Manfaat latihan kelenturan Bentuk-bentuk latihan kelenturan

273 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 10 Gambar 6.10 Bentuk-bentuk latihan peregangan dinamis untuk meningkatkan kelenturan Selanjutnya siswa diminta untuk mendiskusikan hasil pengamatan, baik dengan teman maupun guru. Siswa melakukan latihan peregangan dinamis. Kemudian membandingkan hasil pengamatannya dengan cara berikut: a Rasakan gerakan yang siswa lakukan. b Bandingkan gerakan yang siswa lakukan dengan hasil pengamatan dan gerakan mana yang paling mudah dilakukan siswa. c Diskusikan dengan guru atau teman bila ada kesulitan. 2 Aktivitas latihan peregangan statis Bentuk-bentuk latihan peregangan statis adalah berikut ini: a Latihan kelenturan otot leksi siku b Latihan kelenturan otot bahu c Latihan kelenturan otot leher d Pembelajaran kelenturan otot pinggang e Latihan kelenturan tungkai dan punggung f Latihan kelenturan Siswa diminta untuk mengamati dan meragakan aktivitas latihan peregangan statis untuk meningkatkan kebugaran jasmani berikut ini. 274 Buku Guru Kelas VII SMPMTs Gambar 6.11 Bentuk-bentuk latihan peregangan statis untuk meningkatkan kelenturan Selanjutnya siswa diminta untuk mendiskusikan hasil pengamatan, baik dengan teman maupun guru. Siswa melakukan latihan peregangan statis. Kemudian membandingkan hasil pengamatannya dengan cara berikut: 1 Rasakan gerakan yang siswa lakukan. 2 Bandingkan gerakan yang siswa lakukan dengan hasil pengamatan dan gerakan mana yang paling mudah dilakukan siswa. 3 Diskusikan dengan guru atau teman bila ada kesulitan.

c. Aktivitas tes kebugaran jasmani

1 Fungsi tes kebugaran jasmani Kebugaran jasmani merupakan bagian dari total itness. Dalam total itness terdaat beberapa komponen yaitu: Anatomical itness, physiological itness dan psychological itness. Menurut Karpovich, bahwa physical itness adalah suatu kemampuan untuk melakukan suatu tugas tertentu yang memerlukan usaha otot. Menurut Direktorat Jenderal Olahraga dan Pemuda, yang dimaksud dengan physical itness adalah kesanggupan dan kemampuan untuk melakukan pekerjaan dengan eisien tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti. Tes kesegaran jasmani Indonesia, terdiri dari lima butir tes, dengan rangkaian butir tesnya yaitu: 1 Lari cepat 50 meter, 2 Angkat tubuh pull-up 30 detik untuk puteri dan 60 detik untuk putera, 3 Baring duduk sit-up60 detik, 4 Loncat tegak vertical jump, dan 5 Lari jauh 800 m untuk puteri dan 1.000 meter untuk putera. 2 Bentuk-bentuk tes kebugaran jasmani Siswa diminta untuk mengamati dan meragakan aktivitas tes kebugaran jasmani lari cepat 60 meter berikut ini. 275 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

a. Aktivitas tes lari cepat 60 meter

1 Tujuan : mengukur kecepatan lari seseorang. 2 Alatfasilitas : lintasan lari, peluit, stopwatch, bendera start dan tiang pancang. 3 Pelaksanaan : d Siswa berdiri di belakang garis start dengan sikap berdiri. e Apabila ada aba-aba “ya” siswa lari ke depan secepat mungkin menempuh jarak 50 meter. f Pada saat siswa menyentuhmelewati garis inish stopwatch dihentikan. 4 Cara memberi skor: Skor hasil tes yaitu waktu yang dicapai oleh pelari untuk menempuh jarak 50 meter. Waktu dicatat sampai persepuluh detik. Gambar 6.12 Tes lari cepat menempuh jarak 50 meter Selanjutnya siswa diminta untuk mendiskusikan hasil pengamatan, baik dengan teman maupun guru. Siswa melakukan tes kebugaran jasmani lari cepat 60 meter. Kemudian membandingkan hasil pengamatannya dengan cara berikut: 1 Rasakan gerakan yang siswa lakukan. 2 Bandingkan gerakan yang siswa lakukan dengan hasil pengamatan dan gerakan mana yang paling mudah dilakukan siswa. 3 Diskusikan dengan guru atau teman bila ada kesulitan.

b. Aktivitas tes angkat tubuh 30 detik untuk puteri dan 60 detik untuk putera

1 Tujuan : mengukur kekuatan dan daya tahan otot lengan dan otot bahu. 2 Alatfasilitas : lantai, palang tunggal, stopwatch dan formulir pencatat hasil. 3 Pelaksanaan : a Siswa bergantung pada palang tunggal, sehingga kepala, badan dan tungkai lurus. b Kedua lengan dibuka selebar bahu dan keduanya lurus. c Kemudian siswa mengangkat tubuhnya dengan membengkokkan kedua lengan, sehingga dagu menyentuh atau melewati palang tunggal, lalu kembali ke sikap semula. d Lakukan gerakan tersebut secara berulang-ulang, tanpa istirahat selama 30 detik untuk puteri dan 60 detik untuk putera.