Buku Guru Kelas VII SMPMTs
120
4 Melakukan pelemasan yang dipimpin oleh guru atau oleh salah seorang siswa yang dianggap mampu, dan menjelaskan kepada siswa tujuan dan manfaat melakukan
pelemasan setelah melakukan aktivitas isikolahraga yaitu agar dapat melemaskan otot dan tubuh tetap bugar segar.
5 Memberikan tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh siswa dan dikerjakan di rumah dalam bentuk portofolio dan dikumpulkan pada pertemuan berikutnya berkenaan
dengan materi aktivitas yang telah dipelajari. 6 Setelah melakukan aktivitas pembelajaran sebaiknya seluruh siswa dan guru berdoa dan bersalaman.
3. Metode Pembelajaran
Metode yang digunakan dalam pembelajaran pemainan bulu tangkis antara lain. a. Cakupan Inclusive.
b. Demonstrasi. c. Bagian dan keseluruhan Part and Whole.
d. Timbal-balik Resiprokal. e. Pendekatan Pembelajaran Kontekstual
f. Pendekatan Scientiic
4. Media dan Alat Pembelajaran a. Media:
1 Gambar gerak memegang raket, servis forehand dan backhand, memukul forehand dan backhand, dan variasi gerak memegang raket dan memukul forehand dan backhand
permainan bulu tangkis. 2 Video pembelajaran gerak memegang raket, servis forehand dan backhand, memukul
forehand dan backhand, dan variasi gerak memegang raket dan memukul forehand dan backhand permainan bulu tangkis.
3 Model siswa atau guru yang memperagakan gerak memegang raket, servis forehand dan backhand, memukul forehand dan backhand, dan variasi gerak memegang raket
dan memukul forehand dan backhand permainan bulu tangkis.
b. Alat dan Bahan:
1 Raket bulu tangkis atau raket sejenisnya terbuat dari kayu, dll. 2 Shuttlecock
3 Lapangan permainan bulu tangkis atau lapangan sejenisnya halaman sekolah. 4 Netjaring bulu tangkis
5 Peluit dan Stopwatch. 6 Panduan Pembelajaran Siswa Judul: Panduan Pembelajaran Siswa oleh MGMP
PJOK SMPM.Ts.
121
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
5. Aktivitas Pembelajaran
Untuk mempelajari gerak spesiik gerak permainan bulu tangkis sebagai alat pada pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan, perlu dilakukan secara bertahap
dan prosedural. Bertahap dalam arti pembelajaran gerak spesiik dilakukan dari yang ringan ke yang berat, dari yang sederhana ke yang rumit, sedangkan prosedural berkaitan dengan
urutan gerakan yang harus dilakukan, bertujuan agar siswa dapat dengan mudah untuk mempelajari gerak spesiik, hingga dalam penguasaan kompetensi tidak mendapat kesulitan,
terutama yang berhubungan dengan gerak variasi dan kombinasi.
Akhir dari pembelajaran permainan bulu tangkis yang dilakukan siswa, berikut ini. a. Memiliki keterampilan gerak spesiik menggunakan permainan bulu tangkis.
b. Memiliki pengetahuan tentang spesiik permainan bulu tangkis, memahami karakter bola yang digunakan, mengenal konsep ruang dan waktu.
c. Permainan yang sesuai dan dapat memberi pengalaman belajar, kesempatan untuk menggunakan dan beradaptasi dengan keterampilan motorik, menggunakannya pada
situasi permainan yang berubah-ubah. d. Memiliki sikap, seperti: disiplin, sportiitas, kerja sama, dan sungguh-sungguh, dan
dapat memahami budaya orang lain. Pada aktivitas pembelajaran, beberapa hal yang harus dilakukan oleh peserta didik,
antara lain berikut ini. a. Mengamati dan meragakangambar dan gerakan yang dilakukan teman sendiri atau siswa
yang diberi tugas oleh bapakibu guru melakukan gerakan. b. Setelah itu siswa diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan tentang gerak spesiik
yang diperagakan. c. Jawaban yang diberikan oleh bapakibu guru, siswa mencoba melakukan gerakan sesuai
dengan hasil pengamatan dan jawaban dari guru. d. Siswa mengasosiasikanmenghubungkan, yaitu dengan melakukan aktivitas tersebut
berulang-ulang untuk menemukan hal-hal berikut ini. 1 Mencari hubungan antara titik perkenaan bolashutlecock dengan raket dengan
jalannya bola. 2 Mencari hubungan antara jenis pukulan dengan sasaran yang hendak dicapai.
3 Mencari hubungan antara permainan bulu tangkis dengan kesehatan dan kebugaran tubuh serta otot-otot yang dominan yang dipergunakan dalam permainan bulu
tangkis. e. Akhir aktivitas gerakan ini siswa mengomunikasikan, dengan melakukan bermain bulu
tangkis secara sederhana dengan menggunakan peraturan yang dimodiikasikan.
Buku Guru Kelas VII SMPMTs
122
6. Materi Pembelajaran
a. Aktivitas Pembelajaran Gerak Spesiik Permainan Bola Kecil Melalui Permainan Bulu tangkis
1. Pengertian dan asal-usul permainan bulu tangkis
Bulu tangkis adalah cabang olahraga yang termasuk ke dalam kelompok olahraga permainan. Permainan bulu tangkis dapat dimainkan di dalam maupun di luar lapangan, di atas lapangan
yang dibatasi dengan garis-garis dalam ukuran panjang dan lebar tertentu. Lapangan bulu tangkis dibagi menjadi dua sama kecil dan dipisahkan oleh net yang tergantung di tiang net
yang ditanam di pinggir lapangan. Alat yang dipergunakan adalah sebuah raket sebagai alat pemukul serta “shutlecock” sebagai bola yang dipukul.
Permainan dimulai dengan cara menyajikan bola atau service, yang memukul bola dari petak service kanan ke petak service kanan lawan, sehingga jalan bola menyilang. Permainan
bulu tangkis ini biasanya dimainkan oleh: 1 Seorang pria melawan seorang pria tunggal putra, 2 Seorang wanita melawan seorang wanita tunggal putri, 3 Sepasang pria melawan
sepasang pria ganda putera, 4 Sepasang wanita melawan sepasang wanita ganda puteri, dan 5 Sepasang priawanita melawan sepasang priawanita ganda campuran.
Menurut sejarah, permainan bulu tangkis berasal dari permainan yang bernama “Poona” dan berasal dari India. Oleh beberapa perwira tentara Kerajaan Inggris yang menjajah India
pada waktu itu, permainan ini dibawa ke Inggris dan dikembangkan di sana. Pada tahun 1873, permainan ini dimainkan di taman istana milik Duke de Beaufort di Badminton Gloucerter
Shore, hingga karenanya permainan ini kemudian diberi nama “Badminton”. Badminton atau bulu tangkis kemudian berkembang di banyak negara dan masuk ke Indonesia dibawa oleh
orang-orang Belanda.
Karena perkembangannya sangat pesat, maka perlu didirikan organisasi internasional untuk mengatur kegiatan bulu tangkis internasional dan diberi nama “International Badminton
Federation” IBF pada tanggal 5 Juli 1934 yang beranggotakan persatuan-persatuan bulu tangkis dari beberapa negara.
Di Indonesia dibentuk organisasi induk tingkat nasional, yaitu Persatuan Bulu tangkis Seluruh Indonesia PBSI pada tanggal 5 Mei 1951. Kemudian pada tahun 1953, Indonesia
menjadi anggota IBF dan dengan demikian berhak untuk mengikuti pertandingan-pertandingan internasional.
2. Perlengkapan dan lapangan bermain bulu tangkis
Perlengkapan yang dibutuhkan dalam permainan bulu tangkis antara lain berikut ini.
123
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
a. Raket Pemukul
Raket merupakan alat pemukul yang sangat ringan dan kuat. Beratnya kurang dari 150 gram. Jenis-jenis raket yang dipergunakan dalam bermain bulu tangkis, antara lain:
1 Raket yang berat di bagian atas kepala. 2 Raket yang berat di bagian pegangan handle.
3 Raket yang seimbang cocok untuk pemain allround. 4 Bahan raket:
1 Terbuat dari kayu seluruhnya. 2 Terbuat dari kayu dan aluminium.
3 Terbuat dari aluminium seluruhnya. 4 Terbuat dari iberglass.
5 Terbuat dari arang carbonex.
b. Shuttlecock
Bola shuttlecock terdiri atas bagian kepala dan bulu. Shuttlecock yang baik menggunakan gabus sebagai kepala dan dibungkus dengan kulit yang tipis dan kuat. Berat shuttlecock
antara 73-85 grains 4,73-5,50 gram dan harus mempunyai 14-16 helai bulu yang ditangcapkan ke dalam gabus yang bergaris 1-18 inch atau 25-28 milimeter. Bulunya
harus berukuran 64-74 mm dari ujung atas sampai ke bagian yang rata pada gabus. Garis tengah atau diameter bagian atas shuttlecock 54-56 mm dan harus diikat dengan
benang secara kuat atau bahan lain yang kuat.
c. Lapangan
Bentuk lapangan court dan ukurannya dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Lantai lapangan dapat dibuat dari bahan berikut ini.
1 Lantai tanah atau pasir umumnya lapangan luar ruangan 2 Lantai kayu wooder court
3 Lantai dengan karpet sintetis porta court 4 Lantai semen atau tegel hand court
5 Ketentuan cara pembuatan lapangan
Gambar 3.21 Lapangan permainan bulu tangkis
6.1 m 1,524 m
0,75 m 0,05 m
6,10 m
13,40 m
76 cm 3,96 cm
15 cm
Gambar 3.20 Raket dan Shuttlecock
Buku Guru Kelas VII SMPMTs
124
3. Aktivitas Pembelajaran Gerak Spesiik Bermain Bulu Tangkis
Unsur utama yang harus dimiliki dan dikuasai oleh seorang pemain bulu tangkis adalah komponen spesiik. Permainan bulu tangkis kemampuan service mutlak dikuasai oleh pemain.
Salah melakukan service berarti fatal, sedangkan unggul dalam service berarti membuka kemungkinan mendapatkan angka.
Tanpa penguasaan gerak spesiik permainan bulu tangkis dengan baik, siswa tidak mungkin dapat bermain bulu tangkis dengan baik pula. Siswa diminta membaca berbagai gerak spesiik
permainan bulu tangkis dengan cermat, kemudian bermainlah bersama-sama temannya untuk mempraktikkan berbagai jenis gerak spesiik yang ada dalam buku ini, kemudian diskusikan
cara bermain yang baik. Yakinlah siswa bisa menjadi apapun yang dia inginkan, dengan catatan siswa serius dan sepenuh hati melakukannya. Permainan bulu tangkis akan berhasil dengan baik
apabila siswa terampil melakukan gerak spesiik permainan bulu tangkis.
Aktivitas pembelajaran gerak spesiik permainan bulu tangkis berikut ini.
a. Aktivitas pembelajaran cara memegang raket grip
Cara memegang raket yang baik adalah suatu cara untuk menerima dan mengembalikan segala macam pukulan
dengan mudah dan bebas. Cara memegang raket ini, antara lain sebagai berikut:
a Pegangan kampak atau pegangan Inggris b Pegangan geblok kasur atau pegangan Amerika
c Pegangan gabungan atau pegangan berjabat tangan d Pegangan
backhand Siswa diminta untuk mengamati dan meragakan cara
memegang raket permainan bulu tangkis berikut ini.
Selanjutnya siswa diminta untuk mendiskusikan hasil pengamatan gerakan memegang raket permainan bulu
tangkis , baik dengan teman maupun guru. Kemudian bandingkan gerakan tersebut dengan cara berikut:
1 Rasakan gerakan yang siswa lakukan. 2 Bandingkan gerakan yang siswa lakukan dengan hasil pengamatan dan gerakan mana
yang paling mudah dilakukan siswa. 3 Diskusikan dengan guru atau teman bila ada kesulitan
b. Aktivitas pembelajaran pukulan permainan bulu tangkis
Teknik memukul dalam permainan bulu tangkis terdiri dari: pukulan servis, pukulan lob, pukulan drop shot, pukulan smash, dan pukulan drive. Teknik pukulan adalah cara-
cara melakukan pada permainan bulu tangkis dengan tujuan menerbangkan shuttlecock ke bidang lapangan lawan.
Gambar 3.22 Cara memegang
raket bulu tangkis