4 7 Cukup Kritis 4 ANP 2 2 4 Sangat tidak kritis 5 ALK 3 4 7 Cukup Kritis 6 AAF 2 4 6 Tidak kritis 7 AMJ 4 4 8 Kritis 8 AR 2 2 4 Sangat tidak kritis 9 ASC 3 4 7 Cukup Kritis 10 AS 2 4 6 Tidak kritis 11 BSN 3 2 5 Sangat tidak kritis 12 DK 2 4 6 Tidak kritis 13 DW 2 3 5 Sangat tidak kritis 14 GDJN 2 3 5 Sangat tidak kritis 15 HNI 4 4 8 Kritis 16 IDF 4 3 7 Cukup Kritis 17 IRF 3 4 7 Cukup Kritis 18 JFA 4 2 6 Tidak kritis 19 LKS 3 3 6 Tidak kritis 20 MZM 4 3 7 Cukup Kritis 21 NAS 1 4 5 Sangat tidak kritis 22 NTR 2 3 5 Sangat tidak kritis 23 NM 3 4 7 Cukup Kritis 24 PI 3 4 7 Cukup Kritis 25 SUH 2 4 6 Tidak kritis 26 YR 4 3 7 Cukup Kritis 27 RTS 2 3 5 Sangat tidak kritis 28 DSR 4 2 6 Tidak kritis 29 DOKY 3 4 7 Cukup Kritis 30 HR 4 4 8 Kritis Jumlah skor kelas 185 Rata-rata kelas 6,17 Tidak Kritis Nilai rata-rata kelas 61,7 Tidak Kritis Jumlah siswa yang minimal cukup kritis 13 Presentase jumlah siswa yang minimal cukup kritis 43,33 atau dengan persentase 43,33 sangat tidak kritis. Kriteria indikator 3 dapat dilihat pada tabel 3.15 4 Indikator 4 Kondisi awal kemampuan berpikir kritis siswa pada indikator yang pertama adalah mampu menjawab pertanyaan. Terdapat dua jenis aitem pernyataan yaitu Favorabel dan Unfavorabel. Pernyataan Favorabel terdapat pada nomer 5, 10, dan 20. Sedangkan peryataan Unfavorabel terdapat pada nomer 13, 18 dan 12. Pernyataan tersebut dapat dilihat pada tabel 3.3 kisi-kisi kemampuan berpikir kritis. Berikut ini adalah tabel 4.6 indikator 4 kemampuan berpikir kritis siswa pada kondisi awal. Tabel 4. 6 Skor Indikator 4 Kondisi Awal Kemampuan Berpikir Kritis Siswa No Nama Item Skor Kriteria 5 10 12 13 18 20 1 AM 4 4 4 4 4 3 23 Cukup kritis 2 DA 4 2 2 4 4 2 18 Tidak kritis 3 MGAG 3 2 3 3 4 4 19 Tidak kritis 4 ANP 4 3 4 4 2 2 19 Tidak kritis 5 ALK 2 2 3 4 4 2 17 Tidak kritis 6 AAF 4 2 2 2 4 2 16 Sangat tidak kritis 7 AMJ 3 2 4 3 3 4 19 Tidak kritis 8 AR 2 3 2 4 4 2 17 Tidak kritis 9 ASC 3 3 4 4 4 3 21 Cukup kritis 10 AS 4 2 2 2 4 2 16 Sangat tidak kritis 11 BSN 1 3 3 3 4 3 17 Tidak kritis 12 DK 3 4 4 2 3 4 20 Cukup kritis 13 DW 3 3 3 4 3 3 19 Tidak kritis 14 GDJN 2 3 4 4 5 2 20 Cukup kritis 15 HNI 4 3 4 3 4 2 20 Cukup kritis 16 IDF 4 3 3 4 2 3 19 Tidak kritis 17 IRF 1 2 2 3 4 4 16 Sangat tidak kritis 18 JFA 4 2 4 3 3 3 19 Tidak kritis 19 LKS 4 4 4 3 3 4 22 Cukup kritis 20 MZM 3 3 4 3 4 4 21 Cukup kritis 21 NAS 2 2 4 5 3 4 20 Cukup kritis 22 NTR 2 3 3 4 3 3 18 Tidak kritis 23 NM 2 4 3 5 5 4 23 Cukup kritis 24 PI 2 4 3 5 5 4 23 Cukup kritis Berdasarkan tabel 4.6 terdapat jumlah skor kelas sebesar 573 dari skor maksimal 900. Rata-rata kelas sebesar 19,1 dari rata-rata maksimal 30 dan terdapat skor 63,67 dari nilai rata-rata kelas. Kemudian terdapat 13 siswa dari 30 jumlah siswa seluruhnya yang termasuk ke dalam kriteria minimal cukup kritis atau dengan persentase 43,33 sangat tidak kritis. Kriteria indikator 4 dapat dilihat pada tabel 3.16 5 Indikator 5 Kondisi awal kemampuan berpikir kritis siswa pada indikator yang pertama adalah membuat kesimpulan. Terdapat dua jenis aitem pernyataan yaitu Favorabel dan Unfavorabel. Pernyataan Favorabel terdapat pada nomer 15. Sedangkan peryataan Unfavorabel terdapat pada nomer 16. Pernyataan tersebut dapat dilihat pada tabel 3.3 kisi-kisi kemampuan berpikir kritis. Berikut ini adalah tabel 4.7 indikator 5 kemampuan berpikir kritis siswa pada kondisi awal. 25 SUH 2 3 4 4 5 4 22 Cukup kritis 26 YR 2 4 3 4 4 3 20 Cukup kritis 27 RTS 4 2 4 4 2 3 19 Tidak kritis 28 DSR 1 2 4 5 4 4 20 Cukup kritis 29 DOKY 1 2 3 2 4 2 14 Sangat tidak kritis 30 HR 3 2 3 3 2 3 16 Sangat tidak kritis Jumlah skor kelas 573 Rata-rata kelas 19,1 Tidak Kritis Nilai rata-rata kelas 63,67 Tidak Kritis Jumlah siswa yang minimal cukup kritis 13 Presentase jumlah siswa yang minimal cukup kritis 43,33 Tabel 4. 7 Skor Indikator 5 Kondisi Awal Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Berdasarkan tabel 4.7 terdapat jumlah skor kelas sebesar 192 dari skor maksimal 300. Rata-rata kelas sebesar 6,4 dari rata-rata maksimal 10 dan terdapat skor 64 dari nilai rata-rata kelas. Kemudian terdapat 15 siswa dari 30 jumlah siswa seluruhnya yang termasuk ke dalam kriteria minimal cukup kritis atau No Nama Item Skor Kriteria 15 16 1 AM 3 2 5 Sangat tidak kritis 2 DA 3 3 6 Tidak kritis 3 MGAG 4 4 8 Kritis 4 ANP 3 4 7 Cukup kritis 5 ALK 2 4 6 Tidak kritis 6 AAF 3 4 7 Cukup kritis 7 AMJ 3 5 8 Kritis 8 AR 3 2 5 Sangat tidak kritis 9 ASC 2 4 6 Tidak kritis 10 AS 3 4 7 Cukup kritis 11 BSN 2 5 7 Cukup kritis 12 DK 1 5 6 Tidak kritis 13 DW 2 3 5 Sangat tidak kritis 14 GDJN 2 4 6 Tidak kritis 15 HNI 3 4 7 Cukup kritis 16 IDF 3 4 7 Cukup kritis 17 IRF 1 5 6 Tidak kritis 18 JFA 3 2 5 Sangat tidak kritis 19 LKS 2 4 6 Tidak kritis 20 MZM 2 3 5 Sangat tidak kritis 21 NAS 4 3 7 Cukup kritis 22 NTR 3 4 7 Cukup kritis 23 NM 2 3 5 Sangat tidak kritis 24 PI 3 5 8 Kritis 25 SUH 2 5 7 Cukup kritis 26 YR 4 4 8 Kritis 27 RTS 2 5 7 Cukup kritis 28 DSR 2 2 4 Sangat tidak kritis 29 DOKY 4 2 6 Tidak kritis 30 HR 4 4 8 Kritis Jumlah skor kelas 192 Rata-rata kelas 6,4 Tidak Kritis Nilai rata-rata kelas 64 Tidak Kritis Jumlah siswa yang minimal cukup kritis 15 Presentase jumlah siswa yang minimal cukup kritis 50 dengan persentase 50 tidak kritis. Kriteria indikator 5 dapat dilihat pada tabel 3.17 6 Indikator 6 Kondisi awal kemampuan berpikir kritis siswa pada indikator yang pertama adalah keterampilan mengevaluasi dan menilai hasil dari pengamatan. Terdapat dua jenis aitem pernyataan yaitu Favorabel dan Unfavorabel. Pernyataan Favorabel terdapat pada nomer 2 dan 1. Sedangkan peryataan Unfavorabel terdapat pada nomer 19 dan 3. Pernyataan tersebut dapat dilihat pada tabel 3.3 kisi-kisi kemampuan berpikir kritis. Berikut ini adalah tabel 4.3 indikator 1 kemampuan berpikir kritis siswa pada kondisi awal. Tabel 4. 8 Skor Indikator 6 Kondisi Awal Kemampuan Berpikir Kritis Siswa No Nama Item Skor Kriteria 1 2 3 19 1 AM 1 2 2 3 8 Sangat tidak kritis 2 DA 3 4 5 3 15 Cukup kritis 3 MGAG 2 3 5 2 12 Tidak kritis 4 ANP 5 2 2 4 13 Cukup kritis 5 ALK 4 4 4 4 16 Kritis 6 AAF 4 2 4 4 14 Cukup kritis 7 AMJ 2 4 3 3 12 Tidak kritis 8 AR 3 2 4 4 13 Cukup kritis 9 ASC 3 2 4 3 12 Tidak kritis 10 AS 4 2 4 4 14 Cukup kritis 11 BSN 2 2 2 3 9 Sangat tidak kritis 12 DK 2 3 2 5 12 Tidak kritis 13 DW 3 2 2 4 11 Tidak kritis 14 GDJN 3 4 2 2 11 Tidak kritis 15 HNI 4 2 4 5 15 Cukup kritis 16 IDF 3 4 4 4 15 Cukup kritis 17 IRF 3 1 3 3 10 Sangat tidak kritis 18 JFA 2 4 4 3 13 Cukup kritis 19 LKS 2 4 4 4 14 Cukup kritis 20 MZM 2 3 3 4 12 Tidak kritis 21 NAS 4 3 3 5 15 Cukup kritis 22 NTR 4 2 3 4 13 Cukup kritis 23 NM 3 4 4 3 14 Cukup kritis 24 PI 2 2 3 4 11 Tidak kritis Berdasarkan tabel 4.8 terdapat jumlah skor kelas sebesar 377 dari skor maksimal 600. Rata-rata kelas sebesar 12,57 dari rata-rata maksimal 20 dan terdapat skor 62,85 dari nilai rata-rata kelas. Kemudian terdapat 15 siswa dari 30 jumlah siswa seluruhnya yang termasuk ke dalam kriteria minimal cukup kritis atau dengan persentase 50 sangat tidak kritis. Kriteria indikator 6 dapat dilihat pada tabel 3.18 Kemampuan berpikir kritis siswa pada kondisi awal dapat disimpulkan bahwa rata-rata skor seluruh siswa didapatkan hasil 3,16 dengan kriteria tidak kritis. Persentase jumlah siswa yang kritis seacara keselurahan adalah sebesar 53,33 16 dari 30 siswa dengan kriteria sangat tidak kritis. Skor yang diperoleh untuk keseluruhan indikator pada kondisi awal sebagai berikut: 25 SUH 2 4 3 5 14 Cukup kritis 26 YR 2 2 3 2 9 Sangat tidak kritis 27 RTS 2 2 4 4 12 Tidak kritis 28 DSR 4 2 2 3 11 Tidak kritis 29 DOKY 4 2 4 5 15 Cukup kritis 30 HR 2 2 4 4 12 Tidak kritis Jumlah skor kelas 377 Rata-rata kelas 12,57 Tidak Kritis Nilai rata-rata kelas 62,85 Tidak Kritis Jumlah siswa yang minimal cukup kritis 15 Presentase jumlah siswa yang minimal cukup kritis 50 Tabel 4. 9 Skor Keseluruhan Indikator Kondisi Awal Berdasarkan tabel 4.9 terdapat jumlah skor kelas sebesar 1893 dari skor maksimal 3000. Rata-rata kelas sebesar 63,1 dari rata-rata maksimal 100 dan terdapat skor 63,1 Tidak Kritis dari nilai rata-rata kelas. Kemudian terdapat 16 No Nama Item Skor Kriteria 1 2 3 4 5 6 1 AM 15 8 6 23 5 8 65 Cukup Kritis 2 DA 15 7 5 18 6 15 66 Cukup Kritis 3 MGAG 12 9 7 19 8 12 67 Cukup Kritis 4 ANP 10 7 4 19 7 13 60 Tidak Kritis 5 ALK 13 6 7 17 6 16 65 Cukup Kritis 6 AAF 13 3 6 16 7 14 59 Tidak Kritis 7 AMJ 11 6 8 19 8 12 64 Tidak Kritis 8 AR 13 5 4 17 5 13 57 Tidak Kritis 9 ASC 16 5 7 21 6 12 67 Cukup Kritis 10 AS 11 3 6 16 7 14 57 Tidak Kritis 11 BSN 11 8 5 17 7 9 57 Tidak Kritis 12 DK 16 6 6 20 6 12 66 Cukup Kritis 13 DW 14 7 5 19 5 11 61 Tidak Kritis 14 GDJN 11 8 5 20 6 11 61 Tidak Kritis 15 HNI 13 5 8 20 7 15 68 Cukup Kritis 16 IDF 15 5 7 19 7 15 68 Cukup Kritis 17 IRF 12 4 7 16 6 10 55 Tidak Kritis 18 JFA 15 7 6 19 5 13 65 Cukup Kritis 19 LKS 12 6 6 22 6 14 66 Cukup Kritis 20 MZM 12 7 7 21 5 12 64 Tidak Kritis 21 NAS 14 7 5 20 7 15 68 Cukup Kritis 22 NTR 15 8 5 18 7 13 66 Cukup Kritis 23 NM 11 6 7 23 5 14 66 Cukup Kritis 24 PI 12 5 7 23 8 11 66 Cukup Kritis 25 SUH 12 4 6 22 7 14 65 Cukup Kritis 26 YR 11 6 7 20 8 9 61 Tidak Kritis 27 RTS 12 8 5 19 7 12 63 Tidak Kritis 28 DSR 10 5 6 20 4 11 56 Tidak Kritis 29 DOKY 9 8 7 14 6 15 59 Tidak Kritis 30 HR 16 5 8 16 8 12 65 Cukup Kritis Jumlah skor kelas 1893 Rata-rata kelas 63,1 Tidak Kritis Nilai rata-rata kelas 63,1 Tidak Kritis Jumlah siswa yang minimal cukup kritis 16 Presentase jumlah siswa yang minimal cukup kritis 53,33 siswa dari 30 jumlah siswa seluruhnya yang termasuk ke dalam kriteria minimal cukup kritis atau dengan persentase 53,33 sangat tidak kritis. Kriteria keseluruhan indikator dapat dilihat pada tabel 3.19

2. Deskripsi Hasil Penelitian

Dokumen yang terkait

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas V SD Negeri Sarikarya pada materi satuan jarak dan kecepatan melalui model pembelajaran kontekstual.

5 32 344

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas VB pada materi KPK dan FPB melalui model pembelajaran kontekstual SD Kanisius Ganjuran.

0 7 291

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas V SD Negeri Tidar 1 dalam mata pelajaran Matematika melalui model pembelajaran kontekstual.

1 3 286

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika siswa kelas VB pada materi pengukuran waktu melalui pembelajaran kontekstual SDN Perumnas Condongcatur.

0 1 356

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika kelas IIIB pada materi operasi hitung campuran melalui model pembelajaran kontekstual SDN Perumnas Condongcatur.

0 4 421

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas V SD Negeri Karangmloko 1 pada materi KPK dan FPB melalui pendekatan pembelajaran kontekstual.

2 13 277

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas IV pada materi KPK dan FPB melalui model pembelajaran kontekstual SD Kanisius Ganjuran.

0 15 303

Pengembangan tes hasil belajar Matematika materi mengenal satuan jarak dan kecepatan untuk siswa kelas V SD.

0 8 189

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika kelas IV pada materi KPK dan FPB melalui pembelajaran kontekstual SD Kanisius Klepu.

3 61 297

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika siswa kelas III pada materi operasi hitung campuran melalui model pembelajaran kontekstual SD Negeri Plaosan 1.

0 5 393