Pengertian dan Asal-Usul Atletik

163 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

2. Lapangan dan perlengkapan lari

Gambar 4.1 Lapangansektor yang digunakan dalam perlombaan jalan cepat dan lari

B. Aktivitas Pembelajaran Atletik Melalui Jalan Cepat

1. Sejarah Jalan Cepat

Olahraga jalan cepat tidak diperkenankan langkah melayang atau membuat lompatan. Menurut aturan, kaki pejalan cepat harus tetap di atas tanah dan sekurang-kurangnya satu kaki harus selalu menginjak tanah. Jalan cepat adalah suatu nomor atletik yang harus dilakukan dengan segala kesungguhan. Jalan cepat diadakan pada tahun 1867 di London. Pada tahun 1912 jalan cepat 10 km diselenggarakan pada lintasan sebagai salah satu nomor olimpiade tahun 1976 tercantum nomor jalan cepat 20 km, yang sejak 1956 dipertandingkan dalam olimpiade. Tetapi pada olimpiade tahun 1980 di Mokswa, jalan cepat 50 km dicantumkan lagi dalam nomor perlombaan. Perlombaan jalan cepat pada tahun-tahun terakhir ini mulai banyak penggemarnya dan dibicarakan. Olimpiade modern perlombaan jalan cepat 20 km, dan 50 km telah lama menjadi nomor yang diperlombakan. Di Indonesia perlombaan jalan cepat sebagai nomor yang diperlombakan pada kejuaraan nasional atletik tahun 1978. Jarak yang diperlombakan ialah untuk wanita: 5 km dan 10 km, dan untuk pria: 10 km dan 20 km.

2. Perbedaan antara Jalan Cepat dan Lari

Secara teknis jalan dan lari tidak ada perbedaan yang berarti. Baik jalan maupun lari adalah gerakan memindahkan badan ke muka dengan langkah-langkah kaki. Perbedaan jalan cepat dan lari adalah berikut ini. 164 Buku Guru Kelas VII SMPMTs Jalan cepat : Pada gerakan jalan cepat selalu ada kaki yang berhubungankontak dengan tanah. Artinya, setiap saat salah satu kaki selalu terjadi kontakmenginjak tanah. Lari : Pada gerakan lari, ada saat melayang, pada waktu melangkah. Artinya, pada saat tertentu kedua kaki lepas atau tidak menyetuhmenginjak tanah.

3. Aktivitas pembelajaran jalan cepat

Jalan cepat adalah gerak maju langkah kaki yang dilakukan sedemikian rupa sehingga kontak dengan tanah tetap terpelihara dan tidak terputus. Selama melangkah, kaki yang bergerak maju pejalan kaki harus berhubunganmenyentuh tanah sebelum kaki belakang meninggalkan tanah. Kaki penyangga harus diluruskan tidak bengkok di lutut untuk sekurang-kurangnya sesaat dalam posisi tegakvertikal. Perlombaan jalan cepat dalam perlombaan yang penting diperhatikan oleh setiap pejalan cepat adalah melakukan gerak langkah maju ke depan dengan salah satu kaki selalu tetap kontak dengan tanah. Artinya bahwa pada setiap akan melangkahkan kaki, salah satu kaki harus selalu tetap berhubungan atau menempel pada tanah. Pelaksanaan perlombaan jalan cepat itu diawali dengan adanya pemberangkatan start dan diakhiri dengan melewati garis inish, maka untuk teknik jalan cepat ini dapat dibagi ke dalam tiga bagian, yaitu: gerakan start, jalan cepat, dan melewati garis inish. Tanpa penguasaan prinsip tersebut siswa tidak akan mendapatkan hasil yang maksimal dalam perlombaan jalan cepat. Siswa diminta untuk membaca berbagai macam gerakan jalan cepat dengan cermat, kemudian berlatihlah bersama-sama teman-temannya untuk mempraktikkannya, selanjutnya diskusikan bagaimana cara melakukan jalan cepat yang baik dan benar. Pembelajaran jalan cepat akan diuraikan secara lengkap berikut ini.

a. Aktivitas pembelajaran gerak dasar start pada jalan cepat

Start perlombaan jalan cepat dilakukan dengan start berdiri. Karena start pada jalan cepat ini kurang berpengaruh terhadap hasil perlombaan maka tidak ada gerakan khusus yang harus dipelajari atau dilatih. Sikap start pada umumnya adalah berikut ini. Pada aba “bersedia”, pejalan menepatkan kaki kiri di belakang garis start, kaki kanan di belakang kaki kiri, badan agak condong ke depan, tangan bergantung kendor. Pada “bunyi pistol” atau aba “Ya”, segera langkahkan kaki kanan ke muka, dan terus jalan.

b. Aktivitas pembelajaran gerak dasar jalan cepat 1 Aktivitas pembelajaran langkah

Aktivitas pembelajaran dimulai dengan gerakan mengangkat paha kaki ayun ke muka, lutut terlipat, tungkai badan bergantung ke muka, karena ayunan paha ke muka tungkai bawah ikut terayun ke muka, lutut menjadi lurus, kemudian menapak ke tumit terlebih dahulu menyentuh tanah. Bersamaan dengan ayunan kaki tersebut kaki tumpu menolak dengan mengangkat tumit selanjutnya ujung kaki tumpu lepas dari tanah berganti menjadi kaki ayun.